Aliya Svetlina, Fokuslah Pada Perkembangan Diri Kita Sendiri!
Iniloh.com– Lahir dan besar di Tangerang, Aliya Svetlina tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan keberagaman.
Dari Kota Tangerang, Kabupaten, hingga Tangerang Selatan, ia merasakan dinamika wilayah ini sekaligus belajar menghargai perbedaan.
“Sejak kecil, aku terbiasa berteman dengan siapa saja, dari berbagai suku dan agama. Itu mengajariku arti toleransi,” ungkapnya.
Baginya, Tangerang bukan hanya rumah, tapi juga ruang kelas kehidupan yang membentuknya menjadi pribadi yang terbuka, meski mengakui diri sebagai introvert.
Aliya saat ini bekerja sebagai karyawan biasa dengan jam kantor rutin. Namun, label “introvert” tak menghalanginya untuk berinteraksi.
“Aku memang lebih nyaman di kesendirian, tapi bukan alasan untuk menutup diri,” tegasnya.
Di luar rutinitas kantor, ia menemukan kebebasan melalui olahraga.
Dua passion utamanya—dance dan bela diri menjadi saluran untuk melepas energi sekaligus menjaga keseimbangan mental.
“Gerakan dalam tari itu seperti meditasi, sementara bela diri mengajarkanku disiplin,” tambahnya.
Dukungan dari teman-teman yang juga suka mengeksplorasi hobi baru membuat Aliya terus berkembang.
“Berkembang setiap hari itu menyenangkan. Aku tak ingin stuck di zona nyaman,” ujarnya.
Kombinasi antara ketenangan introversi dan semangat eksplorasi ini menjadi ciri khasnya: diam di keramaian, tetapi bersinar saat mengejar hal-hal yang dicintai.
Prinsip hidup Aliya sederhana namun tegas: Do what you want to do, lakukan apa yang kamu mau, selama tak melanggar norma dan merugikan orang lain.
“Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan mengikuti ekspektasi orang.
Tapi, kebebasan harus diiringi tanggung jawab,” jelasnya.
Prinsip ini ia terapkan dalam keseharian, mulai dari cara bekerja, bersosialisasi, hingga memilih kegiatan yang ia tekuni.
Di balik kesibukannya, Aliya berdoa agar keluarga selalu diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menikmati hasil jerih payah mereka. Untuk diri sendiri, ia ingin terus mengasah skill dan karir.
“Aku percaya, proses yang dijalani dengan konsisten pasti akan berbuah. Yang penting, jangan berhenti belajar,” ucapnya.
Ia juga berharap bisa tetap menjadi pribadi yang rendah hati, meski terus melesat menuju tujuan.
Aliya punya pesan khusus untuk generasi muda Indonesia:
“Semua orang akan punya perspektif berbeda tentang kita. Fokuslah pada perkembangan diri sendiri.”
Ia mengutip kalimat bijak: “A mature person builds bridges instead of walls” (orang dewasa membangun jembatan, bukan tembok).
“Jangan habiskan energi untuk membenci atau memusingkan omongan orang. Lebih baik bangun koneksi yang bermakna dan tumbuh bersama,” tegasnya.
Source image: aliya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










