Anastasia Angela, Sebelum Memulai Sesuatu, Libatkan Tuhan dalam Setiap Rencana
Iniloh.com Jakarta- Anastasia Angela, yang akrab disapa Tasia, adalah sosok yang akrab dengan dinamika perubaha.
Sejak kecil, ia terbiasa berpindah-pindah kota mengikuti pekerjaan sang ayah yang sering dimutasi.
“Masa kecilku dihabiskan di beberapa kota di Sumatra Utara. Yang paling berkesan adalah Pangkalan Susu kota kecil tanpa mall atau tempat bermain modern, tapi alamnya jadi taman terbaik untukku,” kenangnya.
Di kota itu, ia belajar menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan: bermain di sawah, memanjat pohon, atau sekadar menikmati senja di tepi danau.
Kini, setelah menikah, ia menetap di Samarinda mengikuti penempatan kerja suami.
Pengalaman berpindah-pindah itu justru membentuknya menjadi pribadi mudah beradaptasi dan kaya akan perspektif.
“Aku punya teman dari berbagai budaya. Itu mengajarkanku untuk fleksibel dan menghargai perbedaan,” ujarnya.
Sebagai ibu rumah tangga, Tasia tak ingin kehilangan produktivitas.
Ia memilih menjadi mompreneur dengan mengelola usaha minuman Thai Tea bernama Fremilt.
“Aku ingin fokus mengurus keluarga, tapi juga mandiri secara finansial,” jelasnya.
Dari dapur rumah, ia menjalankan bisnisnya sambil mengawasi tumbuh kembang anak.
Franchise ini dipilih karena sesuai dengan passion-nya di bidang kuliner dan memungkinkannya mengatur waktu secara fleksibel.
“Pagi untuk keluarga, siang untuk pesanan, malam quality time lagi,” tambahnya.
Menjadi ibu sekaligus pengusaha bukan tanpa tantangan. Tasia mengaku harus pandai membagi waktu.
“Saat sedang menyiapkan pesanan, anakku kadang minta ditemani main. Aku harus belajar memberi pengertian bahwa Bunda punya tanggung jawab lain,” ceritanya.
Namun, di balik kesibukan, ia menemukan kebahagiaan saat pelanggan memberi feedback positif.
“Setiap pujian tentang rasa Thai Tea kami seperti mengisi ulang energi,” ujarnya sambil tertawa.
Keahliannya berkomunikasi hasil dari pengalaman hidup di banyak kota—menjadi nilai tambah dalam melayani pelanggan dari berbagai latar belakang.
Bagi Tasia, Fremilt bukan sekadar bisnis. Ia berharap usaha ini menjadi berkah bagi banyak pihak.
“Semoga bisa menyejahterakan keluarga kami, memberi pekerjaan untuk karyawan, bahkan membawa kebahagiaan bagi pelanggan,” tuturnya.
Ia juga aktif berbagi dengan tetangga sekitar, baik melalui produk maupun dukungan moral. Prinsipnya sederhana:
“Rezeki yang baik harus dibagikan dengan cara yang baik pula.”
Di tengah kesibukan, Tasia tak pernah melupakan spiritualitas. Pesannya untuk pembaca:
“Sebelum memulai sesuatu, libatkan Tuhan dalam setiap rencana. Mulailah dengan niat baik, agar hasilnya juga membawa kebaikan.”
Prinsip ini ia terapkan dalam bisnis dan pengasuhan anak. Baginya, doa adalah pondasi yang menguatkan saat harus menjawab tantangan sebagai ibu sekaligus entrepreneur.
Meski kini tinggal di kota yang lebih maju, Tasia tetap membawa nilai-nilai masa kecilnya.
Kesederhanaan Pangkalan Susu mengajarkannya bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal kecil, seperti secangkir Thai Tea yang dibuat dengan hati.
“Aku ingin anakku kelak paham bahwa kesuksesan bukan soal materi, tapi bagaimana kita memberi manfaat,” pungkasnya.
Source image: tasia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










