Ayu Rahayu Fatimah, Selalu Berfikir Positif dalam Hal Apapun!
Iniloh.com Jakarta- Di tengah hawa sejuk yang menggigit, Ayu Rahayu Fatimah menemukan kehangatan yang sesungguhnya.
Perempuan yang menetap di Sukabumi, Jawa Barat ini menyebut kotanya dengan penuh cinta:
“Kota yang terkenal dengan kesejukannya, banyak yang bilang kulkas segede kota.”
Tapi bagi Ayu, Sukabumi jauh lebih dari sekadar udara dingin.
Ini adalah kanvas kenangan manis dan indah, tempat di mana ia membangun hidup bersama keluarga penuh cinta dan kasih sayang, serta menemukan kebahagiaan bersama orang terkasih.
Di balik julukan kulkas raksasa itu, tersimpan denyut kehidupan yang hangat, dan Ayu adalah salah satu jiwanya yang bersemangat.
Keseharian Ayu diwarnai disiplin dan dedikasi. Ia bekerja di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), menjalani rutinitas Senin hingga Jumat.
Namun, ada satu ritual pagi yang tak pernah ia lewatkan: olahraga sebelum berangkat kerja.
Pilihannya jatuh pada lari, sebuah kecintaan yang tumbuh secara organik.
“Awal suka running karena rumahku dekat dengan Lapang Merdeka,” ceritanya.
Lapangan itu bukan sekadar tanah lapang; ia menyebutnya Taman Bermain para pelari, pusat denyut nadi komunitas olahraga di Sukabumi.
Semangatnya semakin berkobar beberapa bulan lalu ketika ia resmi bergabung dengan Indorunners Sukabumi, komunitas lari yang mengubah rutinitas soliternya menjadi kegiatan sosial penuh energi.
“Jadi makin semangat untuk berolahraga,” ujarnya, bersinar.
Ketika ditanya suka duka menjadi pelari, jawaban Ayu jujur dan menggugah.
“Pribadi aku lebih banyak sukanya, kalau dukanya ya capek.”
Bagi Ayu, kebahagiaan terbesar ada di dalam komunitasnya bertemu dengan orang-orang positif yang sama-sama mencintai hidup sehat.
Energi kolektif inilah yang menguatkannya.
Tak heran, ia aktif mengikuti berbagai event lari, mengumpulkan pengalaman dan medali dari berbagai penjuru.
Mulai dari Colour Run Sukabumi yang penuh keceriaan, acara kampus, KAFH di UNPAK, hingga event besar seperti Bekasi Marathon, BTN Road to Run, Duraking, Bogor Run, dan tak ketinggalan IDI Run di kota kelahirannya sendiri.
Setiap garis finis ia lewati bukan sekadar untuk mencatat waktu, tapi untuk merayakan kebersamaan dan pencapaian diri.
Harapan Ayu untuk masa depan dipenuhi doa dan ketulusan. Ia memanjatkan yang terbaik untuk keluarganya: “Semoga selalu sehat, bahagia terutama dalam lindungan Allah SWT.”
Untuk dirinya, ia berharap kemajuan karir dan ekonomi, rezeki yang lancar dan berkah, serta kesehatan fisik dan mental yang terjaga.
“Semoga selalu sehat dan selalu berpikir positif,” tekadnya.
Tak lupa, ia juga berharap bisa memperluas jaringan pertemanan, dipertemukan dengan orang-orang yang baik dan positif.
Ini adalah harapan seorang pribadi yang memahami bahwa hidup bermakna ketika diisi dengan koneksi manusiawi dan energi saling menguatkan.
Filosofi hidup Ayu sederhana namun mendalam, layaknya nasihat dari sahabat terdekat:
“Selalu berpikir positif dalam hal apapun, jalani apa yang kita yakini, selalu bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya, dan selalu menebarkan kebaikan.”
Source image: Rahayu Fatimah

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










