Anya Shuay, Apapun Profesimu, Lakukan Pekerjaanmu Dengan Ikhlas dan Happy!
Iniloh.com Jakarta- Jakarta bukan sekadar lokasi di peta bagi Anya Shuay.
Ia adalah kanvas tempat kenangan masa kecilnya yang paling berharga terukir indah.
“Tempat tinggalku banyak kenangan masa kecilku yang tak pernah aku lupakan,” ujarnya, suaranya mungkin bergetar halus mengingat masa lalu.
Ia mengenang kehangatan lingkungan rumah dan para tetangga yang saling peduli, sebuah jalinan komunitas yang membentuk fondasi pengalaman awalnya.
“Masa kecil yang begitu indah pokoknya pengen banget kembali kemasa-masa kecil ku,” keluhnya, mengungkapkan kerinduan yang mendalam terhadap kesederhanaan dan kehangatan yang tampaknya semakin langka di kehidupan dewasa.
Kenangan Jakarta itu menjadi semacam pelabuhan jiwa, tempat ia selalu bisa merapat saat membutuhkan kehangatan dan ketulusan.
Di luar nostalgia yang manis, Anya adalah sosok yang penuh energi dan kecintaan pada kehidupan aktif.
“Aku pencinta olahraga, raga gym tentunya,” tegasnya, menempatkan gym sebagai prioritas dalam daftar aktivitas fisiknya.
Namun, semangatnya tak berhenti di situ. Hobinya, “banyak banget sih yang berbau olahraga,” sebutnya sambil menyebutkan beragam kegiatan: bowling, billiard, padel, gym, dan zumba.
Rentang hobi ini menunjukkan sosok yang dinamis, menikmati tantangan fisik baik dalam olahraga tim, ketepatan, maupun gerakan berirama.
Ada dimensi lain yang melengkapi kepribadian energiknya:
“Dan aku pencinta binatang sih,” tambahnya dengan singkat, mengisyaratkan kelembutan hati dan rasa peduli terhadap makhluk lain di tengah kesibukannya bergerak.
Di atas panggung DJ, Anya menemukan ruang ekspresi yang berbeda namun sama memuaskannya.
“DJ itu sukanya: seneng aja dengerin music yang aku mainkan,” katanya, menggambarkan kesenangan mendasar saat musik pilihannya mengalun.
Namun, kebahagiaan itu mencapai puncaknya saat terjadi koneksi dengan pendengarnya.
“Apalagi kalau penontonku pada seneng, tambah sangat aku,” ungkapnya.
Resonansi antara musik yang ia putar dengan respons penonton itulah yang menjadi bahan bakar utamanya di atas panggung, sebuah bentuk komunikasi universal melalui irama dan beat.
Namun, dunia yang ia geluti juga punya sisi yang kurang bersinar.
“Dukanya; yang banyak perpandangan sebelah mata sih tentang DJ apalagi lingkungan dunia malam,” ia mengakui dengan jujur tantangan stereotip yang sering melekat pada profesinya.
Ditambah lagi dengan kenyataan praktis seperti “ada aja tamu-tamu yang iseng,” yang mengharuskannya memiliki ketegasan dan kemampuan menjaga batasan.
Melalui pengalamannya, baik yang manis maupun pahit, Anya Shuay memegang prinsip hidup yang tegas dan penuh harapan baik. Harapannya untuk orang lain tulus dan universal:
“Apapun profesi kalian semoga kesuksesan dan rezeki serta kesehatan selalu menyertai kalian semua.”
Ia memahami bahwa setiap perjalanan memiliki tantangannya sendiri.
Pesan intinya tentang menjalani hidup dan pekerjaan terdengar jelas dan penuh keyakinan:
“Apapun profesi mu lakukan pekerjaan mu dengan ikhlas dan harus happy. Jangan dengarkan orang lain, ikutin kata hatimu.
Ingat yang bisa ciptakan kebahagiaan mu adalah dirimu sendiri bukan orang lain ingat itu bozz, ciptakan lah kebahagiaanmu sendiri.”
Source image: anya
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
