Atiek R’Aisy, Don’t Blame and Push Yourself too Hard!
Iniloh.com Jakarta- Di pinggir jalan raya Tangerang, rumah Atiek R’Aisy berdiri bak oasis: halaman luas nan rindang di depan, empang alami di belakang.
“Masa kecil kami main di empang, melihara lele, bebek, kambing, ayam,” kenangnya.
Suasana pedesaan ini menjadi latar indah tumbuh kembangnya, jauh dari keramaian tetangga.
“Alhamdulillaah jadi ga punya tetangga,” serunya, tapi dekat dengan pelajaran hidup dari alam.
Atiek kini adalah full-time mom untuk 4 orang anak.
Perjalanannya penuh liku: mengalami perceraian saat dua anak pertamanya masih balita.
“Ga pernah kebayang bakal jadi single parent di usia muda,” akunya.
Di tengah ujian itu, kesabarannya dijawab Allah dengan cara tak terduga.
“Ketika hidup lagi lucu-lucunya, Allah kasih hadiah“, lelaki pilihan yang ia dambakan, akhirnya menjadi pasangan hidupnya.
“Sepertinya Allah menjawab doa-doaku ketika umroh.”
Pernikahan kedua memberinya dua anak lagi karunia yang ia syukuri dengan haru: “Masya Allah, Allah baik banget..”
Mengasuh dua remaja dan dua balita sekaligus bukan hal mudah.
“Sampe sekarang masih jadi ibu yang belajar bersikap adil,” ujarnya.
Rahasia harmoninya praktis, kepada suami, ia bisa kembali menjadi istri yang manja dan tidak se-independent dulu.
Selain itu, Atiek tidak pernah membandingkan anaknya dengan orang lain.
Selalu menghargai segala pencapaian dan proses yang sudah diusahakan dengan penuh oleh sang buah hati.
Yang paling mengharukan: upayanya memutus siklus pola asuh otoriter.
“Kami berdua tumbuh dengan sosok ayah galak, tegas, patriarki, VOC.”
Bersama suami, ia berkomitmen menjadi gentle parent: “Kami pengen mutus rantai itu.”
Nilai utama yang ia tanamkan adalah Hidup baik, manfaat, bahagia dengan cara yang Allah ridho.
Hatinya pedih melihat penderitaan saudara Muslim di Palestina.
“Sedihnya aku belum bisa berbuat banyak,” katanya lirih.
Tapi ia tak berdiam: aksi boycott, donasi, dan doa ia jalani konsisten.
“Agar menjadi hujjah di hadapan Allah… aku ada di posisi mana.” Ini adalah bentuk tanggung jawab imannya.
Untuk para perempuan yang mengalami konflik rumah tangga atau perceraian, pesannya dalam dan menguatkan:
“Don’t blame and push yourself too hard. Ga semuanya itu salah kamu.
Kamu hanya sedang jalanin secuil dari skenarionya Allah, kadang yang kita kira ujian, justru Allah sedang menjauhkan kita dari keburukan.
Ibarat ngelepas zircon buat nerima diamond.”
Source image: atiek

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










