Ayu Purnama, Teruslah Bersinar Terang!

Iniloh.com Jakarta- Terangnya tak seperti matahari yang menyilaukan, tapi seperti purnama yang konsisten memancarkan cahaya lembut dari balik awan kehidupan.

Ayu Purnama, perempuan kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara ini, membawa filosofi itu dalam setiap langkah perjuangannya.

Kota Kendari adalah kota kelahiranku,” ujarnya dengan nada rindu.

Menggambarkan tanah airnya yang penuh pesona: pemandangan wisata yang memikat, masyarakat unik nan ramah, dan keramahan yang melekat dalam budaya.

Tapi di balik keindahan kota itu, tersimpan kisah ketangguhan yang membentuknya.

Ayu dibesarkan dalam realitas yang pahit sekaligus menghangatkan hati: keluarga sederhana, broken home, dan kini menjadi single parent bagi dua anak.

Walau dibesarkan oleh ibuku seorang diri,” akunya, “saya sangat bahagia.

Rahasianya? Dukungan komunitas yang solid. Saudara, anak-anak, keluarga besar, dan teman-teman menjadi support system-nya.

Jaring pengaman yang membuatnya tetap berdiri tegak dan bersemangat menjalani hidup.

Dari sanalah ia belajar: kebahagiaan tak selalu datang dari kesempurnaan, tapi dari rasa syukur atas orang-orang yang tulus mendampingi.

Karir Ayu dimulai dengan petualangan kreatif sejak SMA: menjadi penyiar radio anak muda di Kendari.

Semangat itu berlanjut ke bangku kuliah di Universitas Halu Oleo, saat ia merangkap sebagai presenter TV sambil menekuni Jurusan Ekonomi dan Bisnis.

Pilihan akademisnya terasa paradoks: “S2 Ilmu Ekonomi sebenarnya tidak sesuai dengan background pekerjaan saya sebagai presenter.

Tapi ia tertawa mengenang asalnya: “Dulu kalau ditanya waktu kecil, pengen jadi artis.”

Justru di situlah keunikan jalan hidupnya, mengawinkan passion di dunia hiburan dengan bekal akademis di ekonomi.

Sebagai presenter dan MC berpengalaman, Ayu mengakui dunia ini memberinya lebih banyak sukacita.

Kebanyakan sukanya!” serunya.

Profesi ini mengajarkannya seni komunikasi efektif, memperluas relasi hingga pelosok Sulawesi Tenggara, dan memberinya pengalaman luar biasa.

Tapi ada harga yang dibayar: “Sering jauh dari keluarga, hari libur masih on air.

Meski begitu, ia memilih sikap bijak: “Semua kuenikmati dan kusyukuri.”

Bagi Ayu, setiap acara adalah kesempatan belajar, setiap perjalanan adalah cerita baru.

Menyambut usia 34 tahun, harapan Ayu terdalam sederhana namun penuh makna:

Semoga Allah memberi kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan.

Ia ingin terus berkarya lebih lama, tapi yang terutama:

Bisa menjaga dan membahagiakan orang tua, anak-anak, saudara, dan teman-teman.”

Ini bukan doa untuk diri semata, melainkan bukti komitmennya sebagai pusat tumpuan keluarga seorang ibu, anak, dan sahabat yang ingin menjadi sumber kebahagiaan bagi orang-orang tercinta.

Pesan hidup Ayu selaras dengan namanya:

“Teruslah bersinar terang seperti sinar rembulan yang sempurna di saat purnama, dan jangan pernah redup hanya karena manusia.”

 

 

Source image: ayu

You May Also Like

Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Ayu Wulandary, Kebahagiaan Kita Adalah Tanggung Jawab Kita Sendiri Tak Bisa Ditentukan Orang Lain
Ayu Wulandary, Kebahagiaan Kita Adalah Tanggung Jawab Kita Sendiri Tak Bisa Ditentukan Orang Lain
Dewa Ayu Elsa, Apa yang Jadi Kelemahan Kita Sesungguhnya Itu Adalah Kekuatan yang Tersembunyi
Dewa Ayu Elsa, Apa yang Jadi Kelemahan Kita Sesungguhnya Itu Adalah Kekuatan yang Tersembunyi
Ayu Meida, Masa Depan Itu Kita yang Tentukan Sendiri
Ayu Meida, Masa Depan Itu Kita yang Tentukan Sendiri