Astrid H. Witarsa, Hidup Seperti Marathon, Tak Perlu Buru-buru Asal Tak Berhenti Melangkah

Iniloh.com Jakarta- Astrid H. Witarsa, perempuan kelahiran Jakarta yang menghabiskan masa kecilnya di antara dua dunia: keramaian ibu kota dan kehangatan keluarga di Bekasi.

Sejak kecil, ia tinggal bersama kakek-neneknya di Jakarta Timur karena kedua orang tuanya sibuk bekerja kantoran.

Saya hanya bertemu orang tua di Bekasi setiap akhir pekan.

Dulu, saya iri melihat teman-teman yang diantar-jemput ibu mereka. Tapi sekarang, saya justru bersyukur punya mama yang bekerja.

Beliau mengajarkan saya arti kemandirian dan punya wawasan luas, bahkan bisa mengoperasikan komputer sejak era 90-an,” ujarnya sambil tersenyum.

Pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang tangguh, sekaligus menghargai perjuangan orang tua dalam membagi waktu antara karir dan keluarga.

Kini, Astrid berkarya sebagai pebisnis di Allianz, perusahaan asuransi terkemuka yang memberinya ruang untuk berkembang.

Sistem di Allianz sudah terstruktur dengan baik. Kami punya komunitas yang saling mendukung.

Di sini, tidak ada kompetisi tidak sehat, melainkan kolaborasi untuk bersama-sama maju,” jelasnya.

Baginya, lingkungan kerja yang positif adalah kunci produktivitas.

Tak heran, ia mengaku sangat menikmati perannya, tambah perempuan yang aktif membagikan kesehariannya di Instagram @ahandayani ini.

Ketika ditanya soal tantangan dalam pekerjaan, Astrid justru tertawa. “Duka? Kayaknya nggak ada.

Saya benar-benar happy di sini!” ungkapnya. Menurutnya, dukungan rekan kerja dan sistem yang jelas membuat ia nyaman menjalani peran sebagai business developer.

Fleksibilitas waktu juga menjadi nilai tambah, memungkinkannya tetap menjalankan hobi seperti membaca dan mengeksplorasi kuliner.

Di balik kesuksesannya, Astrid memiliki filosofi hidup yang sederhana namun mendalam:

“Percaya bahwa Tuhan selalu menyiapkan yang terbaik.”

Ia kerap berdoa untuk perempuan-perempuan lain yang tengah berjuang menghadapi tantangan.

Saya ingin mereka tahu: jangan pernah menyerah. Pelangi indah selalu datang setelah hujan.

Meski langkahmu tertatih, tetaplah melangkah. Tuhan tidak pernah tidur,” pesannya penuh keyakinan.

Prinsip ini ia terapkan dalam keseharian, termasuk saat menghadapi tekanan target pekerjaan.

Saya selalu ingat: proses tidak akan mengkhianati hasil. Yang penting konsisten dan trust the timing,” tambahnya.

Perjalanan Astrid dari gadis kecil yang rindu perhatian orang tua menjadi wanita mandiri di dunia bisnis patut diacungi jempol.

Ia membuktikan bahwa dukungan komunitas dan pola pikir positif bisa menjadi senjata ampuh meraih kesuksesan.

Kuncinya ada pada lingkungan. Jika dikelilingi orang-orang yang optimis, energi itu akan menular,” ucapnya.

Melalui akun Instagram @ahandayani, Astrid kerap membagikan motivasi bisnis, momen kebersamaan dengan tim, hingga cerita ringan tentang kesehariannya.

Saya ingin menginspirasi perempuan lain bahwa kita bisa sukses tanpa harus mengorbankan prinsip atau kebahagiaan,” katanya.

Bagi Astrid, kesuksesan sejati adalah ketika ia bisa tumbuh bersama orang-orang di sekitarnya, sambil tetap menjaga iman dan rasa syukur.

Hidup ini seperti marathon. Tidak perlu terburu-buru, asal tidak berhenti melangkah.” – Astrid H. Witarsa.

 

Source image: astrid

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran