Anindita, Setiap Rencana Besar, Jangan Lupa Menyiapkan Hati yang Besar!
Iniloh.com Jakarta- Perpindahan dari keramaian Jakarta ke kehangatan Jogja bukan sekadar perubahan alamat bagi Anindita, yang akrab disapa Dita ini.
“Aku asal Jakarta tapi sekarang stay di Jogja karena ikut orang tua,” ceritanya.
Namun, apa yang awalnya mungkin terasa seperti mengikuti arus, berubah menjadi petualangan penuh syukur.
“Alhamdulillah ternyata disini seru dan banyak hal baru yang bisa ku explore!”
Jogja memberinya lebih dari sekadar tempat tinggal; ia menawarkan kanvas baru untuk menemukan keindahan, budaya, dan peluang bertumbuh, memadukan dinamika Jakarta dengan keunikan istimewa Kota Gudeg.
Jika dulu kesibukannya berkutat di dunia kantoran, kini Dita telah mengambil alih kendali dengan berani menggeluti dunia bisnis F&B (Food & Beverage) secara online dari rumahnya.
Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi passion yang ia tekuni dengan serius. Di sela-sela mengelola pesanan dan memastikan kepuasan pelanggan, Dita menemukan penyeimbang sempurna: lari.
“Di sela-sela itu aku selalu nyempetin buat lari supaya gak jenuh hehehe,” ungkapnya.
Lari menjadi katarsisnya, penyegar pikiran di tengah tuntutan bisnis.
Tapi jiwa petualangannya tak berhenti di lintasan lari. Sebagai seorang outdoor enthusiast, ia juga suka trekking dan melakukan solo traveling spontan.
“Sekedar jalan-jalan random ke tempat yang aku belum pernah datengin,” tuturnya.
Uniknya, petualangan kota ini sering ia nikmati dengan cara lokal: kulineran dan menyasarkan diri menggunakan transportasi umum sebuah cara autentik untuk meresapi denyut nadi Jogja dan sekitarnya.
Lari, baginya, jauh lebih dari sekadar gerak fisik.
“Kalau sukanya jelas banyak yaa, lari tuh bener-bener kayak ‘pelarian’ ku,” ia menekankan.
Setiap langkah adalah terapi; otak ter-refresh dan mood auto happy, memberinya energi positif untuk menjalani aktivitas seharian, terutama mengurus bisnis F&B-nya.
Bonus lainnya yang tak ternilai? Pertemanan baru dan pengalaman yang sangat priceless yang ia dapatkan dari komunitas lari.
Untuk mempertahankan ritme ini, ia disiplin lari 3x seminggu di pagi hari, biasanya saat tokonya libur, menunjukkan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan hobi yang menyehatkan jiwa raga.
Memandang masa depan, harapan Dita terdengar sederhana namun sangat mendalam di tengarai ketidakpastian dunia.
“Semoga kedepannya kita semua bisa selalu hidup dengan kondisi sehat & kabar baik walaupun kondisi dunia lagi gak baik-baik ajaa,” doanya penuh harap.
Kalimat ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik dan mental.
Sebagai fondasi utama, serta ketenangan menerima kabar baik di segala aspek kehidupan, keluarga, karir/bisnis, ekonomi, dan sosial meski badai mungkin melanda di luar.
Ini adalah doa untuk ketahanan dan kedamaian dalam menghadapi dinamika zaman.
Pesan yang ia sampaikan untuk pembaca se-Indonesia pun sarat kebijaksanaan yang lahir dari pengalaman menjalani bisnis dan petualangan hidupnya:
“Pada setiap rencana yang besar, jangan lupa siapkan hati yang besar untuk menerima seluruh proses dan hasilnya.”
Source image: dita

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










