Arlisya Yahya, Kamu Hanya Perlu Berjalan Meski Pelan!

Iniloh.com Jakarta- Bagi Arlisya Yahya, Bandung bukan sekadar tempat lahir; itu adalah magnet yang selalu menariknya pulang.

Hai, aku asal Bandung, kota ternyaman menurutku,” ungkapnya dengan nada akrab.

Pengalamannya mencoba tinggal di luar kota kembang itu selalu berakhir dengan kepulangan, seolah ada kekuatan tak terlihat yang membawanya kembali.

Pernah coba untuk menetap di luar Bandung, tapi akhirnya tetap balik lagi, kayak bermagnet gitu, haha!” candanya, menggambarkan ikatan emosional yang kuat dengan kota halamannya, tempat ia menemukan kenyamanan dan rasa pulang.

Di tengah kesibukannya sebagai tenaga kesehatan (nakes), Arlisya kini tengah menjalani misi pribadi.

Menjadi seorang healthy people. Ia dengan jujur mengakui ini sebagai bentuk ke-fomo-an yang positif.

Sekarang lagi coba untuk menjadi healthy people nih, mulai rutin olahraga supaya work life balance gitu kata orang lain, haha!” ujarnya.

Dorongan untuk menyeimbangkan pekerjaan yang menuntut dengan kehidupan pribadi ini bukan sekadar tren.

Melainkan upaya sadar untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Rutinitas olahraga menjadi senjata andalannya dalam meraih keseimbangan yang didambakan banyak orang.

Profesi Arlisya sebagai tenaga kesehatan bukan sekadar pekerjaan, tapi sumber kegembiraan.

Jadi nakes itu seru lho kak,” serunya antusias.

Dua hal utama yang membuatnya bersemangat: kesempatan untuk membantu sesama dan interaksinya dengan beragam karakter manusia.

Selain bantu sesama, bisa kenal dengan beragam karakter orang yang serandom itu..“.

Keberagaman orang-orang yang ditemuinya setiap hari menambah warna dan dinamika dalam pekerjaannya.

Namun, Arlisya juga sadar akan tanggung jawab besar yang menyertainya.

Ia menekankan pentingnya keselamatan, “Resikonya kita emang perlu lebih safety aja karena kan setiap hari bertemu pasien.

Kewaspadaan dan protokol kesehatan menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya dalam merawat orang lain.

Di balik kesibukan dan upayanya menyeimbangkan hidup, harapan Arlisya terdengar sederhana namun mendalam:

Harapannya sih semoga selalu bahagia, dan dilancarkan dan kesehatan untuk semuanya.”

Kalimat ini mencerminkan kepeduliannya yang luas, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitarnya dan mungkin pasien-pasien yang dilayaninya.

Filosofi hidup yang dipegangnya pun sarat makna dan kelembutan:

“Kamu nggak perlu menjadi sempurna, kamu hanya perlu berjalan meski pelan.”

Pesan ini menjadi peneguh bagi Arlisya sendiri dan juga ingin ia sampaikan pada orang lain.

Ia menekankan bahwa proses dan konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan instan.

Setiap langkah kecil menuju kesehatan, keseimbangan, atau kebahagiaan memiliki nilainya sendiri.

Tidak perlu terburu-buru atau membandingkan diri dengan orang lain; yang terpenting adalah terus bergerak maju, sekecil apa pun langkah itu.

 

 

Source image: arlisya

You May Also Like

Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Putri Dwi Lestari, Jangan Takut Mengejar Impian Meski Banyak Rintangan
Putri Dwi Lestari, Jangan Takut Mengejar Impian Meski Banyak Rintangan
Bella Netania Alvarez, Jadi Wanita Tak Hanya Berani Bermimpi Tapi Mengejarnya
Bella Netania Alvarez, Jadi Wanita Tak Hanya Berani Bermimpi Tapi Mengejarnya
Maduma YS Hutagalung, M.I.Kom: Terkoneksi dengan Pemilik Langit Bumi Hidup Kita Kan Terpelihara Meski Banyak Tantangan
Maduma YS Hutagalung, M.I.Kom: Terkoneksi dengan Pemilik Langit Bumi Hidup Kita Kan Terpelihara Meski Banyak Tantangan
Dyah Novia, Tiada Rugi Jadi Orang Baik Meski Kondisi Tak Baik
Dyah Novia, Tiada Rugi Jadi Orang Baik Meski Kondisi Tak Baik
Jesica Lin, Semua Bisa Dicapai Hanya Butuh Waktu dan Tekad Kuat
Jesica Lin, Semua Bisa Dicapai Hanya Butuh Waktu dan Tekad Kuat