Ayu Yummi, Mari Menebarkan Kebaikan di Setiap Apa yang Kita Kerjakan!

Iniloh.com Jakarta- Di suatu pagi atau sore, saat sebagian ibu mungkin sedang kelelahan mengurus rumah dan anak, ada seorang perempuan dengan sepatu lari yang sudah siap menapak.

Dia adalah Ayu Yummi, seorang ibu yang menemukan kembali dirinya dan kekuatannya melalui hobi lari.

Perjalanannya adalah gambaran sempurna tentang bagaimana seorang ibu dapat menemukan celah kebahagiaan dan kesehatannya sendiri di tengah kesibukan yang tak ada habisnya.

Ayu berasal dari Gorontalo, sebuah kota yang menjadi latar belakang kehidupannya. Saat ini, karir utamanya adalah sebuah panggilan jiwa: mengurus anak dan keluarga.

Ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebelumnya dan memusatkan perhatian pada rumah tangga.

Sebuah keputusan yang penuh cinta, namun juga membawa dinamika tersendiri.

Namun, dalam peran barunya yang penuh tantangan ini, Ayu justru menemukan sebuah sekutu yang tak terduga: olahraga lari.

Sebenarnya, kecintaannya pada lari sudah ada sejak sebelum menikah.

Namun, kehidupan membawanya pada jeda yang wajar kehamilan dan kelahiran anak kedua menghentikan sementara langkahnya.

Baru setelah anak-anaknya mulai besar dan lebih mandiri, ia pun kembali mengenakan sepatu larinya.

Bagi banyak orang, lari mungkin sekadar soal fisik. Tapi bagi Ayu, itu adalah penyelamat mental.

Selain buat kesehatan jangka panjang, setelah lari itu endorfin yang keluar bikin rileks aja,” ujarnya.

Ia kemudian menambahkan dengan canda yang sarat makna, “Mungkin itu yang dibutuhkan buat ibu-ibu yang ngurus anak dengan berbagai isi kepala juga.”

Kalimat sederhana ini menggambarkan betapa lari telah menjadi ruang terapinya, sebuah me-time yang berharga untuk mengosongkan dan menata kembali “berbagai isi kepala” yang datang dari rutinitas harian.

Yang menarik, Ayu menyatakan bahwa “dukanya belum ada” dalam hobi ini. Ini menunjukkan betapa ia telah sepenuhnya menerima setiap prosesnya.

Tantangan justru datang dari faktor eksternal, seperti pindah mengikuti suami ke lingkungan baru, yang membuatnya harus menyesuaikan diri lagi, termasuk dalam mencari komunitas lari dan event yang bisa diikutinya.

Sejauh ini, ia telah mencicipi pengalaman lari di event resmi seperti Gorontalo Half Marathon.

Untuk menjaga konsistensi, ia berusaha lari minimal 2 sampai 4 kali seminggu. Jadwalnya sangat fleksibel, menyesuaikan dengan kesibukan domestiknya.

Kalau ga dapet pagi, jadinya larinya sore,” ujarnya, menunjukkan komitmennya untuk selalu menyelipkan waktu bagi dirinya sendiri.

Harapan Ayu sederhana namun mendalam, ia berdoa agar semua orang yang berjuang di jalan masing-masing diberi kekuatan, energi, dan kebahagiaan dalam situasi apapun.

Sebuah harapan yang lahir dari pengalamannya sendiri sebagai ibu yang tentu pernah merasakan lelah dan jenuh.

Pesannya untuk pembaca pun singkat dan penuh makna:

“Mari kita selalu menebarkan kebaikan di setiap apa yang kita kerjakan.”

 

 

Source image: ayu

You May Also Like

Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Arum Wibowo, Jadilah Pribadi yang Positif dan Selalu Tebar Kebaikan Kebahagiaan Ke Sesama
Arum Wibowo, Jadilah Pribadi yang Positif dan Selalu Tebar Kebaikan Kebahagiaan Ke Sesama
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
Zefanya Putri, Selain Berusaha Juga Manifesting yang Kita Kerjakan di Semua Bidang
Zefanya Putri, Selain Berusaha Juga Manifesting yang Kita Kerjakan di Semua Bidang
Dila Manik, Dengan Semangat Positif Masa Depan Kita Kan Bawa Kebaikan Bagi Banyak Orang
Dila Manik, Dengan Semangat Positif Masa Depan Kita Kan Bawa Kebaikan Bagi Banyak Orang