Charlin Siska Yuliani, Setiap Kegagalan Adalah Batu Loncatan untuk Jadi Lebih Tangguh
Iniloh.com Jakarta- Bandung, kota dengan udara sejuk dan senyap sejarah, menjadi saksi bisu tumbuh kembang seorang perempuan tangguh: Charlin Siska Yuliani, atau yang akrab disapa Siska.
Lahir dan dibesarkan di kota kembang ini, Siska mengalirkan darah Jawa-Sunda dalam dirinya.
“Bandung adalah bagian dari identitas saya. Di sini, saya belajar arti perjuangan dan keindahan hidup,” ujarnya.
Meski kini ia merantau ke Yogyakarta, ikatan emosionalnya dengan kota kelahiran tak pernah pudar.
Siska menghabiskan masa kecilnya di Bandung dengan sederhana. Namun, jalan hidup membawanya merantau ke Karawang saat memasuki SMA.
“Merantau di usia remaja bukan hal mudah. Saya harus beradaptasi dengan budaya baru, jauh dari keluarga,” ceritanya.
Setelah lulus SMA, ia mencoba peruntungan dengan mengikuti tes masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), kampus impian banyak pelajar.
Sayang, hasil tak sesuai harapan. Tak menyerah, ia mendaftar ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), namun lagi-lagi takdir berkata lain.
Kegagalan demi kegagalan sempat membuatnya hampir putus asa.
Tapi tekad membahagiakan keluarga menguatkan hatinya.
“Saya sadar, rezeki setiap orang ada jalannya sendiri. Jika bukan di Bandung, mungkin di tempat lain,” katanya.
Ia pun memutuskan merantau ke Yogyakarta, kota pelajar yang membuka pintu baru untuknya.
Saat ini, Siska tengah menempuh semester akhir di jurusan Manajemen di sebuah kampus swasta.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja paruh waktu sebagai admin sambil menyelesaikan studi.
Bagi Siska, hidup adalah serangkaian pilihan.
“Jika ingin maju, jangan takut melangkah. Upgrade diri, perluas relasi, dan asah skill. Kesuksesan dimulai saat kita berani keluar dari zona nyaman,” tegasnya.
Prinsip ini ia pegang teguh saat menjalani rutinitas sebagai mahasiswa sekaligus pekerja.
Ia juga menekankan pentingnya berpikir positif.
“Jangan fokus pada omongan orang. Kebahagiaan itu kita yang ciptakan, bukan dari penilaian luar,” ucap perempuan berusia 22 tahun itu.
Harapannya sederhana: membahagiakan ibu dan keluarga.
“Mereka adalah alasan saya berjuang. Doa terbesar saya adalah lulus tepat waktu dan lolos CPNS agar bisa meringankan beban orang tua,” ungkapnya.
Impian menjadi PNS bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan bentuk tanggung jawabnya sebagai anak.
Siska menyadari betapa beratnya perjuangan generasi muda, terutama mereka yang ingin mengangkat derajat keluarga.
Pesannya untuk Gen Z:
“Jangan lelah berusaha. Lakukan hal-hal yang belum pernah kamu coba, kejar impianmu, dan manfaatkan setiap peluang. Buatlah rencana, lalu jalani dengan konsisten.”
Ia percaya, kesuksesan bukan milik mereka yang hanya berpangku tangan, tapi yang aktif membuka jalan.
“Jangan takut gagal. Setiap kegagalan adalah batu loncatan untuk pribadi yang lebih tangguh,” tambahnya.
Source image: siska

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










