Agnes Isabella, Kita Harus Berjuang Mandiri Tapi Jangan Sampai Hati Mengeras

Iniloh.com Jakarta- Agnes Isabella atau disapa Bella lahir dan besar di Surabaya, kota yang ia gambarkan sebagai “panas tapi penuh karakter”.

Cuaca terik akibat dekatnya pantai tak mengikis semangatnya, justru sejalan dengan sifat warganya yang blak-blakan dan jujur.

Orang Surabaya itu frontal, tapi apa adanya. Di sini, aku belajar untuk tegas sekaligus rendah hati,” ujarnya.

Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana yang mungkin tak berkecukupan secara materi, namun kaya akan dukungan.

Ibu dan Bapak selalu bilang, ‘Pilih jalanmu, kami percaya’. Itu yang membuatku berani mengejar mimpi,” tambahnya.

Mimpi Bella menjadi desainer telah mengakar sejak ia masih duduk di bangku SD.

Kecintaannya pada menggambar dan kerajinan tangan membawanya ke SMK jurusan tata busana, lalu melanjutkan kursus fashion untuk mengasah skill.

Aku belajar dari nol. Ikut lomba sana-sini, kalah menang biasa. Tapi setiap karya adalah langkah baru,” kenangnya.

Titik baliknya datang pada 2018 saat ia menjadi finalis Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC).

Sejak itu, kariernya di dunia fashion mulai menanjak.

Finalis IYFDC itu seperti pintu yang membukakan ruang untuk dikenal. Tapi passion-ku sudah ada jauh sebelum itu,” tegasnya.

Bagi Bella, menjadi desainer bukan sekadar profesi.

Sukanya? Aku bisa menciptakan gaun yang membuat seseorang merasa percaya diri. Ketemu komunitas sesama pecinta fashion juga memacu kreativitas,” ujarnya.

Namun, di balik glamornya dunia mode, ia tak menyangkal tantangannya. Deadline ketat sering memaksanya begadang berhari-hari.

Dulu, klien suka menawar harga serendah mungkin. Ada juga yang minta karya selesai dalam 2 hari, seolah aku bisa menyulap!” kelakarnya.

Meski begitu, ia tak pernah menyerah. Pengalaman itu mengajarkannya untuk tegas menetapkan batasan.

Sekarang, aku lebih paham nilai karya sendiri. Tak boleh ragu mematok harga yang pantas,” ujarnya.

Bella tak menampik bahwa situasi ekonomi kerap menjadi tantangan.

Sekarang memang sulit, tapi aku yakin suatu hari akan membaik. Hidup ini seperti koleksi busana: ada yang laris, ada yang butuh waktu,” katanya.

Ia berpesan agar setiap orang tetap kuat, namun tak kehilangan kelembutan.

Jangan berharap orang lain selalu membantu. Kita harus berjuang mandiri, tapi jangan sampai hati mengeras,” tambahnya.

Di era di mana standar kesuksesan sering diukur lewat viralitas, Bella punya prinsip teguh:

Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Mereka bukan kamu.” Ia menekankan bahwa hidup tak harus mengikuti tren sosial media.

“Aplikasi itu hanya menampilkan sorotan, bukan cerita utuh. Yang tahu apa terbaik untukmu adalah dirimu sendiri,” tegasnya.

 

Source image: Bella

You May Also Like

Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Velicya Tarisha Cheung, Terus Berjuang Walau Jatuh, Bangkit dan Berusaha Lebih Baik Lagi
Velicya Tarisha Cheung, Terus Berjuang Walau Jatuh, Bangkit dan Berusaha Lebih Baik Lagi
Sylvia Yosianto, Hidup Ini Seperti Menanam Benih dan Tetaplah Berjuang
Sylvia Yosianto, Hidup Ini Seperti Menanam Benih dan Tetaplah Berjuang
Dyah Rohman, Terus Berjuang, Bersyukur dan Berpikir Positif Ini yang Kan Bawa Kebahagiaan
Dyah Rohman, Terus Berjuang, Bersyukur dan Berpikir Positif Ini yang Kan Bawa Kebahagiaan
Grestin Laila Rizki Putri, Jangan Pernah Berhenti Mimpi dan Lelah Sampai Kita Gapai dan Mewujudkannya
Grestin Laila Rizki Putri, Jangan Pernah Berhenti Mimpi dan Lelah Sampai Kita Gapai dan Mewujudkannya
Vita Isabella, Jika Kita Punya Mimpi Kejarlah dan Fokus Pada Tujuan!
Vita Isabella, Jika Kita Punya Mimpi Kejarlah dan Fokus Pada Tujuan!