Auliya Banin, SH: Hidup Seorang Perempuan Itu Harus Hebat, Luas, Besar, Kuat, dan Bermanfaat!
Iniloh.com Jakarta- Hidup baginya adalah sebuah kanvas luas, dan Auliya Banin adalah seniman yang dengan berani mencoba berbagai warna dan coretan.
Dari latar belakang pendidikan pesantren hingga menjadi seorang content creator dan pengusaha, perjalanannya mengajarkan bahwa kesuksesan tidak pernah datang dari satu pintu yang lurus, tetapi dari banyak jalan berliku yang berani ia lalui.
Auliya adalah seorang putri Cirebon yang akrab dengan dunia pesantren.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di tingkat SD, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah pondok pesantren di Jawa Tengah, di mana ia menghabiskan masa remajanya hingga lulus SMA.
Nilai-nilai kedisiplinan dan kemandirian yang tertanam di pesantren kelak menjadi bekal berharganya.
Pada tahun 2018, ia memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya, Cirebon, untuk melanjutkan pendidikan tingginya.
Auliya berhasil menyelesaikan studinya di UIN Siber Syekh Nurjati, Jurusan Hukum, dan resmi menyandang gelar sarjana hukum pada tahun 2023.
Titik balik dalam perjalanan kariernya justru datang di masa yang sulit: pandemi COVID-19.
Di tahun 2019, ketika kuliah beralih menjadi daring, Auliya yang aktif mencari kegiatan tambahan pun mulai memulai perjalanannya di dunia konten.
Ia mulai dengan menerima job foto katalog dan sejenisnya.
Di tahun yang sama, semangat wirausahanya sudah mulai terlihat. Ia memberanikan diri untuk membuat brand fashion pertamanya, Tresbelle, yang awalnya menjual piyama.
Seiring waktu, bisnisnya berevolusi dan kini fokus menjual jilbab. Dengan rendah hati ia mengakui, “Gak begitu terkenal sih,” namun keyakinannya tak pernah pupus.
Baginya, “Nothing impossible ya kita kan gatau pintu mana yg akan bawa kita ke masa kesuksesan.”
Perjalanan di media sosial pun mulai membuahkan hasil. Endorsemen pertamaya ia dapatkan secara gratis ketika follower-nya masih berada di angka 7 ribu.
Kini, ia sudah memiliki rate card sendiri, sebuah bukti nyata dari perkembangan yang ia capai dengan kerja keras.
Di balik senyum dan semangatnya, Auliya menyimpan sebuah luka yang dalam. Di tahun 2021, saat ia berada di semester 5 atau 6 perkuliahan, sang ayah tercinta meninggal dunia.
Kepergian ayahnya menjadi “duka yg gapernah sembuh sampe skranggg.” Ayahnya adalah sosok yang sangat melindungi, “Anak cewe nya ga boleh nyetir motor, harus serba di antar Baba.”
Kepergian itu membuatnya merasa hilang arah.
“Di sisi lain aku bisa, aku mampu mengatasi semua tanpa peran Ayah itu,” ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Ia menyadari bahwa dirinya jauh lebih hebat dari yang ia kira, karena mampu bertahan dan melalui fase-fase sulit yang biasanya teman-temannya lalui dengan dampingan ayah.
Di tengah ujian hidup, keluarganya yang sangat kompak menjadi penyemangat terbesarnya.
Meski berasal dari “family dream” dengan 15 bersaudara, inner child mereka tetap terpenuhi. Kekompakan ini menjadi fondasi yang membuatnya tetap kuat.
Auliya memiliki pesan yang khusus untuk para perempuan. Baginya,
“Hidup seorang perempuan itu gak boleh sederhana. Yang sederhana itu sikapnya.
Salah benahi, sakit obati, karena hidup cuma sekali. pastikan kamu memberikan yang terbaik.”
Source image: auliya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










