Anastasia Reza, Jangan Pernah Insecure, Kita Bisa!
Iniloh.com Jakarta- Anastasia Reza, atau akrab disapa Reza perempuan Jakarta kelahiran dan batin, tumbuh di lingkungan keluarga yang hangat.
Meski sering melihat orang tuanya aktif jalan kaki dan senam, dirinya justru menghindari olahraga sejak kecil.
“Aku baru bisa berenang di pertengahan 2023, diajari teman!” akunya sambil tertawa.
Ironisnya, kini ia menjadi sosok yang tak bisa lepas dari ritme lari, strength training, dan pilates membuktikan bahwa tak ada kata terlambat untuk berubah.
Sebagai profesional di bidang System Procedure perusahaan swasta dengan jam kerja 8-17, Anastasia sempat menganggap olahraga sebagai beban.
Awal mula ketertarikannya dimulai saat pandemi COVID-19, tapi baru benar-benar konsisten ketika mengikuti jejak suaminya—pelari berpengalaman.
“Awalnya cuma lari 1.5 km. Sampai-sampai aku bangga sekali bisa menyelesaikannya!” kenangnya.
Progresnya bertahap: 3 km, 5 km, lalu merambah 10 km. Kini, lari bukan sekadar hobi, tapi sumber energi yang mengubah hidupnya.
Transformasi fisik dan mental Reza terasa nyata dalam kesehariannya.
Badannya kini jauh lebih kuat menanggung aktivitas harian yang padat mulai dari mengurus keluarga hingga membersihkan rumah tanpa keluhan pegal seperti dulu.
Frekuensi sakitnya pun berkurang drastis; jika sebelumnya ia kerap menjadi “langganan flu” yang rutin mengunjungi dokter, kini tubuhnya lebih kebal dan pemulihan saat sakit hanya butuh waktu singkat.
Tak hanya itu, lari juga memberikannya ketenangan mental.
“Lari mengajarkanku melepas emosi lewat jarak dan kecepatan. Aku pulang dengan pikiran jernih,” tuturnya, menegaskan bagaimana setiap langkah menjadi terapi bagi jiwa.
Bagi Reza, lari telah membuka gerbang kebahagiaan yang menyentuh berbagai aspek hidupnya.
Sukanya ia rasakan bukan hanya dari fisik yang bugar, tapi juga dari kehangatan komunitas pelari yang penuh dukungan.
“Semakin dewasa, lingkup pertemanan justru menyempit. Lari memperluasnya!” ujarnya bersemangat tentang jaringan pertemanan barunya.
Dimensi lain kebahagiaannya datang dari kesempatan mengeksplorasi kota dengan cara unik, entah menyusuri sudut-sudut tersembunyi Jakarta atau menjelajahi kota dinas dengan ritme langkah kaki.
Tak ketinggalan, kombinasi endorfin dan kepuasan mencapai target kecil memberi sensasi bahagia yang tak tergantikan, mengubah setiap latihan menjadi terapi jiwa.
Komitmennya diwujudkan lewat partisipasi di berbagai event: Run4U, RunHub, Jakarta Running Festival (2024), hingga target 2025 seperti Bekasi Marathon dan Digiland.
Disiplin jadwal latihan menjadi kuncinya: ia rutin berlari 4-5 kali seminggu terdiri dari tiga easy run, satu sesi intensif (interval/tempo), dan satu long run ditambah strength training harian dan pilates sesuai kesempatan.
Senin dan Sabtu sengaja ia sisihkan untuk istirahat: memulihkan badan usai long run sekaligus menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anak.
Reza berharap kesehatan dan kelancaran rezeki untuk keluarganya, agar bisa lebih banyak memberi, baik waktu, tenaga, maupun materi.
Tapi pesan terbesarnya ia tujukan khusus untuk para perempuan, terutama ibu-ibu:
“Jangan pernah insecure! Kita bisa! Ingat: Kekuatan badan itu jauh lebih kuat daripada kekuatan pikiran.
Ketika kita ragu, sebenarnya tubuh kita sanggup melakukan lebih dari yang kita bayangkan.”
Ia menegaskan: “Hasil tidak akan berbohong jika kita konsisten. Tak ada kata terlambat untuk mencoba terutama mencoba sehat!”
Source image: reza

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










