Arum Ranandhyta Isra, Mulai Saja Dulu!
Iniloh.com Jakarta- Arum Ranandhyta Isra, yang lebih akrab disapa Arum, terlahir di Bogor namun menghabiskan masa kecil dan remajanya di Kediri, Jawa Timur.
Dua kota ini memiliki tempat spesial di hatinya, namun Kediri-lah yang membentuk kepribadiannya.
“Kediri adalah kota tenang dengan lingkungan sederhana. Justru kesederhanaan itu yang memotivasiku untuk terus maju,” ujarnya.
Di kota ini, Arum melewati fase penting hidupnya, mengaji sore bersama teman-teman kampung, pulang sekolah naik angkot, hingga belajar keras demi persiapan kuliah.
Kediri mengajarkannya tentang ketekunan, pentingnya bermimpi, dan cara bertahan di tengah jalan yang tak selalu mulus.
“Aku merasa dibentuk oleh kota ini,” tambahnya.
Saat ini, Arum bekerja penuh waktu sebagai bagian dari Tim CEO Office di sebuah perusahaan.
Di luar itu, ia aktif sebagai freelance social media manager dan mengelola usaha madu rumahan milik keluarga.
Namun, salah satu aktivitas yang paling mencuri perhatian adalah kegemarannya berlari.
Awalnya, lari hanya ia jadikan cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, seiring waktu, hobi ini memberinya pelajaran berharga,
“Lari mengajariku tentang kesabaran, menghargai progres kecil, dan bertahan meski harus pelan-pelan.”
Bagi Arum, lari bukan sekadar olahraga, melainkan momen untuk “berbicara” dengan diri sendiri.
“Saat lari, aku menemukan ketenangan dan terlepas dari overthinking,” ungkapnya.
Namun, ada juga tantangan: ia kerap mengalami burn out, terutama setelah mengikuti event besar seperti Half Marathon.
“Kadang hasil tak sesuai ekspektasi, tapi itu bagian dari proses,” katanya.
Untuk tetap konsisten, Arum membagi jadwal latihan: pagi hari pukul 6-7 pada hari kerja dan long run di akhir pekan. “Kuncinya bukan pada intensitas, tapi konsistensi,” tegasnya.
Doa dan harapan Arum sederhana namun penuh makna: ia ingin selalu menjadi versi terbaik dirinya.
“Semoga rezeki, pekerjaan, dan kesehatan diberkahi. Aku juga ingin bisa membahagiakan keluarga dan dikelilingi orang-orang tulus,” ucapnya.
Baginya, hidup adalah rangkaian pasang surut, yang terpenting adalah tetap berada di jalur yang benar meski arah tak selalu jelas.
Arum berpesan kepada pembaca di seluruh Indonesia:
“Jangan takut untuk terus berjalan, meski pelan. Hidup tak selalu jelas arahnya, tapi selama kamu tidak berhenti, kamu masih di jalur yang tepat.”
Ia mengingatkan bahwa semua hal besar dimulai dari langkah kecil yang diulang terus-menerus.
“Tidak perlu menunggu sempurna atau hebat untuk memulai. Mulai saja dulu dan jangan lupa menyayangi diri sendiri selama prosesnya,” tambahnya.
Arum membuktikan bahwa kesederhanaan dan konsistensi bisa membawa seseorang menuju kehidupan yang bermakna.
Dari anak kecil yang naik angkot di Kediri, hingga wanita multitalenta yang menjalani karier global, ia tetap rendah hati. Pesannya mengalir seperti ritme langkahnya: stabil, penuh keyakinan, dan penuh harap.
Source image: Arum

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










