Ardea Pramesty, Lakukanlah Hal-Hal Baik, Meski Tidak Ada yang Melihat
Iniloh.com Jakarta- Bagi Ardea Pramesty, Lampung bukan sekadar tempat lahir; ia adalah rumah yang merajut jiwa.
Kenangan masa kecilnya diwarnai oleh suasana lingkungan yang adem dan akrab, di mana batas antara tetangga dan keluarga begitu tipis.
“Masa kecilku banyak dihabiskan di lingkungan yang… tetangga seperti keluarga sendiri,” kenangnya.
Gambarannya tentang Lampung adalah bermain di halaman rumah, kumpul-kumpul riuh bersama keluarga besar setiap akhir pekan, dan kedamaian yang meresap.
Kenangan hangat inilah yang menjadi pondasi fundamental cara pandangnya terhadap dunia, sebuah fondasi yang dibangun dari rasa kebersamaan, kesederhanaan, dan kedamaian yang terus ia bawa hingga kini.
Awal mula Ardea terjun ke dunia konten bisa dibilang sangat organik. “Awalnya jujur cuma iseng aja,” akunya dengan jujur.
Motivasinya sederhana: mendokumentasikan keseharian, eksplorasi outfit, dan hal-hal kecil yang disukainya.
Namun, dari kesederhanaan ini, lahirlah sebuah pembelajaran berharga: konsistensi dan keaslian (authenticity) adalah kunci. Tanpa disangka, pendekatannya yang natural ini menarik perhatian.
“Brand mulai datang saat mereka lihat aku punya value dan audiens yang engage,” jelasnya, menegaskan bahwa kesuksesan datang ketika kita memiliki nilai dan membangun komunitas yang tulus.
Tentu, perjalanannya tidak selalu mulus. “Suka dukanya?
Suka banget bisa ketemu banyak orang inspiratif, kerja di bidang yang aku cinta,” ujarnya tentang energi positif dunia kreatif.
Namun, tantangan seperti burn out dan rasa insecure juga kerap menghampiri.
Di saat-saat itu, Ardea selalu mengingatkan dirinya pada “niat awal: berkarya dan berbagi.” Ini menjadi kompasnya untuk bangkit kembali.
Ardea membagikan kiat-kiat praktis bagi yang ingin berkecimpung di dunia kreatif, khususnya fashion & lifestyle, segmen yang ia pilih bukan tanpa alasan.
“Aku pilih segmen fashion & lifestyle karena itu memang bagian dari diriku.
Dari kecil suka mix and match baju, suka styling, dan aku merasa itu cara aku mengekspresikan diri,” jelasnya.
Passion yang tulus ini menjadi bahan bakarnya.
Keyakinannya bahwa ekspresi diri melalui fashion bisa menginspirasi terbukti.
“Dan ternyata banyak juga yang relate dan suka dari situ aku yakin ini jalan yang pas.” Resonansi dengan audiens inilah yang menguatkan pilihannya.
Di balik kesibukannya, Ardea menyimpan doa yang tulus untuk semua orang yang membaca kisahnya:
“Semoga semua yang baca ini selalu dilimpahi keberkahan di setiap aspek hidupnya.”
Ia memanjatkan harapan akan kesehatan lahir batin, stabilitas ekonomi, rezeki yang melimpah disertai kerendahan hati, serta keluarga yang menjadi sumber kekuatan.
Untuk karier, ia berharap kita semua bisa “Makin menemukan jalan yang sesuai dengan hati dan bisa bermanfaat bagi sekitar.” 🌸
Namun, Ardea juga punya pesan khusus yang menyentuh langsung ke hati, khususnya bagi mereka yang sedang berjuang atau merasa tertinggal:
“Percayalah, Nggak apa-apa kalau belum tahu semua jawaban sekarang.
Yang penting kamu terus berjalan, satu langkah kecil pun berarti. Pelan-pelan asal konsisten, kamu akan sampai juga.“
Dengan lembut, Ardea mengingatkan kita:
Setiap orang memiliki jalannya sendiri, jadi jangan menyiksa diri karena belum mencapai titik yang sama dengan orang lain.
Fokuslah pada kemajuan diri dengan menjadi versi terbaikmu, bukan mengejar kesempurnaan palsu di media sosial.
Jaga integritas dengan menjaga hati dan niat, lakukan kebaikan meski tak terlihat, karena usaha tulus takkan sia-sia; dan yang terpenting, ingatlah untuk beristirahat karena kau manusia, bukan mesin.
Source image: ardea

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










