Alwan Ola: Terus Memperjuangkan Politik Kemanusiaan & Moral Legasi Gus Dur
Nosel Jakarta- Sosok Direktur Eksekutif Kata Rakyat ini ialah seorang Gusdurian sejati. Ola, panggilan akrab pria asal Adonara NTT ini memahami betul ajaran-ajaran dan legacy Gus Dur untuk negeri ini.
Perjuangan demokrasi yang belum usai dan sudah dimulai oleh Bapak Bangsa ini dirasa masih terus untuk diperjuangkan dan gelora apinya perlu untuk dibesarkan. Api keberanian, kejujuran dan kembalinya peradaban kita yang luhur sedari dulu.
Ola merantau ribuan kilometer dari kampung halamannya di Adonara, kemudian menamatkan pendidikan strata dan magistranya semua di ibukota.
Jurusan psikologi dan ilmu politik ia tempuh, sembari ikut pergerakan PMII dan mempertahankan idealismenya ditengah semrawut dan ruwetnya iklim ibukota.
Tentu saja tradisi-tradisi kultural Nahdliyin dan budaya kontemporer yang ia hadapi di kota urban besar Jakarta semakin menempanya untuk semakin kuat dan kokoh dalam memperjuangkan nilai ideal dan prinsip-prinsip kemaslahatan dibidang budaya, politik dan hukum.
Ia terinspirasi dan selalu disemangati oleh cerita-cerita kesejarahan, baik berupa local genius atau micro genius yang berasal dari kampung halamannya.
Kerajaan Adonara ialah sebuah kerajaan yang berdiri di tahun 1600an dan mempunyai luas 509 km ini melegenda dengan nama Rajanya seperti Raja Sili Sengaji, Raja Belu dllnya.
Ola, sedari kuliah selain kegiatan aktivisme di PMII, diskusi dan tentu saja menggiatkan pemikiran dan tindakan sosok Bapak Bangsa Gus Dur ia selalu mempraktekkannya dengan cara berkolaborasi atau membuat wadah untuk menuangkan gagasan-gagasan berdemokrasi yang ia anut dan amalkan dari pengalaman serta tauladannya tersebut.
Sembari menempuh S2nya, ia sudah mengkomandani sebagai Koordinator Nasional ( Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat atau JPPR.
Dalam wadah ini ia mengorganisir sejumlah 38 lembaga yang terdiri dari organisasi kemasyarakatan di bawah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, LSM, lembaga pendidikan, lembaga antar iman, lembaga kemahasiswaan dan radio.
Beragam isu-isu demokrasi Ola suarakan dengan lantang lewat JPPR, seperti isu milenial dan pilkada, pemantau pemilu dan tantangan zaman, anggota KPU baru, jadwal pemilu dan banyak hal lainnya. Ini Ola suarakan bak lewat media online, televisi, ataupun beragam media dalam jejaring JPPR seperti di radio, seminar dan lainnya.
Kemudian setelah selesai dalam dedikasi dan pelayanannya di JPPR ia kemudian bersama kerabat dan teman-teman seperjuangannya mendirikan Kata Rakyat, sebuah Lembaga konsultan dan rekomendasi akan isu-isu strategis, juga sebagai lembaga pemantau pemilu, dan sarana pendidikan politik.
Ola masih sadar bahwa bahwa upaya Gus Dur untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, kemudian adanya proses menuju terciptanya suasana demokratis diperjuangkan Gus Dur lewat berbagai peran sosial dan politik yang ia jalani masih sangat panjang perjalanannya.
Disini ia menyimpulkan bahwa lewat keberanian, sikap tegas dan keteguhan dalam memegang nilai-nilai normative dan positive serta kontribusi yang besar Islam di Indonesia dalam menyusun dan mempertahankan konstruksi demokrasi yang sedang dilalui oleh negara peringkat 3 negara demokrasi terbesar di dunia ini sangat vital dan urgen adanya.
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
