Agnes Sirimain, When You Put God First, You’ll Never Be The Last!

Dari sebuah kampung yang berselimut kabut dan hijau di kaki Gunung Ebulobo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Agnes Sirimain mengawali perjalanannya.

Kampung sy berada tepat di kaki Gn. Ebulobo shg udaranya sejuk dan hijau,” kenangnya tentang Wudu, Wolopogo, Boawae,  tempat yang membentuk rasa komunitasnya.

Masyarakatnya yang ramah, ikatan keluarga yang erat, dan semangat gotong royong serta kegiatan sosial-keagamaan yang kental menjadi fondasi karakternya.

Masyarakatnya sangat ramah dan pada umumnya kami saling mengenal satu sama lain,” ujarnya, menggambarkan kehangatan kampung halaman yang selalu melekat di hatinya.

Lulusan IPDN tahun 2018 itu kini mengabdikan dirinya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Posisinya saat ini cukup spesifik dan menantang: “Saya saat ini sedang mendampingi salah satu pimpinan di Kemendagri.”

Foto-foto perjalanan dinasnya yang mungkin terlihat glamor, sejatinya adalah potret dari tanggung jawab besar.

Puji Tuhan, bisa kerja sambil traveling,” ungkapnya bersyukur, mengakui bahwa tugasnya memberinya kesempatan unik.

Kesempatan itulah yang menjadi sumber suka terbesarnya dalam pekerjaan: “Berkesempatan untuk mengunjungi hampir seluruh provinsi di Indonesia.”

Hanya tinggal empat provinsi (Sumsel, Babel, Lampung, Gorontalo) yang belum ia jejaki, sebuah pencapaian yang ia harapkan segera lengkap.

Selain itu, pekerjaannya membekalinya soft skill yang tangguh, pendapatan tetap, dan jaringan relasi yang luas dengan pemerintah daerah se-Indonesia Raya.

Namun, di balik kesempatan melihat Indonesia, ada duka yang harus ditanggung.

Kurang mendampingi pimpinan jadi kurang punya peluang untuk bisa pulkam dan bertemu keluarga di NTT,” akunya.

Kerinduan akan kehangatan keluarga di kampung halaman seringkali harus ditahan demi tugas.

Tantangan lain datang dari dinamika hubungan kerja: “Kalau zonk, kita dapat partner kerja atau pimpinan yang nggak asik.”

Namun, Agnes menghadapinya sebagai bagian dari perjalanan profesional.

Harapan dan prinsip hidup Agnes Sirimain sangat jelas dan tegas, mencerminkan kedewasaannya.

Harapan paling utamanya bersifat universal dan spiritual: “Agar semua orang menempatkan Tuhan sebagai yang pertama dalam hidupnya.”

Ini menjadi kompas utama baginya. Untuk keluarga, ia menekankan pentingnya saling menyayangi, menghormati dan menghargai sebagai tempat ternyaman.

Dalam hal ekonomi, nasihatnya praktis dan bijak: pentingnya tabungan, dana darurat, dan pengelolaan keuangan yang cermat dengan rajin-rajin menonton konten tentang manajemen keuangan.

Ia juga percaya pada melihat peluang: “Segala sesuatu bisa jadi uang, tergantung bagaimana kita lihat peluang itu.

Mengenai kesehatan, pesannya lugas dan praktis: beliau menegaskan pentingnya mengurangi konsumsi gula, disiplin berolahraga, serta berharap adanya fasilitas kesehatan yang memadai dan merata bagi semua.

Dalam hal bersosialisasi, terutama untuk Generasi Z, beliau mengingatkan untuk tidak sibuk dengan diri sendiri melainkan aktif bersosialisasi, seraya menekankan sikap hormat dan menghargai orang lain sebagai fondasi hubungan.

Untuk urusan karir, integritas menjadi kunci utama; pesannya jelas, lakukan yang terbaik dan biarkan orang menilai, tegas menolak segala cara kotor untuk promosi diri apalagi sampai merugikan orang lain.

Di balik semua usaha itu, beliau meyakini ketentuan takdir rezeki:

Jika rezekimu, apapun yang terjadi akan tetap kamu dapatkan“, menanamkan sikap ikhlas dan percaya pada jalan hidup yang telah digariskan.

“When you put God First, U’ ll never be the Last.

Kesuksesan dapat diraih dengan cara kerja keras, kerja cermat dan kerja cepat.”

 

Source image: Agnes

You May Also Like

drg. Zavani Nur Hikmah, Sp. Perio: Let’s Take A Good Care Of Everything That God Has Given Us
drg. Zavani Nur Hikmah, Sp. Perio: Let’s Take A Good Care Of Everything That God Has Given Us
Jean Agnes, Hidup Bukan Soal Tanggung Jawab Tapi Temukan Hal yang Buat Kita Jadi Hidup
Jean Agnes, Hidup Bukan Soal Tanggung Jawab Tapi Temukan Hal yang Buat Kita Jadi Hidup
King Kin Maharani, Do The Best, And Let God Do The Rest
King Kin Maharani, Do The Best, And Let God Do The Rest
dr. Apidha Kartinasari, I Thank God for Protecting Me From I Thought I Wanted
dr. Apidha Kartinasari, I Thank God for Protecting Me From I Thought I Wanted
Asri Widyasih, Just Do The Best, God Will Do The Rest
Asri Widyasih, Just Do The Best, God Will Do The Rest
Riva Adelia, Always Put Allah First, And The Rest Will Follow
Riva Adelia, Always Put Allah First, And The Rest Will Follow