Christina Vivekananda Pakpahan, You’re Stronger Than You Think!

Iniloh.com Jakart- “Keturunan campuran itu hadiah terbesar,” ujar Christina Vivekananda Pakpahan, wanita kelahiran Jakarta dengan darah Jepang dari ibu dan Sumatra dari ayah.

Latar belakang multikultural ini membentuknya menjadi pribadi yang terbuka dan adaptif.

Meski kini berperan sebagai ibu rumah tangga, semangat petualangannya tak pernah padam, terutama dalam menjelajahi dunia olahraga.

Awal mula Christin berlari sebelum pandemi, sekadar mencoba hal baru.

Saat pandemi membatasi ruang gerak, ia beralih ke sepeda. Tapi jiwa pelarinya tak bisa dibendung:

Sekarang jalanan ramai lagi, aku kembali ke lari!” tekadnya.

Titik baliknya adalah ketika ia menyadari progres yang sebelumnya tak terbayangkan:

Dulu cuma kuat 5km, sekarang bisa lebih jauh. Proses achieve-achieve kecil itu yang bikin ketagihan!

Di sepatu larinya, tergores kenangan dari berbagai event prestisius: Maybank Marathon, Digiland Run, Garmin Run, hingga Jogja Marathon.

Tapi bagi Christin, garis finish bukan tujuan akhir. Targetnya justru semakin menantang: Jakarta Marathon (JAKIM), Pocari Sweat Run, dan yang paling istimewa, Melbourne Half Marathon (21K).

Lari mengajarkanku bahwa batas itu hanya di pikiran,” katanya.

Tiga hari seminggu – Selasa, Rabu, Jumat, langkahnya konsisten mengitari lintasan Gelora Bung Karno (GBK).

Di bawah bimbingan pelatih Arul, ia menyusun strategi peningkatan performa. Minggu pagi adalah sesi spesial: latihan panjang yang menguji mental.

Rutinitas ini bukan sekadar persiapan fisik, tapi investasi untuk mimpinya yang paling hakiki.

Ketika ditanya tentang motivasi terdalamnya, jawaban Christin sungguh menggetarkan: “Aku ingin hidup sehat di masa tua tanpa menyusahkan anak.”

Visi mulianya ini terangkum dalam tiga pilar utama.

Pertama, Kesehatan: Christin bercita-cita untuk tetap aktif berolahraga meski telah lanjut usia.

Kedua, Ekonomi: Ia bertekad mampu menghidupi dirinya sendiri secara mandiri tanpa bergantung pada anak-anaknya.

Ketiga, Sosial: Ia ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama dengan membagikan kemampuan yang dimilikinya.

Pesan Christin untuk kita semua sederhana namun mendalam:

“Stay aktif, stay healthy, be kind. You are stronger than you think. Lakukan yang terbaik, sisanya biarkan mengikuti.”

Kalimat ini adalah kristalisasi pengalamannya: bahwa kebaikan dan kekuatan mental adalah fondasi hidup bermakna.

Baginya, berlari bukan hanya gerak kaki, tapi metafora perjuangan, satu langkah demi satu langkah, konsisten menuju kemandirian.

Dari Jakarta hingga Melbourne, dari ibu rumah tangga menjadi pelari inspiratif.

Christin membuktikan bahwa identitas tak pernah membatasi impian. Setiap tarikan napasnya di lintasan lari adalah deklarasi:

Aku bisa menaklukkan masa tuaku sendiri.”

 

Source image: Christin

 

You May Also Like

Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani