Bunga Flow: Tetap Jadi Diri Sendiri di Tengah Lika-Liku Kehidupan
Iniloh.com Jakarta- Di tengah hiruk pikuk Surabaya yang padat, di antara deru kendaraan dan lampu kota yang tak pernah padam, tumbuh seorang perempuan tangguh bernama Bunga Flow, atau akrab disapa Flow.
Ia tinggal di pusat kota, tepat di sebelah mal besar, namun kehidupan Flow jauh dari sekadar gemerlapnya kota metropolitan.
Rumah yang penuh cerita, keluarga dengan dinamika yang tak mudah, justru menjadi tempat di mana Flow belajar arti keteguhan hati.
Dari sanalah lahir sosok perempuan yang kuat, mandiri, dan tidak mudah goyah.
Flow menyebut dirinya hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Namun di balik kesederhanaan itu, ada semangat luar biasa untuk terus berdaya.
Ia menjalankan usaha kecil-kecilan, menjual barang preloved, produk kecantikan, hingga makanan rumahan.
Baginya, berjualan bukan sekadar mencari rezeki, tapi juga cara untuk tetap hidup produktif dan membuktikan bahwa perempuan bisa mandiri tanpa kehilangan kelembutannya.
Kecintaan Flow pada dunia jualan sudah tertanam sejak kecil. Ayahnya adalah sosok yang menurunkan jiwa wirausaha itu padanya.
Ia terbiasa melihat sang ayah berdagang, dan tanpa disadari, semangat itu tumbuh menjadi bagian dari dirinya.
Hingga kini, Flow masih menikmati setiap prosesnya, dari memotret barang dagangan, melayani pembeli, hingga merasakan kepuasan kecil saat usahanya laku.
Namun di balik semangatnya, Flow juga manusia yang punya harapan sederhana.
Ia hanya ingin diberi kesehatan dan rezeki yang cukup, agar bisa terus membantu keluarganya yang selalu menjadi prioritas dalam hidup.
Ia tak menuntut banyak, cukup bisa memberi dan hadir bagi orang-orang yang ia sayang.
Baginya, hidup tak perlu dibuat rumit. Prinsipnya sederhana tapi dalam:
“Be yourself.”
Tak perlu menjadi orang lain untuk membuat dunia terkesan. Menjadi diri sendiri saja sudah cukup.
Kini, di usia yang hampir menginjak “kepala manusia” , begitu ia selingi dengan tawa khasnya, Flow semakin menerima bahwa tak semua orang akan memahami dirinya.
“Kalau dianggap penjahat,” katanya ringan, “ya sudah, cukup katakan iya lalu pergi.”
Sebab hidup bukan tentang membuktikan siapa kita kepada orang lain, tapi bagaimana kita tetap setia pada diri sendiri, tanpa topeng dan tanpa pura-pura.
Source image: flow

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










