Berliana Fransisca, Jangan Takut Uangmu Habis!
Iniloh.com Jakarta- Dunia tak selalu ramah pada setiap permulaan. Berliana Fransisca, seorang perempuan muda asal Cirebon, dengan jujur mengawali ceritanya tanpa samar-samar.
“Cirebon, gak hangat sama sekali, aku brokenhome hehe,” ujarnya.
Di balik kata “hehe” yang mencoba menyembunyikan, tersimpan sebuah pengakuan tentang masa kecil yang tidak mudah.
Namun, justru dari latar belakang inilah, sebuah ketangguhan dan filosofi hidup yang menyentuh lahir.
Tanpa berlindung di balik kesulitan, Berliana memilih untuk berdiri di atas kakinya sendiri.
Ia adalah seorang freelancer sejati, seorang pemain tunggal yang mengerjakan segalanya.
“Apa aja aku kerjain,” katanya dengan semangat.
Ia menjajal dunia sebagai model foto freelance dan penata rias (MUA). Di sela kesibukannya, hobinya yang mencuri perhatian adalah traveling.
“Aku suka jalan-jalan,” ujarnya.
Mungkin, dalam setiap perjalanannya, ia bukan hanya mencari pemandangan baru, tetapi juga secuil kedamaian dan perspektif yang dapat menyembuhkan.
Setiap profesi pasti memiliki suka dukanya. Namun, bagi Berliana, tantangan terberat justru datang dari dalam.
“Suka dukanya harus bisa sesuain sama aku yang kadang sering badmood-an orangnya ngaruh bgt sih itu,” akunya dengan sangat manusiawi.
Pengakuan ini menunjukkan kesadarannya yang tinggi akan kondisi emosionalnya dan bagaimana hal itu mempengaruhi pekerjaannya.
Di tengah dunia yang sering memaksanya untuk selalu tersenyum, ia memilih untuk jujur pada perasaannya.
Lalu, apa tipsnya bertahan? Jawabannya sederhana namun membutuhkan keberanian: “jangan dengerin apa kata orang aja sih.”
Dalam dunia yang kerap penuh dengan penilaian dan bisik-bisik, kemampuan untuk menyaring omongan orang lain adalah sebuah tameng yang vital untuk menjaga kestabilan jiwa dan fokus pada tujuan.
Di balik sikapnya yang mandiri, harapan Berliana ternyata sangat familier.
“Harapannya lebih ke keluarga aja ka,” ujarnya.
Doanya terdengar sederhana namun penuh makna: “Semoga kedepannya lebih baik aja sih.”
Sebuah harapan yang mungkin adalah impian dari setiap anak yang tumbuh dalam situasi keluarga yang retak; sebuah doa untuk rekonsiliasi, kehangatan, dan masa depan yang lebih cerah bagi orang-orang yang ia cintai.
Dari semua perjalanan dan perjuangannya, lahirlah sebuah keyakinan yang menjadi pegangan hidupnya. Pesan yang ingin ia sampaikan kepada semua orang adalah sebuah prinsip yang dalam dan penuh keimanan:
“Selalu yakin kalo ngebahagiain orang tua pasti rezeki kita akan diganti berlipat ganda sama Allah.
Jadi jangan takut uangmu habis kalo kamu kasih rezeki ke keluargamu.”
Source image: berliana

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










