Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru

Iniloh.com Jakarta- Chika Anisah Faulani lahir dan besar di sebuah kampung kecil nan sejuk bernama Langgaliru, yang terletak di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kampung ini penuh dengan kehangatan, baik dari suasana alamnya maupun keramahan warganya.

Salah satu kenangan masa kecil yang paling berkesan bagi Chika adalah kebiasaan berkumpul di sungai bersama teman-teman sepulang sekolah, membawa bekal untuk makan bersama.

Aktivitas sederhana ini meninggalkan jejak kebahagiaan yang mendalam.

Di Langgaliru, kehidupan keluarga memiliki ciri khas yang unik. Orang tua di sana dikenal keras dalam mendidik anak, bahkan tak segan memberi hukuman fisik saat anak berbuat salah.

Namun, begitu anak-anak mereka mulai beranjak dewasa, orang tua menjadi lebih mendukung dan pengertian.

Mereka bahkan rela berhutang demi memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan di luar pulau.

Chika sendiri sempat mencicipi pendidikan di jurusan kebidanan hingga semester empat. Namun, perjalanan studinya terhenti ketika ia menikah dan memutuskan untuk membangun keluarga.

Setelah menikah, Chika hamil dan mengambil cuti kuliah. Meski sempat ada keinginan untuk melanjutkan pendidikan, ia memilih fokus mengurus anak dan keluarga.

Kini, kesibukannya berpusat pada membantu suaminya mengelola sebuah warung makan yang cukup besar di daerahnya, sembari menjadi ibu rumah tangga yang penuh perhatian.

Bagi Chika, keluarga adalah rumah sejati. Di mana pun ia berada, keluarga adalah tempat untuk berbagi keluh kesah dan merayakan suka cita.

Ia percaya bahwa segala sesuatu yang telah ditakdirkan untuknya harus disyukuri.

Prinsip hidupnya adalah selalu berprasangka baik terhadap segala keadaan, meskipun tidak jarang terlintas di pikirannya bahwa “Seharusnya sekarang aku jadi bidan.”

Namun, Chika tak membiarkan hal itu menjadi penyesalan. Ia memilih untuk mensyukuri hidupnya yang kini penuh dengan waktu berkualitas bersama keluarga.

Chika juga memiliki harapan besar untuk masa depan. Ia bermimpi menjadi bagian dari keluarga yang harmonis, bahagia, dan langgeng.

Kesehatan rohani dan jasmani, masa depan yang baik, serta perekonomian yang stabil menjadi prioritasnya.

Ia juga berharap selalu dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan beriman.

Baginya, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. “Jangan berkecil hati jika kamu mengalami kegagalan,” kata Chika.

Ia percaya bahwa selalu ada kesempatan baru untuk mencoba lagi.

Dengan semangat ini, Chika terus menjalani hari-harinya dengan optimisme, memberikan perhatian penuh kepada keluarga, dan menikmati setiap momen kebersamaan yang berharga.

 

Source image: chika

You May Also Like

Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Desy Rahmawati, Konsistensi Adalah Kunci Untuk Membuka Setiap Pintu Kesempatan
Desy Rahmawati, Konsistensi Adalah Kunci Untuk Membuka Setiap Pintu Kesempatan
Hany Nurpratiwi, Kesempatan Tak Datang Secara Kebetulan dan Ambil Momen Ini Untuk Bertumbuh
Hany Nurpratiwi, Kesempatan Tak Datang Secara Kebetulan dan Ambil Momen Ini Untuk Bertumbuh
Yusni Nada Gultom, Amati dan Coba Kesempatan di Sekitar Kita dan Jangan Takut Coba Hal Baru
Yusni Nada Gultom, Amati dan Coba Kesempatan di Sekitar Kita dan Jangan Takut Coba Hal Baru
Icha Febriani, Jangan Pernah Takut Untuk Gagal!
Icha Febriani, Jangan Pernah Takut Untuk Gagal!
Shinta Y Nugraheny, Manfaatkan Kesempatan Perbaiki Diri dan Eksplor Hal Baru Setiap Harinya
Shinta Y Nugraheny, Manfaatkan Kesempatan Perbaiki Diri dan Eksplor Hal Baru Setiap Harinya