Angel Gorung, Kalau Kamu Keluar Kampung Pakai Sendal, Baliklah dengan Sepatu
Iniloh.com Jakarta- Angel Gorung, perempuan kelahiran Manado yang kini mengukir kisah di Maluku Utara, adalah gambaran nyata tentang tekad dan kegigihan.
Meski tumbuh di lingkungan sederhana di kampung halamannya yang sejuk, ia membawa pesan kuat dari keluarganya:
“Kalau kamu keluar kampung memakai sendal, baliklah dengan sepatu.”
Pesan itu menjadi kompas hidupnya, mengingatkan bahwa kesuksesan adalah harga mati setelah memilih merantau.
Angel menghabiskan masa kecil di Manado, di tengah keluarga yang meski tak berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi, tak pernah berhenti mendorong anak-anaknya untuk meraih lebih.
“Orang tua saya bekerja keras agar kami bisa sekolah. Mereka bilang, ‘Kami mungkin hanya bisa begini, tapi kalian harus lebih’,” kenangnya.
Nilai-nilai itu tertanam dalam dirinya: kerja keras, kesederhanaan, dan keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci mengubah nasib.
Pesan simbolis tentang “sendal dan sepatu” dari orang tuanya pun menjadi motivasi abadi.
Bagi Angel, itu bukan sekadar metafora kesuksesan materi, tapi juga tentang membuktikan bahwa perjuangan tak pernah sia-sia.
Angel memutuskan merantau ke Maluku Utara, menjajaki peluang di perusahaan asal Tiongkok.
Meski mengaku pekerjaannya bukan bidang yang sejak lama ia impikan, ia bersyukur bisa membuktikan bahwa perempuan dari kampung pun mampu bersaing di dunia profesional.
“Ini tentang bertahan dan belajar. Saya mungkin tidak passion di sini, tapi saya belajar menghargai setiap kesempatan,” ujarnya.
Di tengah tantangan bekerja di lingkungan multikultural, ia justru menemukan kekuatan baru: kemampuan beradaptasi dan mental pantang menyerah.
Angel kerap menyebut diri sebagai “Cegil Premium” , istilah kocak yang ia ciptakan untuk mendefinisikan perempuan ambisius.
“Cegil itu singkatan dari ‘Cewek Gila’,” katanya sambil tertawa. “Tapi ini ‘gila’ yang positif: gila upgrade diri, gila kejar karir, gila tambah ilmu, dan gila tingkatkan value!”
Baginya, menjadi perempuan mandiri secara finansial bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan.
“Dunia tidak ramah pada perempuan yang tak punya daya. Kalau kita bisa berdiri di kaki sendiri, kita punya kekuatan untuk memilih dan menolak,” tegasnya.
Jalan Angel tak selalu mulus. Sebagai perantau, ia harus berhadapan dengan kesulitan mengatur keuangan, rindu keluarga, dan tekanan pekerjaan.
Namun, ia meyakini bahwa setiap tantangan adalah batu loncatan.
“Saya ingat selalu pesan orang tua: jangan pulang sebelum berhasil. Itu yang membuat saya tak boleh lelah,” ungkapnya.
Kini, ia bangga bisa menginspirasi perempuan lain, terutama dari daerah, untuk berani bermimpi besar.
“Lihat saya, dari kampung bisa kerja di perusahaan internasional.Kalian pasti bisa lebih!”
Bagi Angel, kemandirian adalah senjata utama perempuan. Pesannya untuk pembaca terasa menggelegar:
“Jangan pernah berhenti bekerja, sekalipun sudah menikah. Punya penghasilan sendiri itu membuat kita dihargai.”
Ia juga mendorong perempuan untuk terus belajar:
“Dunia cepat berubah. Kalau kita diam, kita akan tertinggal. Upgrade diri tiap hari, baik lewat kursus, baca buku, atau perluas jaringan.”
Kini, Angel aktif membagikan keseharian dan motivasinya melalui Instagram @angelgorung_.
Dari balik layar, ia terus menyebarkan semangat “Cegil Premium” , mengajak perempuan Indonesia untuk tak takut menjadi ambisius, berdaya, dan menciptakan sejarah hidup mereka sendiri.
Source image: angel
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
