Asyifa Sakinah, Jangan Pernah Meremehkan Kekuatan Hatimu!
Iniloh.com Jakarta- Ada sesuatu yang menenangkan dari Sukabumi, udara sejuknya, senyum ramah warganya, dan suasananya yang damai.
Di kota itulah Asyifa Sakinah lahir dan tumbuh besar, menjalani masa kecil yang sederhana namun penuh makna.
Ia dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh kasih, tempat di mana ia belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari hal besar, tapi dari hati yang penuh rasa syukur.
“Sejak kecil, orang tuaku selalu mengajarkan untuk menikmati hal kecil dan bersyukur atas apa pun yang dimiliki,” kenangnya.
Nilai itu terus tertanam kuat hingga kini, menjadi pijakan dalam setiap langkah yang ia ambil.
Perjalanan hidup Asyifa kemudian membawanya jauh dari kota asalnya.
Kini, ia berkarier di dunia penerbangan, dunia yang penuh dinamika, tanggung jawab, dan kesempatan untuk bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang.
Pekerjaan ini bukan hanya tentang mengudara, tapi juga tentang melihat dunia dengan mata yang lebih luas dan hati yang lebih terbuka.
Setiap penerbangan membawa cerita baru. Asyifa belajar memahami keberagaman, menghargai perbedaan, dan berempati terhadap orang lain.
“Bekerja di dunia penerbangan membuatku sadar bahwa dunia ini sangat luas, tapi rasa kemanusiaan selalu jadi bahasa universal,” tuturnya.
Namun di balik kesibukannya, Asyifa tetap menempatkan keluarga kecilnya sebagai pusat kehidupannya.
Bagi dia, keluarga adalah rumah tempat ia kembali, sumber semangat yang menguatkan di setiap lelah.
Ia berusaha menjaga keseimbangan antara karier dan peran pribadi, karena baginya, kesuksesan tidak akan berarti tanpa kehangatan rumah.
Hidup di luar negeri pun membawa tantangan tersendiri. Ada perbedaan bahasa, budaya, bahkan cara hidup yang kadang membuatnya harus beradaptasi dari awal.
Tapi Asyifa tidak mengeluh. Ia memilih untuk melihat setiap kesulitan sebagai proses pembelajaran.
“Tinggal dan bekerja di luar negeri memang tidak mudah, tapi setiap tempat baru selalu membawa pelajaran baru. Kuncinya adalah fleksibilitas, rasa syukur, dan komunikasi yang baik,” katanya.
Ia percaya bahwa keharmonisan dalam keluarga bukan berarti hidup tanpa masalah, tapi kemampuan untuk saling memahami setiap hari.
Bersama pasangannya, Asyifa membangun hubungan yang dilandasi keterbukaan dan saling dukung.
Baginya, cinta yang dewasa bukan sekadar romantis, tapi tentang bagaimana dua orang tetap memilih satu sama lain, bahkan di hari-hari yang sulit.
Dalam setiap doanya, Asyifa tidak pernah meminta hal muluk-muluk.
“Doaku sederhana,” ujarnya lembut.
“Semoga aku bisa terus menjadi istri dan ibu yang hadir dengan hati penuh cinta, sekaligus perempuan yang bisa berdampak positif lewat pekerjaanku.”
Ia juga berharap agar keluarganya selalu diberi kesehatan, rezeki yang berkah, dan waktu yang cukup untuk saling mencintai tanpa terburu-buru.
Dari luar, hidup Asyifa mungkin terlihat sempurna, karier yang mapan, keluarga yang harmonis, dan kehidupan yang penuh warna.
Tapi di balik itu semua, ada kerja keras, adaptasi, dan keberanian untuk terus belajar.
Ia bukan hanya terbang secara fisik, tapi juga terbang dengan hati, menjelajahi makna hidup dan cinta di setiap langkahnya.
Untuk perempuan lain di luar sana, Asyifa punya pesan yang sangat menyentuh:
“Jangan pernah meremehkan kekuatan hatimu. Kamu bisa lembut tapi kuat, kamu bisa rapuh tapi tetap berdiri.
Jangan takut bermimpi besar, tapi juga jangan lupa menikmati perjalanan.
Hidup bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tapi bagaimana kita bertumbuh di setiap langkahnya.”
Source image: asyifa
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
