Cila Hasan, Mencoba Selalu Jujur dan Jadi Diri Sendiri!

Iniloh.com Jakarta- Tidak semua kenangan tentang kota kelahiran ditutupi dengan kabut nostalgia yang manis.

Bagi Cila Hasan, Sukabumi adalah sebuah bab dalam hidupnya yang penuh dengan luka.

Gak ada kesan baik, malah kesan buruk,” ujarnya dengan jujur.

Berbagai peristiwa menyakitkan memaksanya untuk pergi, meninggalkan kota itu 14 tahun yang lalu untuk merantau ke Bandung.

Di kota kembang itulah ia memulai proses panjang menyembuhkan diri aku sendiri, sebuah perjalanan intropeksi dan pemulihan yang membutuhkan keberanian luar biasa.

Kini, dalam sebuah tindakan yang paling heroik, ia memilih untuk kembali. Kembali ke Sukabumi, kota yang menyimpan segudang trauma.

Sekarang, aku kembali ke kota ini melawan segala trauma yang pernah terjadi di sini,” katanya.

Sebuah pengakuan yang blak-blakan tentang luka, tetapi diakhiri dengan penerimaan yang bijak: “It’s ok. Timeflies.”

Waktu terus berjalan, dan begitupun dengan dirinya yang telah berubah.

Dalam kesehariannya, Cila menjalani hidup dengan dua identitas.

Yang pertama adalah sebagai profesional di sebuah perusahaan manufaktur, khususnya di bidang printing dan packaging.

Ini adalah pekerjaan utamanya, dunia yang memberinya struktur dan stabilitas.

Namun, ada sisi lain dari dirinya yang kreatif dan dinamis: seorang content creator di bidang skincare dan lifestyle.

Awal mula petualangan ini dimulai pada 2021, ketika ia memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga.

Rasa haus akan pengetahuan dan komunitas membawanya untuk bergabung dengan sebuah komunitas online, mengikuti berbagai webinar, dan akhirnya terjun ke dunia perkontenan.

Karier barunya ini pun membuahkan hasil. Ia telah berkolaborasi dengan beberapa brand besar dan, yang terpenting, mendapatkan cuan.

Kini, setelah kembali menjadi wanita karir dengan jadwal yang padat, ia pun beradaptasi.

Cila mulai mengurangi endorsement dan berpindah haluan ke konten traveling, menunjukkan kemampuannya untuk terus berevolusi mengikuti ritme kehidupannya.

Di tengah segala kesibukan, Cila menemukan pelarian dan kekuatan dalam hobinya: lari. Ia mulai serius pada 2019 dengan bergabung dalam sebuah komunitas lari di Bandung, latihan intens, dan mengikuti berbagai event.

Pandemi memaksanya vakum selama dua tahun, tetapi seperti sifatnya yang pantang menyerah, di tahun ini ia aktif kembali dan kembali memacu diri di berbagai garis start.

Lari baginya bukan hanya soal fisik, melainkan juga sebuah metafora: tentang konsistensi, tentang berhenti lalu mulai lagi, dan tentang terus bergerak maju.

Harapan Cila untuk masa depan terdengar praktis namun penuh makna.

Ia berdoa agar pekerjaannya selalu lancar dan dapat membawa berkah untuk semua orang, terlebih untuk keluargaku sendiri. Di balik itu, terselip sebuah harapan yang sangat personal dan mendalam:

Semoga aku bisa selalu jujur dan menjadi diri aku sendiri.

Sebuah permintaan yang lahir dari seseorang yang memahami betul nilai dari autentisitas. Tentunya, ia juga berharap agar ia dan keluarganya selalu diberi kesehatan dan kekuatan.

Dari pengalaman hidupnya yang getir, Cila menyampaikan sebuah pesan yang tegas dan tidak biasa, sebuah pelajaran yang ia petik dari pengalaman pahitnya:

“Jangan pernah percaya lagi, orang yang sudah pernah bohong lebih dari 2x. Karena itu habit, bukan khilaf.”

 

 

Source image: cila

You May Also Like

Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik