Calysta SW, Lakukan Semuanya dengan Hati, That Way You’ll Always Win!
Iniloh.com Jakarta- Lahir di Jogja, dibesarkan di Singkawang yang penuh cita rasa, dan kini mengarungi dinamika Jakarta sebagai anak rantau.
Perjalanan geografis Calysta membentuk memorinya akan rumah.
Kenangan masa kecil di Singkawang dirajut dari kehangatan sederhana: udara bersih meski panas terik, ikatan kuat dengan sang mama dan adik-adik, dan tentu saja, surga kuliner yang membuatnya berujar, “Singkawang gitu loh!”.
Setiap pulang kampung (pulkam) bukan sekadar liburan, melainkan ritual healing dan homey, pulang pada cinta dan kehangatan yang membentuknya.
Di tengah gemuruh ibu kota, Calysta menemukan suaranya dan panggilannya.
Kini, ia aktif sebagai coach instruktur sekaligus fitness content creator. Fokusnya spesifik dan penuh gairah: functional training, run training, dan persiapan HYROX (kompetisi fitness yang menggabungkan lari dan functional workout).
Awal mula ketertarikannya pada olahraga justru berawal dari pelarian: “Dulu awalnya olahraga tuh cuma pelarian dari stress.”
Namun, di tengah tarikan napas dan tetesan keringat, ia menemukan keajaiban: “Ternyata malah nemu versi diriku yang lebih kuat dan lebih jujur“.
Olahraga menjadi cermin yang memantulkan ketangguhan dan keautentikan dirinya. Kini, passion itu menjelma menjadi karier yang memberi makna:
“Aku happy banget bisa sharing energi dan bermanfaat ke orang lain juga“.
Sukanya menjalani dunia kebugaran ini jelas: “aku jadi punya kontrol atas tubuh dan mindset-ku.”
Bagi Calysta, olahraga jauh melampaui estetika fisik; ia adalah sekolah resilience. Dukanya terletak pada pertarungan batin: “Kadang harus nge-push diri di saat lagi down.”
Tapi justru di situlah pelajaran berharga: “progress itu gak selalu kelihatan cepat, tapi tetap berproses.”
Komitmennya tak main-main. Ia tak hanya teori, tapi praktik: aktif mengikuti berbagai event lari, rajin menjadi pacer atau pemandu lari,
“Semoga dapet panggilan pacering trs“, dan kini tengah bersemangat mempersiapkan HYROX 2025 di Hong Kong.
Rutinitas latihannya intens tapi manusiawi: 5–6x seminggu, pagi atau sore, “Tergantung energi dan mood” 😆. Filosofinya jelas: “I just wanna live a life that feels like me.”
Calysta menyampaikan harapannya untuk setiap aspek kehidupannya dengan kejernihan dan kesadaran penuh.
Untuk keluarga, ia berharap semoga selalu menjadi safe space yang bebas drama dan saling mendukung satu sama lain.
Dalam karir, keinginannya adalah terus bertumbuh secara mindful, bukan sekadar kerja keras tetapi kerja pake hati, menekankan keseimbangan antara kemajuan profesional dan kehadiran jiwa.
Di bidang ekonomi, Calysta mendambakan stabilitas finansial yang menghilangkan kekhawatiran berlebihan, sekaligus cukup untuk berbagi dan menjalani soft life secara bertanggung jawab.
Kesehatan yang diidamkannya bersifat holistik: bukan hanya badan yang fit, tetapi juga kepala yang waras, dengan keyakinan bahwa istirahat pun bisa produktif.
Terkait lingkaran sosial circle, ia ingin berada di lingkungan yang dewasa, bebas persaingan terselubung, tempat mereka bisa saling merayakan kesuksesan.
Healing bersama, dan diterima sepenuhnya apa adanya, lingkungan tulus yang menghargai keautentikan setiap individu.
Harapan-harapan ini mencerminkan keinginan Calysta akan keseimbangan, kedamaian, dan hubungan yang bermakna dalam hidupnya.
Pesan-pesan yang ingin Calysta sampaikan kepada pembaca adalah mantra hidup penuh penerimaan dan kelembutan:
“Your version of balance might look different, and that’s totally okay. As long as it feels yours, you’re on the right path.
Kita gak harus hebat buat mulai, tapi kita harus mulai biar bisa hebat.
Lakuin semuanya pakai hati, karena kalau kamu jalanin dengan niat yang tulus, kamu gak perlu saingan sama siapa-siapa. That way, you’ll always win at your own game.”
Source image: calysta

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










