Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga
Iniloh.com Jakarta- Astri Yuniati, perempuan yang dengan canda menyebut dirinya “numpang lahir” di Jakarta, menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Depok.
Kota inilah yang ia sebut sebagai saksi pertumbuhan dirinya: dari masa kecil, remaja, hingga kini berkeluarga.
“Depok adalah tempat aku belajar tentang kehidupan, dari hal-hal kecil sampai yang paling kompleks,” ujarnya.
Di kota ini pula ia membangun rumah tangga, mengarungi dinamika menjadi ibu, dan menemukan kembali jati diri setelah memutuskan keluar dari zona nyaman kariernya.
Selama satu dekade, Astri menjalani rutinitas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, di balik stabilitas pekerjaan itu, ia merasa ada panggilan lain yang lebih penting: mendampingi anak-anaknya.
Pada November 2019, ia memutuskan resign untuk fokus pada keluarga.
“Ini bukan soal meninggalkan karier, tapi memilih prioritas. Aku ingin hadir sepenuhnya untuk anak-anak,” tuturnya.
Pasca berhenti bekerja, Astri mulai menjalani gaya hidup sehat: olahraga rutin, mengatur pola makan, dan aktif bersosialisasi dengan para ibu di sekolah anaknya.
Kegiatan ini bukan sekadar mengisi waktu, tapi juga menjadi terapi agar ia tetap produktif.
“Dulu, aku sibuk dengan target kerja. Sekarang, targetku adalah menjaga kesehatan fisik-mental dan membangun relasi yang tulus,” katanya.
Bagi Astri, keluarga adalah laboratorium kehidupan.
“Tinggal bersama seumur hidup itu tidak mudah. Masalah datang silih berganti, tapi kita harus tahu peran dan kewajiban masing-masing,” ujarnya.
Ia mengakui, tak semua persoalan bisa diselesaikan dengan logika. Saat jalan buntu, ia memilih berserah kepada Sang Pencipta.
“Kita hanya manusia. Berusaha maksimal, lalu pasrahkan hasilnya pada Tuhan. Bagaimanapun, akhir hidup kita pun kembali kepada-Nya,” tambahnya dengan bijak.
Keyakinan ini yang membuatnya mampu “berdamai” dengan keadaan. Menurut Astri, keluarga mengajarkannya tentang kompromi, kesabaran, dan arti syukur.
“Tidak perlu memaksakan idealisme. Cukup jalani peran dengan hati, lalu lihat bagaimana Tuhan merajut solusi,” katanya.
Astri percaya bahwa manusia harus terus berkembang hingga ajal menjemput.
“Melakukan kesalahan itu wajar. Justru dari situlah kita belajar memahami diri sendiri,” tegasnya.
Baginya, setiap hari adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri.
“Waktu tidak bisa diputar ulang. Esok adalah anugerah Tuhan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita,” ucapnya penuh semangat.
Prinsip ini ia terapkan dalam pola asuh anak. Astri tak ingin menjadi ibu yang sok sempurna.
“Aku juga sering khilaf. Tapi, aku mengajak anak-anak untuk sama-sama belajar. Yang penting, kita tidak berhenti berusaha,” ungkapnya.
Astri punya filosofi unik tentang kebahagiaan:
“Orang yang bahagia adalah mereka yang mengejar ‘kesenangan’ (hobi)-nya sendiri, bukan sibuk mengomentari kesenangan orang lain.”
Baginya, hidup terlalu singkat untuk dihabiskan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain.
Ia mencontohkan, kegemarannya bersepeda dan memasak menjadi sumber energi positif.
“Dulu, aku sering merasa kurang karena lihat media sosial. Sekarang, aku fokus pada hal-hal yang membuat hatiku tenang,” jelasnya.
Astri juga aktif dalam komunitas ibu-ibu di Depok, tempatnya berbagi resep sehat hingga tips mengelola keuangan keluarga.
“Dari situ, aku belajar bahwa kebahagiaan itu menular ketika kita tulus berbagi,” ujarnya.
Astri Yuniati adalah contoh perempuan yang berani memilih jalan hidup sesuai nilai-nilai terdalamnya.
Dari PNS yang terikat rutinitas, ia bertransformasi menjadi ibu rumah tangga yang menemukan kebahagiaan dalam hal sederhana: mendampingi anak, menjaga kesehatan, dan membangun relasi bermakna.
“Hidup ini seperti puzzle. Terkadang, kita harus merelakan satu keping untuk mendapatkan gambar yang lebih utuh,” katanya merenung.
Pesannya untuk para perempuan: “Jangan takut mengambil keputusan sulit. Selama itu untuk kebaikan diri dan keluarga, Tuhan pasti membukakan jalan.”
Source image: Astri

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










