Becky, Jangan Pernah Merasa Kecil!
Iniloh.com Jakarta- Udara bersih, keramahan warga, dan kehangatan nuansa kekeluargaan membentuk masa kecil Becky di sebuah kota kecil di Jawa Tengah.
“Aku lahir dan besar di kota kecil di Jawa Tengah,” ungkapnya, mengenang fondasi hidupnya yang penuh ketulusan.
Masa kecilnya diwarnai kebebasan bersentuhan dengan alam:
“Banyak dihabiskan bermain di alam terbuka, bersepeda keliling kampung.”
Dari lingkungan yang sederhana namun kaya nilai inilah, prinsip-prinsip penting kehidupan tertanam dalam dirinya tentang kebersamaan, kesederhanaan, dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama.
Kenangan indah itu bukan sekadar nostalgia, melainkan fondasi cara pandangku dalam hidup hingga kini, membentuk seorang wanita yang menghargai keaslian dan hubungan manusiawi.
Di dunia profesional, Becky menekuni bidang kreatif.
“Iya, aku berkecimpung di dunia desain, khususnya desain interior,” jelasnya.
Tak hanya itu, jiwa bisnis kreatifnya juga diwujudkan dalam usaha kecil di bidang kreatif.
Meski terlibat dalam dunia yang dinamis, Becky justru dikenal dengan aura yang tenang dan seimbang.
Rahasianya? Kesadaran penuh akan pentingnya me-time.
“Mungkin kesannya aku punya banyak waktu luang karena aku memang mencoba menyeimbangkan antara kerja dan me-time,” paparnya.
Aktivitas seperti kumpul bareng sahabat, olahraga, atau sekadar ngopi sambil baca buku bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan vital untuk menjaga energi dan ide tetap segar.
Filosofinya jelas: “Produktivitas nggak harus selalu diukur dari sibuknya kita, tapi dari kualitas dan dampak dari yang kita kerjakan.“
Baginya, keseimbangan adalah kunci keberhasilan dan kepuasan sejati.
Menjalani profesi di bidang kreatif seperti desain interior membawa ragam pengalaman.
“Seru tapi juga penuh tantangan,” akunya.
“Suka-nya, kita bisa menuangkan ide dan melihatnya jadi nyata.”
Proses transformasi konsep menjadi kenyataan memberi kepuasan tersendiri.
Namun, ada juga dukanya, seperti saat ide nggak langsung diterima, atau harus kompromi dengan banyak hal.
Becky memandang ini semua sebagai proses belajar yang memperkaya.
Ketika ditanya tentang inner beauty dan hidup yang enjoyable, jawabannya mencerminkan kedalaman pikiran. Untuk fisik, ia menyebut pentingnya cukup tidur, makan sehat, skincare rutin.
Namun, kunci utama pancaran inner beauty menurutnya ada di dalam: “Aku percaya pada pentingnya hati yang bersih dan pikiran yang positif.”
Perawatan hati itu dilakukan dengan bersyukur, memberi, dan menjaga relasi yang sehat.
Pesannya tegas: “Inner beauty akan terpancar kalau kita damai dengan diri sendiri.”
Kecantikan sejati bersumber dari kedamaian internal.
Harapan dan doa Becky untuk kehidupannya menyentuh berbagai aspek dengan nada syukur dan kesadaran. Secara pribadi, ia berdoa,
“Semoga selalu diberikan kesehatan lahir batin, dikelilingi orang-orang baik, dan bisa terus bermanfaat buat sekitar.”
Dalam karir, aspirasinya realistis dan berbumi: “Aku ingin terus berkembang, tapi tetap membumi.”
Stabilitas ekonomi diharapkannya dalam bentuk cukup, dan berkah. Secara sosial, harapannya universal dan mendalam:
“Semoga kita semua makin sadar pentingnya empati dan gotong royong.”
Inti dari semua ini terangkum dalam pandangannya tentang hidup: “Hidup ini bukan lomba, tapi perjalanan yang harus dinikmati dengan hati penuh syukur.”
Baginya, perjalanan hidup adalah tentang mengalami, bukan sekadar mencapai.
Kepada pembaca di seluruh Indonesia, Becky menyampaikan pesan yang sarat makna, terinspirasi dari kesederhanaan akar Jawa-nya:
“Jangan pernah merasa kecil karena kamu sederhana. Justru dari hal-hal sederhana lah ketulusan dan kekuatan sejati muncul.
Jalani hidup dengan niat baik, tekun, dan jangan lupa jaga hati.
Hidup bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, satu langkah demi satu langkah.”
Source image: Becky

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










