Annisya Andrianti, Trust Your Vision, And Yourself!
Iniloh.com Jakarta- Di balik senyum ramah dan penampilannya yang penuh gaya, Annisya Andrianti menyimpan keteguhan seorang pionir.
Perempuan Jakarta yang akrab disapa Annisya ini membuktikan bahwa usia hanyalah angka.
Sejak remaja, hidupnya telah berpadu dengan irama dan lirik. Dibesarkan sebagai anak tunggal, justru kemandirianlah yang menjadi pelajaran terbesar dari keluarganya.
“I born and raised di Jakarta, only child namun selalu di ajarkan independent,” ujarnya.
Prinsip ini menjadi fondasi kokoh bagi perjalanan kariernya yang dimulai sangat awal.
Di usia yang masih sangat belia, 15 tahun, Annisya sudah memulai kiprahnya di balik layar industri musik Indonesia sebagai penulis lagu untuk para bintang pop. Bakatnya tidak berhenti di sana.
Pada usia 18 tahun, ia memberanikan diri untuk melangkah ke depan panggung, merilis karya sebagai artis independen.
Langkah itu dibarengi dengan aktivitasnya yang aktif di dunia konten fashion dan lifestyle.
Kombinasi ini tidaklah kebetulan; ia sadar betul bahwa hal-hal itulah yang membentuk identitasnya.
“Sehingga terbentuklah self brandingku dan dituangkan pada EP ku berjudul ‘Femme Fatale’,” tuturnya.
EP tersebut menjadi manifesitas dirinya: kuat, percaya diri, dan penuh misteri.
Prestasinya pun mulai diakui. Ia berhasil meraih nominasi bergengsi AMI Awards dan menorehkan sejarah sebagai artis Indonesia pertama yang tampil di Golden Melody Awards Taiwan.
Sebuah pencapaian yang membanggakan sekaligus membuka mata dunia akan potensi musik Indonesia.
Kini, Annisya tidak hanya sibuk mempersiapkan Asia tour, tapi juga mengambil peran baru yang lebih besar: menjadi CEO Souldout Records.
Labelnya ini menjadi wadah bagi talenta-talenta muda yang sangat bertalenta dan penuh warna, mencerminkan visinya akan industri musik yang beragam dan inklusif.
Bagi Annisya, bekerja di industri musik adalah tentang membangun hubungan.
“Bisa membuat jaringan koneksi yang luas,” katanya, menyebut hal ini sebagai salah satu sukanya.
Kebiasaan ini mengasah skill sosialnya, membuka peluang kolaborasi dengan berbagai brand di luar musik, dan menguatkan pemahamannya akan pentingnya membangun komunitas.
Namun, di balik kesuksesan, tantangan sebagai perempuan muda di industri ini nyata.
“The vision untuk membuat sebuah impactful move for the industry terkadang sering di pandang sebelah mata especially as a young female,” ujarnya dengan jujur.
Tantangan sering kali muncul ketika ia ingin membangun perubahan yang berkelanjutan, sebuah tugas yang membutuhkan ketahanan dan keyakinan ekstra.
Melalui perjalanannya, Annisya memiliki harapan yang mendalam untuk tanah air.
“Harapan ku kedepannya music & every art department can get the support that they need,” tekannya.
Ia berharap genre-genre niche seperti R&B, Jazz, dan Hip-hop bisa mendapatkan atensi dan apresiasi yang lebih besar di dalam negeri, tidak hanya di luar negri.
Untuk para perempuan yang berjuang di bidangnya masing-masing, Annisya berpesan dengan penuh keyakinan:
“Trust your vision, trust yourself. In an industry or any field where our ideas are sometimes questioned or underestimated, staying true to your purpose is the key to creating lasting impact.”
Source image: nisya
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
