Angelita, Jangan Bergantung pada Orang Lain untuk Merasa Bahagia!

Iniloh.com Jakarta- Berasal dari tanah Nusa Tenggara Timur, tepatnya Kota Kupang, Angelita Mangi membawa filosofi hidup yang dalam dan membumi:

Hidup dalam Damai, tidak berkecukupan tetapi selalu cukup.

Kalimat sederhana ini bukan sekadar kata-kata, melainkan prinsip yang mengalir dalam darahnya.

Ia tumbuh dalam suasana yang mungkin secara materi tak berlimpah, tetapi kaya akan kedamaian dan rasa syukur.

Sebuah fondasi yang membentuk ketangguhan dan kepuasan batinnya menghadapi dinamika hidup.

Kupang, dengan semangatnya, menjadi akar yang tak pernah terlupakan.

Kesibukan utama Angelita kini berpusat di dunia marketing. Setiap hari, ia mengasah strategi, membangun hubungan, dan memenuhi target.

Namun, di tengah tuntutan profesi yang kerap menuntut energi ekstra, Angelita punya resep jitu menjaga semangat dan keseimbangan: jalan-jalan.

Selain bekerja, saya juga suka jalan-jalan untuk apresiasi untuk diri sendiri,” ujarnya disertai tawa khasnya.

Aktivitas ini bukan sekadar hiburan, tapi bentuk penghargaan atas usahanya sendiri, momen untuk me-recharge energi dan menikmati hasil jerih payah.

Ini adalah praktik self-care yang ia jalani dengan sadar.

Seperti profesi lainnya, dunia marketing yang digeluti Angelita punya dua sisi mata uang. Suka-nya ia rasakan dalam lingkungan kerja yang positif:

Lingkungan yang baik, mendorong di hal yang baik juga dan saling peduli.”

Kolaborasi dan dukungan rekan kerja menjadi energi pendorong yang berharga.

Namun, duka-nya juga nyata, terutama dalam hal waktu: “Sering pulang kemalaman tapi besok tetap kerja di pagi hari.

Kelelahan fisik dan tuntutan untuk tetap prima di keesokan harinya adalah tantangan nyata yang ia hadapi dengan semangat dan mungkin, secangkir kopi ekstra.

Harmonis Keluarga, Karir Berkembang, dan Kesehatan. Dalam gambaran tersebut, ia mendambakan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan saling mendukung.

Di bidang karir, ia menginginkan kesuksesan dengan kesempatan yang baik dan kemampuan yang terus berkembang, didukung oleh kondisi ekonomi yang stabil dan sejahtera sehingga mampu memenuhi berbagai tujuan hidupnya.

Kesehatan, baik fisik maupun mental, menjadi pilar krusial lainnya dengan keinginan memiliki tubuh yang sehat dan pikiran yang selalu baik.

Tak ketinggalan, aspek sosial juga ia tekankan, yaitu memiliki hubungan yang baik dan sikap selalu menghargai orang lain.

Keseluruhan gambaran ini menunjukkan pemahaman Angelita yang utuh tentang arti kesuksesan dan kesejahteraan.

Bukan semata bersifat materi, tetapi mencakup pula keharmonisan hubungan, kesehatan yang prima, serta perkembangan diri secara berkelanjutan.

Dari pengalaman hidupnya, Angelita menyampaikan pesan yang tegas dan membebaskan untuk pembaca se-Indonesia:

“Jangan bergantung pada orang lain untuk merasa bahagia.

Sebaliknya, fokuslah pada membangun kebahagiaan diri sendiri melalui kegiatan yang disukai, pengembangan diri, dan pencapaian tujuan yang diinginkan.”

 

 

Source image: Angelita

You May Also Like

Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Syinto Isti Husada, Jangan Pernah Merasa Iri dengan Pencapaian Orang Lain
Syinto Isti Husada, Jangan Pernah Merasa Iri dengan Pencapaian Orang Lain
Intan Sarafina, Dengan Berolahraga Ku Merasa Lebih Bertenaga dan Siap Hadapi Tantangan Hidup
Intan Sarafina, Dengan Berolahraga Ku Merasa Lebih Bertenaga dan Siap Hadapi Tantangan Hidup
Sinta Dewi, Pastikan Hidup Kita Tak Bergantung Ke Orang Lain
Sinta Dewi, Pastikan Hidup Kita Tak Bergantung Ke Orang Lain
Angeline Agusttine, Jangan Pernah Bergantung Siapapun Jangan Gengsi Selagi Itu Pekerjaan Halal
Angeline Agusttine, Jangan Pernah Bergantung Siapapun Jangan Gengsi Selagi Itu Pekerjaan Halal
Nisya, Kita Jangan Pernah Merasa Kecil Hati, Tetaplah Bersyukur
Nisya, Kita Jangan Pernah Merasa Kecil Hati, Tetaplah Bersyukur