Cindy Permata Sari, Pelan Tidak Apa-Apa, Asal Tidak Berhenti

Iniloh.com Jakarta- Dari lahir dan besar di Bekasi yang padat, muncul seorang pejuang angka dengan jiwa yang hangat: Cindy Permata Sari.

Ia dibesarkan oleh sang Mama, seorang single fighter yang menjadi pilar hidupnya.

Beliau sosok yang sangat saya kagumi,” ujarnya penuh hormat.

Kesederhanaan masa kecilnya justru menjadi kawah candradimuka yang membentuk mental baja.

Saya belajar bahwa cinta, keikhlasan, dan kerja keras adalah fondasi terkuat.

Pelajaran hidup ini kelak menjadi kompasnya menghadapi dunia yang kompleks.

Perjalanan karir Cindy dimulai dengan kedewasaan yang tak biasa. Usai lulus SMK, ia langsung terjun sebagai akuntan sambil membiayai kuliahnya sendiri.

Umur orang tua terus bertambah. Saya harus cepat mandiri,” tekadnya waktu itu.

Kini di usia 25 tahun, ia telah dipercaya memegang posisi Accounting Supervisor di perusahaan entertainment ternama Jakarta.

Pencapaian ini bukan sulap, tapi buah konsistensi dan kecintaannya pada dinamika dunia keuangan:

Dunia pajak dan akuntansi itu tak pernah membosankan. Selalu ada hal baru dipelajari!

Di balik keseriusan laporan keuangan, Cindy punya prinsip sakral: “Jangan lupa hidup.

Baginya, karier sehat harus berjalan beriringan dengan kehidupan pribadi yang bahagia.

Keluarga dan pasangan adalah sumber energi,” katanya.

Ia dengan disiplin merawat waktu berkualitas bersama mereka sesibuk apa pun.

Tak heran jika rekan kerjanya mengenalnya sebagai accountant extrovert: sosok yang pintar mencairkan ketegangan dengan lelucon kecil.

Kerja serius boleh, tapi harus ada ruang untuk tertawa. Supaya hati tetap waras dan tim tetap solid!

Cindy tak memungkiri duka profesi ini: “Saat musim lapor pajak, kerjaan bisa menyita waktu pribadi.”

Tapi ia punya senjata ampuh: merawat istirahat sebagai kebutuhan non-nego bukan kemewahan, melainkan investasi produktivitas jangka panjang.

Ia juga menerapkan skincare positif dengan menjaga atmosfer kerja tetap cair melalui canda tulus dan interaksi hangat, sekalipun tengah deadline.

Yang terpenting, Cindy selalu kembali fokus pada “why” mengingat ulang alasan mendasar ia berjuang: membahagiakan keluarga dan meraih pertumbuhan diri.

Ketiganya menjadi pakem yang mengubah tekanan menjadi energi, memastikan setiap keringat tak sekadar untuk bertahan, tapi melangkah maju.

Doa-doa Cindy mencerminkan kedewasaan jiwa yang langka: untuk keluarganya, ia meminta kehangatan abadi sebagai tempat pulang yang selalu menyambut.

Untuk karier dan ekonomi, ia mendambakan kelimpahan yang cukup bukan semata kemewahan, melainkan berkah dan kejujuran yang menyertainya.

Untuk kesehatan, ia berharap kekuatan menyeluruh pada tubuh, pikiran, dan hati demi menjalani hari-hari berat.

Sementara untuk relasi, ia merindukan lingkaran orang-orang baik yang saling menguatkan tanpa syarat.

Di balik semua harapan ini, terselip keyakinannya yang paling dalam:

Setiap hari adalah kesempatan baru menjadi versi terbaik diri.”

Baginya, doa bukan sekadar permintaan, melainkan kompas batin yang mengarahkan langkah sadar bahwa hidup yang berma

“Pelan tidak apa-apa, asal tidak berhenti. Setiap langkah kecil tetap membawamu mendekati versi terbaik dirimu.”

Ia mengingatkan kita: hidup bukan perlombaan, tapi perjalanan. Nikmati proses, jaga diri, dan percayalah usaha tak akan mengkhianati hasil.

 

Source image: cindy

You May Also Like

P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Alissya Permata, Kesuksesan Berawal dari Keberanian Untuk Memulainya
Alissya Permata, Kesuksesan Berawal dari Keberanian Untuk Memulainya
Cindy Khairunnisa Putri, We Are All Stronger, Bolder And Smarter Than All We Know
Cindy Khairunnisa Putri, We Are All Stronger, Bolder And Smarter Than All We Know
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
dr. AA. Ayu Tri Bhuana Komala Sari, M. Biomed ( AAM): Jangan Pernah Meragukan Kemampuan Kita Sendiri
Mutiara Sari Marl, Jadilah Kreatif Berani Percayalah Semua Tercapai dengan Ketekunan dan Kerja Keras!
Mutiara Sari Marl, Jadilah Kreatif Berani Percayalah Semua Tercapai dengan Ketekunan dan Kerja Keras!