Adelia, She Became Her Own Hero!
Iniloh.com Jakarta- Perjalanan hidup seringkali bagai secangkir kopi, ada pahitnya yang menempa, ada aromanya yang merindu, dan ada kehangatannya yang memberi tenaga.
Adelia, seorang perempuan dengan akar yang tertanam di tanah Pematangsiantar, memahami betul rasa dari secangkir perjalanan hidupnya.
Selama tujuh tahun terakhir, ia menghirup udara yang berbeda, membangun hidup di Taiwan sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah air tahun lalu.
Rentang waktu yang tidak sebentar itu pastilah meninggalkan jejak yang dalam, membentuknya menjadi pribadi yang kaya akan pengalaman dan perspektif baru.
Kini, ia telah pulang, membawa serta segala pelajaran dari perantauan, siap untuk meracik babak baru kehidupannya di Indonesia.
Kiprah profesional Adel, sapaan akrabnya kini berkisar di sekitar dunia yang familiar bagi banyak orang: kopi.
Ia bekerja di sebuah perusahaan yang menaungi merek kopi, meski dengan rendah hati ia memohon izin untuk tidak membagikan detail jabatannya.
Yang jelas, dunia kopi yang penuh dengan citarasa dan cerita ini sepertinya selaras dengan perjalanan hidupnya yang penuh nuance.
Namun, jiwa kreatifnya tidak hanya berhenti di balik meja kantor.
Di tengah kesibukan profesionalnya, ia tetap konsisten mengusahakan untuk mengunggah konten.
Aktivitas ini mungkin lebih dari sekadar hobi; ia adalah sebuah saluran ekspresi, sebuah cara untuk tetap terhubung, dan mungkin, sebuah bentuk lain dari perjalanan kreatif yang ia jalani.
Di balik layar yang terlihat aktif dan produktif, Adelia dengan jujur membagikan sisi lain dari perjuangannya.
“Suka duka, meski hidup terasa kosong, tapi tetap dijalani, karena yang bernilai ini adalah perjalanan menuju hasilnya.“
Pengakuan ini begitu menyentuh dan relatable. Ia tidak menampilkan kehidupan yang sempurna, tetapi justru kejujurannya inilah yang menguatkan.
Ia mengajarkan kita untuk tetap melangkah, bahkan ketika jiwa terasa hampa, karena ia yakin bahwa proses perjalanan itulah sendiri dengan segala lika-likunya adalah inti dari nilai kehidupan.
Ia adalah bukti bahwa kita bisa tetap berfungsi dan bergerak maju, sambil mengakui adanya luka dan kehampaan di dalam hati.
Ke depan, pandangannya tertuju pada harapan.
“Menantikan apa yang diinginkan tercapai manifesting!” katanya dengan penuh keyakinan.
Kata “manifesting” yang ia gunakan bukan sekadar tren, melainkan cermin dari sebuah keyakinan aktif untuk mewujudkan impian melalui pikiran, tindakan, dan doa.
Ia tidak hanya menunggu, tetapi aktif menciptakan jalan bagi keinginannya untuk menjadi kenyataan.
Semua ketangguhan, kejujuran, dan harapan ini terangkum sempurna dalam sebuah quote yang sangat ia sukai dan hayati:
“She became her own hero when she realized no one else would show up the way she needed.”
Source image: Adelia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










