Amanda Desty, Gunakan Tiga Kata Ajaib: Maaf, Terima kasih dan Tolong
Iniloh.com Jakarta- Panggil aku Amanda saja, ya. “Aku belum terbiasa dengan nama lain,” ujarnya dengan senyum ramah.
Perempuan yang lahir dan besar di Jakarta ini mengaku punya ikatan kuat dengan ibukota, meski pernah tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur selama masa sekolah.
“Jakarta itu seperti magnet.Aku selalu rindu keramaian dan energinya,” tuturnya.
Meski mengakui sulit meninggalkan Jakarta, Amanda justru menemukan keunikan dalam keragaman pengalamannya: tumbuh di kota metropolitan, namun sempat merasakan kehidupan di daerah yang lebih tenang.
Kombinasi ini, menurutnya, membentuknya menjadi pribadi yang adaptif dan peka terhadap lingkungan sekitar.
Perjalanan Amanda di dunia kreatif dimulai pada 2010, saat ia membuat blog pribadi.
Awalnya, blog itu hanya menjadi tempat curhat harian, menampung cerpen karyanya, atau sekadar foto Outfit of the Day (OOTD).
“Dulu, aku nulis semaunya. Nggak mikir SEO atau engagement,” akunya sambil tertawa.
Namun, respons positif pembaca membuatnya sadar: kontennya bisa memberi nilai lebih.
Ia pun mulai belajar menulis dengan struktur lebih baik, menyajikan foto dan video yang menarik, serta memperluas topik ke fashion, beauty, dan travel.
Konsistensinya membuahkan hasil. Kini, Amanda aktif di Instagram dan TikTok dengan konten yang informatif sekaligus menghibur.
“Kuncinya: jangan menunggu brand mendatangi kita. Aku sering jemput bola duluan,” ujarnya.
Ia kerap membagikan honest review produk yang dibelinya sendiri, lalu menandai akun brand tersebut.
Tak jarang, ia juga yang pertama mengajak kolaborasi.
“Percaya diri saja. Brand suka dengan kreator yang proaktif,” tambahnya.
Bagi Amanda, kreativitas bukanlah bakat bawaan, melainkan hasil dari keinginan untuk terus belajar.
“Aku rajin cari referensi, baik dari tren global maupun interaksi dengan followers,” jelasnya.
Awalnya, fokusnya hanya pada fashion dan mix & match outfit. Namun, seiring waktu, ia merambah ke beauty dan travel.
“Aku suka eksplorasi skincare, makeup, dan merekomendasikan tempat wisata yang instagrammable,” ujarnya.
Fleksibilitas ini membuat kontennya selalu segar dan relevan.
Ia juga menekankan pentingkan riset sebelum membuat konten. “Ketahui audiensmu. Apa yang mereka butuhkan?
Bagaimana cara menyampaikannya agar mudah dicerna?” Pesannya sederhana: Kreativitas butuh dasar, bukan sekadar ikut tren.
Di balik kesibukannya, Amanda punya harapan universal namun mendalam:
“May we be financially, emotionally, mentally, spiritually, and physically stable.” Kalimat ini ia jadikan mantra hidup.
“Aku ingin semua orang, termasuk diriku, bisa seimbang. Hidup nggak cuma soal uang atau karir, tapi juga kesehatan mental dan hubungan dengan Tuhan,” paparnya.
Untuk keluarga, ia berdoa agar mereka selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Sedangkan untuk karir, ia ingin terus berkembang tanpa kehilangan esensi konten yang bermanfaat.
Amanda punya pesan unik untuk pembaca: “Gunakan tiga kata ajaib: maaf, terima kasih, tolong.”
Baginya, kata-kata ini bukan sekadar sopan santun, tapi fondasi membangun relasi yang sehat, baik dengan orang lain maupun diri sendiri.
“Minta maaf saat salah, berterima kasih saat dibantu, dan berani meminta tolong saat kewalahan. Ini membuat hidup lebih ringan,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar generasi muda tidak takut memulai.
“Dari blog curhat pun, aku bisa sampai sini. Yang penting konsisten dan percaya proses,” tegasnya.
Source image: Amanda
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
