Ayu Arfina, Pelangi Sehabis Hujan Itu Nyata Adanya!

Iniloh.com Jakarta- Di jantung Kota Bandung yang penuh dengan cerita dan kreativitas, hidup seorang perempuan yang melihat dunia melalui lensa dengan cara yang begitu jernih dan penuh syukur.

Dia adalah Ayu Arfina, seorang model yang dengan santai menyelami dunianya, tidak dengan beban karier yang berat, tetapi dengan hati ringan seorang pemimpi yang menikmati setiap proses.

Aku asal kota Bandung, kota penuh cerita dengan orang-orang yang kreatif.

Pengakuan Ayu ini seperti sebuah pernyataan yang menggambarkan dirinya sendiri.

Bandung, dengan udaranya yang sejuk dan denyut kreativitasnya yang tak pernah padam, menjadi panggung yang sempurna bagi bakat terpendamnya.

Ia tidak perlu mencari-cari lingkungan yang mendukung; kota itu sendiri telah memberinya ruang untuk tumbuh.

Ayu dengan rendah hati menyebut dirinya bisa dikatakan sebagai model, yang sering melakukan photoshoot produk baju. Keberadaannya di dunia ini terasa begitu organik.

Kebetulan aku tinggal di daerah yang dapat julukan kampung gamis,” ujarnya.

Lokasi tinggalnya yang strategis secara tidak langsung membawanya pada kesempatan ini. Namun, yang menarik adalah perspektifnya tentang aktivitas ini.

Sebenernya aku gak menjadikan ini sebuah profesi hanya sekedar hobi yang mengasikan tapi menghasilkan.

Di sini, kita melihat kunci kebahagiaannya. Dengan tidak membebani diri dengan label “profesi”, ia justru menemukan sukacita murni.

Ia menjalani ini sebagai sebuah permainan serius yang mendatangkan kebahagiaan sekaligus rezeki.

Sukanya pun sederhana: “jadi banyak stok foto buat upload haha.”

Namun, di balik kesan santai itu, ada juga tantangan yang harus dihadapi.

Kalo dukanya dimana kita sedang badmood tapi harus photoshoot dan tetap harus full senyum depan kamera itu rasanya susah banget sih.

Pengakuan jujur ini menyentuh karena sangat manusiawi. Ia tidak menutupi fakta bahwa ada momen di mana luaran dan perasaannya tidak sejalan.

Tapi di situlah letak profesionalismenya.

Tapi balik lagi harus tetap profesional dalam kerja.”

Dari pengalaman inilah, lahir tips hidupnya yang berharga: “Secapek apapun kerjaanmu harus tetap dinikmati disyukuri dan tersenyum .”

Ini bukan sekadar teori, melainkan sebuah praktik yang ia jalani. Dengan bersyukur dan memilih untuk menikmati, beban berat pun terasa lebih ringan.

Melangkah lebih jauh dari dunianya, harapan Ayu begitu luas dan peduli.

Ia berdoa agar perekonomian negara cepat membaik tanpa kesenjangan sosial, sehingga seluruh masyarakat bisa maju, bersemangat, dan sehat.

Doa ini menunjukkan kepeduliannya yang tulus pada kondisi sosial di sekitarnya.

Pesan yang ia bagikan pun penuh dengan kedalaman perenungan:

“Pelangi sehabis hujan itu nyata adanya, tetaplah bersabar dengan rasa ikhlas dan penuh semangat dalam menjalani semua proses hujan itu.”

 

 

Source image: ayu

You May Also Like

dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
Desty Goldentree, SH: Kita Dilahirkan Untuk Jadi Apa Adanya Diri Kita Bukan Menjadi Sempurna
Desty Goldentree, SH: Kita Dilahirkan Untuk Jadi Apa Adanya Diri Kita Bukan Menjadi Sempurna
Elvira Engelica, Jangan Berhenti Bermimpi Lengkapi dengan Tindakan Nyata!
Elvira Engelica, Jangan Berhenti Bermimpi Lengkapi dengan Tindakan Nyata!
Ayu Wulandary, Kebahagiaan Kita Adalah Tanggung Jawab Kita Sendiri Tak Bisa Ditentukan Orang Lain
Ayu Wulandary, Kebahagiaan Kita Adalah Tanggung Jawab Kita Sendiri Tak Bisa Ditentukan Orang Lain
Dewa Ayu Elsa, Apa yang Jadi Kelemahan Kita Sesungguhnya Itu Adalah Kekuatan yang Tersembunyi
Dewa Ayu Elsa, Apa yang Jadi Kelemahan Kita Sesungguhnya Itu Adalah Kekuatan yang Tersembunyi
Ayu Meida, Masa Depan Itu Kita yang Tentukan Sendiri
Ayu Meida, Masa Depan Itu Kita yang Tentukan Sendiri