Amalia, Yang Kamu Anggap Tertunda, Bisa Jadi Lagi Allah Tata Dengan Sempurna!

Iniloh.com Jakarta- Udara sejuk dan keramahan kampung halaman di Kediri menjadi kanvas pertama kehidupan Amalia.

Masa kecilku banyak dihabiskan dengan bermain di lingkungan daerah rumah ku,” kenangnya dengan hangat, menggambarkan suasana yang dikelilingi teman-teman dan tetangga ramah.

Di tengah keakraban komunitas inilah, keluarga menjadi pusat kehangatan dan cinta yang tak tergantikan, tempat pulang yang selalu dirindukan.

Fondasi inilah yang memberinya kekuatan dan rasa aman untuk menjelajah dunia yang lebih luas.

Kaki Amalia kini berpacu di Surabaya. Sebagai mahasiswi semester 7 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), hidupnya diwarnai dinamika kampus dan semangat olahraga.

Tak hanya teori di kelas, ia aktif mengisi waktu luangnya dengan berlatih dan bertanding di berbagai cabang olahraga.

Voli (di mana ia akrab disapa Amel), renang, badminton, hingga olahraga tradisional menjadi medan tempurnya.

Tak cukup sampai di situ, ia juga rajin mengikuti berbagai kegiatan untuk menambah pengalaman, menunjukkan semangatnya yang haus akan pembelajaran dan petualangan baru.

Suka duka menjalani kehidupan serba aktif ini pun saling bertaut.

Sukanya jelas: “Bisa mendapatkan pengalaman baru, menambah relasi pertemanan, jalan-jalan di wilayah yang ada di Indonesia, lihat alam indah.

Belum lagi bonus kesehatan: tubuh juga jadi lebih bugar. Namun, di balik antusiasme itu, ada tantangan yang harus dihadapi.

Dukanya juga ada, kadang capek, kadang cedera kecil,” akunya jujur.

Ditambah godaan klasik: “Harus bangun pagi-pagi pas lagi pengen rebahan.”

Tapi bagi Amel, semua rasa lelah dan rasa malas itu terbayar lunas dengan satu hal: rasa puas setelahnya.

Kepuasan menyelesaikan latihan, memenangkan pertandingan, atau sekadar menyelesaikan tanggung jawab, menjadi bahan bakar semangatnya.

Doa dan harapan yang dipanjatkan Amalia mencerminkan kedalaman pikirannya yang sederhana namun penuh makna.

Prioritas utamanya adalah keluarga: “Semoga keluarga selalu dalam lindungan Allah, diberi kesehatan dan kelapangan rezeki.

Untuk karir dan ekonomi, ia berharap pertumbuhannya penuh berkah dan manfaat.

Di ranah sosial, impiannya tulus: “semoga bisa terus memberi dampak positif walau kecil.

Intinya, ia merindukan hidup yang tetap berarti, bukan hanya untuk diri sendiri. Sebuah refleksi kedewasaan yang jarang.

Dalam perjalanannya yang penuh dinamika, Amalia memegang teguh sebuah keyakinan yang menenteramkan:

“Yang kamu anggap tertunda, bisa jadi lagi Allah tata dengan sempurna.”

 

 

Source image: amalia

You May Also Like

Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Fani S.J, Selagi Mengandalkan Allah Semua Bisa Dicapai
Fani S.J, Selagi Mengandalkan Allah Semua Bisa Dicapai
Synthia Dewi, If Allah Wants It For You, It Will Be Yours
Synthia Dewi, If Allah Wants It For You, It Will Be Yours
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna