Aik Krisnayanti: Musik Sebagai Teman Hidup & Kendaraan Nurani Jalani Hidup Ini
Iniloh.com Bali- Seniman sebuah hasil karyanya didasari dengan luapan emosi dan imajinasi. Bebas, temannya banyak juga sensitif. Ini tampaknya berlaku juga bagi musisi asal Kota Denpasar bernama asli Ni Kadek Ari Krisnayanti ini, atau akrab di sapa Aik.
Ia tidak serta merta menerima tawaran kolaborasi dari sesama seniman, atau menerima sebuah event, jika dirasa nurani dan batinnya tidak sreg atau menolak dengan ini.
Frekuensi yang sejiwa, atau dari awal sudah ada ketertarikan lebih mudah dan cepat untuk beberapa kegiatan kolaborasi selanjutnya. Mungkin ini salah satu alasan Aik.
Soul and Kith adalah salah satu contohnya. Band indie bergenre dark folk terkenal dari Bali ini awalnya sang gitaris Ardy yang mengajak Aik untuk bergabung di band lamanya, dan karena merasa suaranya tak cocok di sana, Aik mengajak balik Ardy untuk membuat duo project ini. Dan lahirlah Soul and Kith di tahun 2017.
Aik tampaknya seorang philosopher musician. Portfolio karyanya banyak membahas akan symbol-simbol kehidupan, permenungan diri dan untuk bersama-sama memahami jatidiri sebagai manusia.
Seperti contoh dalam single lagu berjudul Don’t Want to Be. Lagu ini membahas tentang keunikan setiap manusia. Dengan kelebihan dan kekurangannya.
Serta mengajak untuk berani merdeka, dan pencarian diri terus menerus. Soul and Kith lewat senandung nada dan vokal Aik mencoba untuk menemani perjalanan menemukan jatidiri ini.
Satu contoh lagi ialah project Aik bersama Bobby Kool, gitaris dan vokalis dari Superman is Dead. Dari keduanya lahir single berjudul Padam.
Lagi-lagi karya ini ialah hasil kesamaan dari keduanya yang merupakan kisah nyata dan panggilan batin untuk bersama menelurkan karya ini.
Panggilan jiwanya seorang perempuan, calon ibu bagi anak-anaknya. Perasaan kasih yang hebat tentu mendominasi dari pada akal logis. Bobby meramunya menjadi sebuah ritme yang menceritakan sepasang sumi istri untuk saling menghibur dan menguatkan, setelah kehilangan jabang bayi sesaat proses persalinan.
Aik dan Bobby sama, menemukan dramatical ini. Frekuensi, getaran dari seorang Ibu, Booby menemukan di pengadilan, sedang Aik nature sebagai dirinya sendiri yang kelak jadi seorang Ibu untuk anak-anaknya.
Musik bagi Aik ialah segalanya. Lewat musik ia bisa menemukan ketenangan, teman hidup dan kendaraan nurani untuk menjalani hidupnya tentu saja. Bisa berbagi rasa, ekspresi dan secara nature juga untuk berinteraksi atau menyuarakan apa yang ada di benaknya secara lugas.
Ada satu kisah yang atau peristiwa yang sangat berkesan bagi Aik yang sudah sejak tahun 2006 berkegiatan seni. Ia sudah mulai memegang gitar bass, menyanyi dan bermain teater.
Saat itu, ada kalimat yang terlontar dan dibaca olehnya, mengatakan bahwa ia tak pantas untuk menjadi seorang penyanyi dan suaranya tak cocok juga untuk menyanyi.
Titik rendah bermusik sempat beberapa waktu menderanya. Sebelum Aik menemukan jatidirinya lagi dan kebermaknaan hidup lewat musik ini.
Selain musik, Aik juga interest dengan kegiatan menari dan melukis. Sebuah kegiatan klasik dan mendarah daging bagi semua keluarga di Bali.
Aik juga sangat welcome untuk ngobrol tentang apa saja, perihal kehidupan sehari-hari mulai yang ringan sampai berat, bisa ia ramu dan kupas dengan sentuhan the philosopher khas ala Aik.
image: Aik, mybalimusic.com

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










