Alvi Fatnania, Sukses Bukan Tentang Menjadi Yang Terbesar!
Iniloh.com Jakarta- Setiap orang membawa serpihan kisah dari tempat mereka berasal, dan bagi Alvi Fatnania, Malang adalah kota yang melekat erat dalam jiwanya.
Lahir dari ayah asal Madura dan ibu asli Malang, Alvi dibesarkan dalam lingkungan yang menghargai pendidikan.
Namun, tahun 2017 menjadi titik balik yang getir dengan meninggalnya sang ayah, sebuah peristiwa yang memulai babak perjuangan barunya.
Sejak saat itu, tekadnya untuk mandiri dan sukses kian membara.
Minatnya pada dunia public speaking sebenarnya telah tertanam sejak lama, berawal dari keinginannya di masa SMP untuk memiliki banyak teman dan berani berbicara di depan umum.
Meski sempat mengikuti keinginan orang tua dengan mengambil studi Magister Bahasa China, jiwa petualang Alvi tidak bisa dibendung.
Pada 2014, ia memutuskan untuk memeluk passion-nya dengan mempelajari dunia MC dan penyiaran.
Inilah pintu yang membawanya mengenal dunia public speaking secara serius.
Perjalanan kariernya penuh dengan liku-liku yang menunjukkan ketekunan luar biasa.
Ia mengawali karier dari Radio Elfara (sekarang Radio Anak Muda) di Malang, tempat suara dan kepemimpinannya ditempa.
Sambil bekerja sebagai marketing sekolah entertain saat itu dan penyiar, ia juga tetap menyelesaikan studinya, sebuah bukti dedikasi tinggi pada pendidikan dan karier.
Dunia yang dinamis di radio, menjadi MC, dan menjalin kerjasama dan berjejaring dengan teman-teman komunitas (otomotif, sosial, dll) yang ada di Malang.
Setelah lulus, Alvi mencoba peruntungan di dunia yang lebih stabil dengan bekerja di sebuah bank BUMN.
Meski diterima berkat kemampuan relation building-nya yang baik, jiwa seninya merasa terpenjara.
Rutinitas kantor yang kaku tidak sefleksibel dunianya yang penuh kreativitas. Pandemi dan perpindahan ke Solo usai menikah pada 2021 menambah daftar transisi dalam hidupnya.
Menjadi ibu baru adalah kebahagiaan sekaligus tantangan terbesarnya, yang sempat membuatnya hiatus dan kesulitan mengelola waktu untuk berkarier.
Namun, semangat Alvi tidak pernah padam. Di Solo, ia mulai membangun kembali jejaknya.
Dari menjadi affiliate, pembaca berita di televisi lokal, hingga menerima tawaran endorsement dan kolaborasi barter, ia melakoni segala sesuatu dengan ketulusan.
Prinsipnya sederhana: jujur dalam setiap review dan mencari keunikan dari setiap produk atau tempat yang ia coba.
Pendekatannya yang humanis dan storytelling yang menarik perlahan membuka pintu-pintu baru.
Kunci dari semua yang ia capai adalah filosofi “mengosongkan gelas” yang ia dapat dari mentor MLM-nya dahulu.
Ia selalu berusaha menjadi pribadi yang rendah hati dan haus akan ilmu baru, siap menyerap pengalaman dari setiap orang yang ia temui.
Bakat berjualan yang sudah ia miliki sejak kecil, ditambah dengan skill public speaking, membentuknya menjadi pribadi yang mudah berjejaring.
Bagi Alvi,
“Sukses bukan tentang menjadi yang terbesar, tetapi tentang menjadi kecil yang tulus, tapi nyampe ke hati banyak orang.”
Ia percaya bahwa sesuatu yang berasal dari jiwa akan dirasakan oleh jiwa lainnya. Harapannya adalah untuk terus tumbuh, belajar hal-hal baru, dan menjadi makna bagi orang lain.
Perjalanan Alvi Fatnania adalah bukti nyata bahwa dengan ketekunan, kerendahan hati, dan keberanian mengikuti kata hati, seseorang dapat terus berevolusi dan menemukan tempatnya di dunia.
Source image: alvi

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










