Bedini Audianti, Be Brave Push Yourself!

Iniloh.com Jakarta- Terkadang, hidup adalah tentang memenuhi janji dan mewujudkan mimpi yang tertunda.

Bagi Bedini Audianti, yang lebih suka disapa Bedini atau Bè, perjalanan hidupnya adalah bukti nyata bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai dari nol dan mengejar apa yang diimpikan.

Lahir di Jakarta, masa kecilnya tak biasa. Ia sempat menempuh pendidikan SMA di California, Amerika Serikat, mengikuti orang tua yang sedang bertugas di luar negeri.

Pengalaman inilah yang menanamkan cita-cita besar dalam dirinya: untuk suatu hari nanti kuliah dan tinggal di luar negeri lagi.

Namun, jalan hidup seringkali berliku. Setelah kembali ke Jakarta, ibunya didiagnosis kanker.

Dengan ketangguhan yang luar biasa, Ibundanya bertahan selama lima tahun sebelum akhirnya meninggal dunia tepat setelah Bedini sudah lulus study dan magang di sebuah oil and gas company.

Di saat duka yang mendalam, Bedini berjanji kepada almarhumah ibunya untuk menjaga adiknya. Janji itu ia pegang teguh.

Setelah lulus, selain berkarya di sebuah perusahaan minyak dan gas, menikah, dan memiliki anak. Mimpi besar untuk tinggal di luar negeri pun tertunda dan hampir terlupakan.

Selama bertahun-tahun, Bedini mencintai pekerjaannya ini, dengan terakhir berposisi sebagai Sr. procurement specialist

Ia menikmati keseimbangan antara kerja dan hidup; kantornya hanya tujuh menit berjalan kaki dari rumah.

Di sisi lain, ia juga membangun bisnis asuransinya sebagai mitra bisnis Allianz Indonesia sejak akhir 2020, meraih beberapa penghargaan dan perjalanan gratis berkat prestasinya. Traveling juga salah satu hobinya tentu saja.

Namun, di balik semua kesuksesan dan kenyamanan itu, ada api dalam jiwanya yang terus membisikkan bahwa ia belum mencapai potensi terbaiknya.

I have to chase my dream,” tekadnya.

Akhirnya, dengan keberanian yang luar biasa, ia memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang dicintainya.

Aku gak mau one day nyesel. At least I have to try mumpung aku masih punya tenaga.

Langkahnya tidak main-main. Ia hanya memberi diri waktu 2,5 minggu untuk mempersiapkan IELTS karena ingin mendaftar kuliah tahun itu juga.

Jadwal yang nyaris mustahil ia jalani dengan belajar intensif hingga enam jam sehari.

“I just did whatever I could with all my effort,” kenangnya.

Motivasi terbesarnya bukan hanya mimpi masa SMA, tetapi impian yang lebih besar.

Keyakinan, mimpi besar yang indah agar saat anak-anaknya kuliah nanti, berkumpul bersama disini.

Ia memilih Jerman tanpa kenal siapa pun di sana, hanya berdasarkan penelitian Google, mempertimbangkan peluang kuliah, kerja, dan masa depan keluarganya.

Sekarang, Bedini berada di Jerman dalam proses meneruskan study lanjutan serta bekerja paruh waktu.

Adaptasi bukanlah hal mudah. Kendala terbesarnya adalah proses visa dan bahasa.

Aku dateng ke Jerman tanpa bisa bahasa Jerman, karena gak sempet siapin semuanya di waktu yang lumayan singkat,” ujarnya.

Ditambah lagi harus jauh dari keluarga, ia hanya berpegang pada keyakinan dan mimpi besarnya untuk suatu hari nanti bisa bersama anak-anaknya lagi.

Harapannya jelas: setelah lulus, ia ingin mencari pekerjaan di Jerman agar bisa dekat dengan anak-anaknya yang berencana kuliah di sana.

Ia ingin mereka mengalami budaya berbeda, belajar bahasa baru, dan melihat dunia dari perspektif yang lebih luas.

Untuk dirinya sendiri, ia ingin terus menjelajah dan belajar hal baru.

Pesan yang ingin ia sampaikan kepada semua pembaca di Indonesia begitu menginspirasi:

You only live once, don’t let fear keep you stuck in your comfort zone.

 may feel frightening, but dreams only come true when you take action.

Be brave, push yourself because no one else will do it for you. You are your own hero.”

 

 

 

Source image: bedini

You May Also Like

Valerie Salsabila, Brave are The Ones Who Fail and Fall Yet They Keep Being Kind!
Valerie Salsabila, Brave are The Ones Who Fail and Fall Yet They Keep Being Kind!
Atiek R’Aisy, Don’t Blame and Push Yourself too Hard!
Atiek R’Aisy, Don’t Blame and Push Yourself too Hard!
Jeralline, Push Your Limits!
Jeralline, Push Your Limits!
Ruth Ningsih, Be Brave Enough To Dream But Remain Humble
Ruth Ningsih, Be Brave Enough To Dream But Remain Humble
Pully Nangin, Listen To Your Body But Push Your Limit !
Pully Nangin, Listen To Your Body But Push Your Limit !
Athea Maharani, We Are Born With The Potential To Be Anything. Choose To Be Brave
Athea Maharani, We Are Born With The Potential To Be Anything. Choose To Be Brave