Ananda Magvirah Sofyan, Perlakukan Orang Lain Sebagaimana Kamu Ingin Diperlakukan!
Iniloh.com Jakarta- Asap mesin alat berat dan aroma dedaunan Pinrang, Sulawesi Selatan, seolah menyatu dalam darah Ananda Magvirah Sofyan.
Lahir di Pinrang dan berkarir di Gowa saat ini, ia mewarisi semangat dan nilai-nilai luhur dari keluarga yang menjunjung tinggi adat Bugis.
Kearifan lokal, rasa hormat, dan ketangguhan menjadi pondasi yang membentuk karakternya, membekalinya menghadapi dinamika hidup yang serba cepat.
Pinrang bukan sekadar tempat lahir; ia adalah akar budaya yang menguatkan setiap langkahnya.
Hari-hari Ananda sekarang diisi oleh denyut nadi dunia usaha yang penuh tantangan.
Ia aktif menjalankan dua bidang bisnis sekaligus: rental alat berat dan dump truck, sebuah sektor yang identik dengan ketangguhan fisik dan ketegasan.
Serta usaha kost-kostan penginapan yang menuntut keramahan dan perhatian pada kebutuhan orang lain.
Menjembatani kedua dunia yang berbeda ini memerlukan kecerdasan manajerial dan energi yang besar.
Namun, di tengah kesibukannya yang padat, Ananda menyadari pentingnya menjaga diri.
“Disela waktu kesibukan saya sempatkan untuk lari,” ungkapnya.
Motivasi awalnya sederhana namun personal: “Awal suka nya karena saya habis melahirkan mau turunin BB.”
Namun, apa yang dimulai sebagai upaya menurunkan berat badan pascamelahirkan itu berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam.
Tanpa disadari, ia akhirnya kecanduan lari. Lari menjadi lebih dari sekadar olahraga; ia menjadi ritual pembersih jiwa dan penjaga keseimbangan.
Dibandingkan tantangan di bisnis, dunia lari bagi Ananda dipenuhi oleh banyak hal yang ia sukai.
Ia menyebutkan beberapa keuntungan yang ia rasakan, bisa tambah teman memperluas lingkaran sosial dan dukungan, serta yang utama, tambah sehat.
Sejauh ini, dengan optimisme khasnya, ia mengakui belum merasakan duka selama menjalani olahraga ini. Komitmennya pada lari tidak main-main.
Ia mempersiapkan diri dengan latihan rutin 4-5 kali seminggu, sebuah disiplin yang mencerminkan keseriusannya.
Dedikasinya teruji dan terbayar lunas saat ia berhasil menyelesaikan event terakhirnya, Makassar Half Marathon.
Menaklukkan jarak rerata 10 kilometer adalah bukti nyata ketekunan dan fisik yang terjaga di tengah kesibukannya yang menggunung.
Kehidupan sebagai pengusaha perempuan di bidang yang kompetitif tentu tidak selalu mulus.
Ananda menghadapinya dengan keteguhan hati dan kepercayaan yang mendalam pada kekuatan doa serta takdir.
“Entah seberat apapun tanggung jawab dipundak kita & seberisik apa dikepala kita,” ujarnya menegaskan, “Semoga Allah mampukan disetiap langkah proses yg sedang kita jalani.”
Keyakinan religius ini menjadi penopangnya. Filosofi bisnisnya pun unik dan penuh makna sosial. Ia meyakini prinsip tentang rezeki yang inklusif:
“Saya percaya bahwa setiap orang punya rejeki nya masing. Saya bangun usaha sendiri Allah bakal datangkan rejeki untuk 1 orang,” jelasnya.
Tapi ketika saya membangun usaha saya dengan dengan 2-3 orang pasti allah akan datangkan rejeki untuk 2-3 orang.”
Baginya, setiap orang yang terlibat dalam usahanya bukan sekadar karyawan, melainkan orang itu datang membawa rejekinya masing.
Ini adalah pandangan bisnis yang berlandaskan kepercayaan pada keadilan ilahi dan semangat berbagi kemakmuran.
Pandangan hidup Ananda Magvirah Sofyan disimpulkan dalam sebuah prinsip universal yang ia pegang teguh:
“Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan”
Source image: ananda magvirah
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
