Cazadira Fediva Tamzil: Ingin Mendorong Lebih Banyak Ruang Orang Muda Terlibat Secara Bermakna dalam Proses Pembuatan Kebijakan.

Nosel Jakarta- Indonesia saat ini sedang menuju  periodik, fase bonus demografis penduduk, dengan proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar jika dibandingkan jumlah total rakyat juga usia non produktif (65 tahun ke atas).  Prosentasi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia tepatnya.

Diprediksi juga negara ini akan mampu bertengger di posisi empat dunia untuk perekonomian terbesar dihitung menurut nominal produk domestik bruto (PDB) atas dasar paritas daya beli (purchasing power parity/PPP).

Semua optimisme dan harapan ideal ini agar terwujud tentu di butuhkan prasyarat atau  kondisi-kondisi progresif positif yang berupaya untuk mempersiapkan infrastruktur, baik materi dan immateri, seperti salah satunya estafet kader kepemimpinan, atau ketersiapan talenta unggul untuk menjadi pempimpin di tahun 2030 sampai ke depan.

Dan profil beberapa talenta unggulnya, salah satu ilmuwan muda kebanggaan Indonesia, Cazadira Fediva Tamzil  kali ini akan berbagi perspektifnya.

Cazadira sekarang menjabat sebagai Direktur Kebijakan Publik di Pijar Foundation. Perempuan blasteran Solo Minang Belanda ini  adalah Valedictorian dari London School of Economics and Political Science (LSE), UK, dan FISIP UI. Cazadira berkenan sedikit memberikan gambaran akan sosok dirinya dan aktifitasnya setelah mendaki Gunung Bromo di liburan panjangnya beberapa hari lalu…

Cazadira lantas menerangkan bagaimana ia awal bisa berlabuh dan menahkodai divisi yang sebenarnya bukan bidangnya ini. Alumni beasiswa LPDP yang beberapa kali ikut komunitas LPDP, kemudian berkenalan dengan Direktur Eksekutif dan founder dari Pijar Foundation yakni Ferro Ferizka, dan di ajaklah Cazadira untuk membantu mengembangkan dari awal, divisi kebijakan publik dari Pijar tersebut.

Cazadira yang interested, dan terkenang bagaimana visionernya Ferro dengan Pijar yang ingin menjadi sebuah ekosistem, katalisator agar negeri ini bisa dengan gaya-gaya baru, cara baru yang adaptif  untuk mencapai visi Indonesia 2045, dimana Indonesia menjadi negara maju dengan pertumbuhan yang merata dan berkelanjutan.

Ia kemudian melanjutkan sebenarnya background keilmuan yang bertolak belakang, Cazadira secara keilmuan bukan public policy, tetapi ialah ilmu hubungan internasional. “ Mirip tapi berbeda tipis ya, kalau HI tentang kebijakan luar negeri kita atau tentang masalah relasi antara actor negara satu dengan negara lain.

Dan sementara public policy lebih banyak berfokus kepada dinamika yang ada di level nasional. “ papar dia. Cazadira kemudian memberikan satu contoh, bagaimana satu regulasi yang di tetapkan pemerintah untuk mendorong investasi dan banyak contoh lainnya.

Tetapi sebenarnya, di era sekarang globalisasi kebijakan publik sangat terkait dengan hubungan internasional, karena apa yang sudah menjadi posisi kebijakan luar negeri Indonesia harus di turunkan ke dalam kebijakan publik domestik. Jadi pranata regulasi mulai dari UU, Peraturan Menteri dll.

Cazadira yang sangat menyukai public policy ini kemudian menjelaskan kenapa ia bisa memilih juga untuk studi lanjutannya di LSE London, karena tentu sudah kesohor kualitas dunianya dan kredibel sebagai kampus terbesar dan terbaik dunia untuk fokus studi kebijakan publik maupun hubungan  internasional.

Dan di LSE ada pendekatan khusus juga untuk hubungan internasional yang sangat ia sukai, yakni pendekatan yang cenderung menekankan kepada kemampuan untuk bisa menggabungkan insight dari beberapa disiplin ilmu.

Semisal tatkala kita belajar tentang hubungan internasional, tetapi kita juga sedikit banyak belajar tentang ilmu kebijakan publik, hukum, pembangunan dan banyak ilmu yang lain.

Cazadira yang sedari kecil dan bahkan terpatri sampai sekarang sangat sederhana cita-citanya yakni menjadi seorang guru,  dan seiring berjalannya waktu bertambah wawasan dan realitas di lapangan, perspektifnya yang menyatakan bahwa seorang guru secara esensi bukan hanya sebuah profesi, tetapi sebuah persona, pengabdian.

Kita membantu untuk seseorang dan masyarakat yang tadinya belum paham suatu hal, menjadi paham akan satu hal tersebut. Dan sekarang walau posisiku bukan sebagai guru, maka dalam keseharianku harus bisa memposisikan diri sebagai seorang guru bagi tim di Pijar Foundation, ataupun menjadi guru dalam berbagai kondisi, dimana aku dimintai pendapat atau masukan tentang satu kebijakan. Cita-cita dan marwah hidupku tentang hidup dan menyala kurasa di sini.

Cazadira sebelum menutup sesi terakhirnya, ia kemudian juga memberikan sudut pandang bahwa ada tren yang sangat menarik di pemerintahan, dimana akan memang lebih banyak orang-orang muda yang akan masuk di pemerintahan. Karena memang seperti di ulas di atas, Indonesia sedang mengalami fase bonus demografi, dan memang di dunia kerja, atau usia produktif sesuai range  usia di atas sangat mendominasi.

Semoga perananku untuk bangsa dan negara, terutama saat ini melalui Pijar Foundation bisa mendorong lebih banyak ruang untuk bagaimana orang muda bisa dilibatkan secara bermakna dalam proses pembuatan kebijakan.

Cazadira mengucapkan terima kasih untuk pembaca seluruh Indonesia, terutama para kawula muda yang bertalenta sudah berkenan mampir membaca coretannya. Melalui filosofi hidup yang ia punyai yaitu meredefinisikan ulang  definisi dari  kesuksesan. Cazadira mengajak kita semua untuk meninjau ulang dan aplikasikan dalam keseharian.

 Sukses itu bukan dari materi, jabatan yang tinggi dll, tapi kita bisa mendorong dan membersamai banyak orang, sahabat untuk mendaki puncak prestasi atau kegemilangan. Kebahagiaan yang paling baik ialah ketika kita bisa bagikan kepada orang lain. Kolaborasi adalah hal  yang wajib tentu saja untuk mewujudkannya.

 

Image source: Cazadira

 

 

 

You May Also Like

Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Megawati Rakasiwi, Masa Muda Kita Ialah Masa Untuk Berkarya
Megawati Rakasiwi, Masa Muda Kita Ialah Masa Untuk Berkarya
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Putri Dwi Lestari, Jangan Takut Mengejar Impian Meski Banyak Rintangan
Putri Dwi Lestari, Jangan Takut Mengejar Impian Meski Banyak Rintangan
Tiara Puji Lestari, Terus Lakukan Hal Baik Untuk Datangkan Banyak Hal Baik
Tiara Puji Lestari, Terus Lakukan Hal Baik Untuk Datangkan Banyak Hal Baik
Hany Nurpratiwi, Kesempatan Tak Datang Secara Kebetulan dan Ambil Momen Ini Untuk Bertumbuh
Hany Nurpratiwi, Kesempatan Tak Datang Secara Kebetulan dan Ambil Momen Ini Untuk Bertumbuh