Cecilia Ratih, Hidup Tak Perlu Sempurna, Cukup Bermanfaat Untuk Diri Sendiri dan Sekitar
Iniloh.com Denpasar- Perjalanan Cecilia Ratih hingga bisa menjadi influencer seperti sekarang ini memang cukup panjang. Awalnya ia hanyalah seorang anak yang berasal dari Tulungagung dan berkuliah di Surabaya sampai memutuskan untuk tinggal di Bali. Almarhum sang Papa yang punya nama di bidang kesenian merupakan orang terkenal di kotanya, yang membuat Cecilia ikut dikenal pula.
Namun, karena ingin sukses tanpa embel-embel sang Papa, maka ia memutuskan untuk merantau. Saat awal masuk perkuliahan, ada banyak hal yang ia jalani untuk menambah pengalaman. Mulai dari DJ, model, sampai merambah ke make up artis dan desainer batik. Sampai kemudian ia memberanikan diri untuk terima endorse.
“Awalnya dari setelah punya anak suka posting anak, masuk endorse produk baby. Anak mulai besar malah endorse ke kosmetik, skincare, fashion dan sekarang review hotel dan model di beberapa hotel dan tempat melukat Taman Beji Griya Waterfall, juga menjadi BA klinik kecantikan Mahayu,” tuturnya.
Ia memang menjadi MUA sejak tahun 2015, di mana saat itu ia belajar secara otodidak. Kemudian untuk semakin mengasah kemampuannya, Cecilia akhirnya belajar di Laode MUA yang dulu biasa meng-handle Krisdayanti. Ia juga menjadi model dan Brand Ambassador Griya Beji Waterfall.
Sebagai Brand Ambassador dari klinik kecantikan Mahayu, maka untuk urusan perawatan Cecilia sama sekali tidak khawatir karena hampir setiap bulannya ia mendapatkan treatment secara gratis. Selain kegiatannya ini, Cecilia juga menyukai olahraga dan kerap menyempatkan untuk pergi ke gym di waktu luang.
“Harapan sukses di karir, jadi bisa banggain orang tua apalagi almarhum Papa. Bahkan sejak jadi DJ pun tetap jaga nama ortu nggak aneh-aneh, kerja profesional aja karena tau papa punya nama besar di Tulungagung. Dan karena memang suka banget berbagi dan dari SMA punya beberapa anak asuh di panti yang sudah besar-besar.
Terus juga pengen buka panti asuhan sendiri. Intinya hidup harus berguna untuk sekitar. Berbagi ilmu, harta hanya titipan, buat apa hidup hedon kalau sekitarnya masih susah makan,” kata Cecilia.
“Intinya kita hidup itu nggak perlu menjadi sempurna tapi menjadi berguna buat diri sendiri dan sekitar. Jangan menyerah, Tuhan aja percaya beban seberat apapun bisa kamu lewati masa kamu meragukan kepercayaan Tuhan buatmu. Dan harus menjadi mandiri sebagai wanita jangan bergantung pada siapapun,” tambahnya.
Keyakinan dan kepercayaan diri memang harus dipupuk agar bisa menaikkan derajat diri sendiri dan orang tua. Lebih baik lagi jika dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Jadi, dengan banyaknya pengalaman yang dialami oleh Cecilia, akhirnya ia berhasil menjadi sosok yang berguna untuk orang sekitarnya dan itu adalah hal yang sangat membanggakan.
Dari cerita Cecilia di atas banyak sekali yang bisa dipelajari termasuk untuk mencoba hal apapun selama kita bisa, meng-upgrade kemampuan dengan sebaik mungkin agar semakin berkembang.
Semoga kisahnya bisa memberi manfaat.
Source image: cecilia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










