Bang David : Muharram, Sukarnoisme & Pemimpin Masa Depan
“ Husain ialah panji berkibar yang diusung oleh setiap orang yang menentang kesombongan dizamannya. Dimana kekuasaan itu tenggelam dalam kelezatan dunia serta meninggalkan rakyatnya dalam penindasan dan kekejaman.”
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…..
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad waalaalihii Sayidina Muhammad.
Diksi yang menggelora dan penuh gemuruh penyebar semangat juang serta memperkuat kejuangan keindonesiaan-keislaman ini ditorehkan oleh Bapak Proklamasi kita jauh melampaui zamannya.
Hampir seabad tentunya dan tak terbantahkan. Sampai detik ini semangat revolusi, pembenahan negeri dari semua lini terus berjalan, pembangunan positif segala hal yang baik dari Presiden Jokowi harus berlanjut. Titik.
Perkenalkan, saya H. David Darmawan, sebagai orang Betawi yang kebetulan diamanahi oleh saudare-saudare saya mengemban banyak organisasi dan pengabdian berdomain Betawi.
Sebut saja ada di Rais Laskar Suku Betawi, Ketua Umum Betawi Bangkit, Ketua Forum Pengusaha Betawi Bersatu dan banyak lainnya mengucapkan:
“Selamat Tahun Baru Islam 1445 Hijriah. Doa yang tulus agar kita tidak pernah jatuh ke dalam cengkeraman kejahatan dan tidak jatuh ke dalam godaan untuk berbuat dosa.”
Kembali lagi ke pokok persoalan, kenapa di awal pemikiran saya sengaja mengutip diksi monumental dari Ir Soekarno?
Karena beberapa waktu ini saya bersinggungan, dan berkegiatan yang tentunya beberapa momentum sudah masuk di arena politik praktis. Kegiatan organisasi dan dedikasi riil ke masyarakat, yang tentunya sudah tidak asing bagi saya dengan seabrek amanah yang saya sandang di beberapa organisasi Betawi, belum di bidang bisnis dan sosial-keagamaan lainnya.
Juga quote sejarah di atas jika ditafsirkan dari berbagai literatur, dan frame pemikiran manapun akan relevan dan masuk. Di rentang waktu, atau di pokok-pokok, sub tema perihal perjuangan rakyat.
Tentu saja menyinggung tema perjuangan, melawan kesombongan, tirani, kesahajaan ada tentang paham marhaenisme.
Sebuah isme yang ditinggalkan oleh Presiden Soekarno dari seorang nama petani di Bandung Barat. Juga disana terdapat sebuah ruh, tepatnya nyawa dan intisari dari Pancasila.
Bulan Muharram, 1445 H/2023 sekarang ini adalah kelanjutan tiada terbantahkan dari revolusi kebenaran Husein dan juga manifesto revolusi Ir Sukarno, seperti tercantum dalam catatan-catatan Di Bawah Bendera Revolusi (1926-1941).
Dari sedikit alasan diatas, kiranya cukup saya pribadi sebagai Rais Laskar Suku Betawi, terketuk dan terbersit untuk lebih mendedikasikan dan menghibahkan lahir batin saya untuk intisari-intisari pemikiran Sang Bung tersebut.
Sebagai petugas dari ideologi Sukarnois, tentu saya memilih Bapak Ganjar Pranowo sebagai opsi untuk calon presiden, calon pemimpin estafet Presiden Joko Widodo di tahun 2023-2028 mendatang, sesuai dengan arahan Ibu Megawati Soekarnoputri.
Pilihan ini saya lihat berdasarkan ideologi dan visi misi dari Barisan Jawara Ganjar itu sendiri, dimana saya dan saudare-saudare di sepenjuru ibukota dan sekitarnya siap untuk mendorong dan memperjuankan sosok Bapak Ganjar.
Juga dimana, saya merasa pekerjaan yang sudah ada saat ini, yang dilakukan oleh pemerintah dibawah dirigen Presiden Jokowi sudah sangat baik dan harus dilanjutkan.
Pemimpin masa depan yang sesuai semangat Muharram, semangat menuju perubahan dan Indonesia Emas 2045 ialah seorang yang secara ksatria mau mengakui dan meneruskan apa yang baik dari pemimpin, pelayan 250 jutaan rakyat Indonesia sebelumnya.
Seorang prototipe manusia Pancasila yang yang mempunyai lima sifat mulai yaitu: adil, beradab, penuh toleransi, adil serta berbudi luhur.
Kiranya dengan berpedoman dengan inti-inti pemahaman, peninggalan ajaran Bung Karno, memegang teguh Pancasila dan UUD 45 serta produktif berkarya, mempersembahkan yang terbaik di bidang yang kita kerjakan akan mampu untuk menyongsong kejayaan Indonesia, dan memenuhi mimpi-mimpi tepat di seabad Indonesia Emas nanti.
Hijrah ialah sebuah keniscayaan. Tak terkecuali dengan hari ini yang kita diseluruh dunia sedang memperingatinya ini.
Ribuan tahun usia dari tradisi keagamaan ini. Kita harus mampu menerimanya juga sebagai sebuah fakta kebenaran dan menjadi jejak abadi untuk universal setiap insan, tentu didalam kredo kemanusiaan dan secara sukarela tentu saja.
Dengan tiga judul di atas: Muharram, Sukarnoisme dan Pemimpin Masa depan, kita bersama akan bersama-sama untuk mencoba masuk lebih dalam, menziarahi kebatinan dan visi kebangsaan dari Sang Founding Fathers: Ir Soekarno, menziarahi secara spiritual-intelektual keluhuran Pancasila serta tak luput meyakini dan memahami kebenaran risalah dari Imam Husein.
Doa baik, dan harapan baik serta start dari sekarang untuk memperjuangkan agar apa yang kita yakini bersama, estafet pembangunan Bapak Joko Widodo ke Bapak Ganjar Pranowo bisa terwujud.
Dan seperti kata pidato beliau di acara Konsolidasi tanggal 4 Juni 2023 kemarin“ Saya ingin mengucapkan terima kasih, karena memang Jakarta berbeda, sambutannya meriah. Saya mau tunjukkan untuk Jakarta, karena Jakarta ini sangat khas. Sangat penuh dengan akses yang baik. Digitalisasi ada pada posisi yang puncak, juga masyarakat melek teknologi.”
Sebagai risalah dari catatan sederhana saya dan statement Bapak Ganjar Pranowo di atas, tentu pendapat saya dan kebetulan saya juga berkiprah di bidang start up dan blockchain yakni:
“ Jakarta yang sudah mumpuni digitalisasinya ini, harus lanjut ke kota yang bukan hanya saja sebuah kota digital dan pintar. Tetapi, dari menjadi smart city to wiser city. Atau dengan kata lain sebagai bagian dari masyarakat inti Jakarta dengan definisi Betawi 7.0”
Izinkan saya untuk menutup catatan awal tahun Hijriah 1445 ini dengan sedikit pantun:
Di atas daratan ade gunung,
Di atas gunung ade langit,
Buat kita pejuang revolusi Bung Karno jangan pade bingung,
Karena SK kite ude turun dari langit!Kesempurnaan hanya milik Allah Swt, klo ada kesalahan itu milik kami,
Ih dinash sirotol mustaqim,
Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh….

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










