Clara Kharisma Tan, Selalu Berfikir Positif Sama Tuhan!

Iniloh.com Jakarta- Pergulatan hidup Clara Kharisma Tan dimulai dari kota yang penuh kenangan, Bandung.

Tiga puluh tahun ia menghirup udaranya sebelum akhirnya memutuskan merantau ke Jakarta.

Bandung baginya bukan sekadar tempat lahir, melainkan ruang di mana ia bertumbuh, jatuh, dan bangkit.

Di sanalah fondasi Clara diletakkan, sebuah fondasi yang dibangun di atas tanah yang getir.

Clara berasal dari keluarga broken home; sang ayah meninggalkan ibu dan ketiga anaknya sejak ia masih duduk di bangku SD. Kehidupan yang dijalani bukanlah kehidupan yang mudah.

Mereka hidup dalam lindungan kemiskinan, di mana urusan makan sehari-hari saja sudah merupakan sebuah perjuangan.

Bayangkan, selama dua tahun mereka tinggal di rumah tanpa listrik, dan pernah juga terpaksa berpisah-pisah untuk meringankan beban.

Clara diambil kakek, seorang adiknya diasuh oleh Uwa, sementara si bungsu tinggal bersama mama di rumah paman.

Namun, dari reruntuhan masa kecil yang sulit itulah, dengan dibantu kebaikan Tuhan dan orang-orang di sekitarnya, Clara perlahan membangun dirinya.

Karier multitalentanya di industri entertainment lahir dari sebuah desakan untuk bertahan hidup.

Sejak kecil, Clara sudah harus pintar mencari uang untuk membantu biaya sekolahnya dan adik-adiknya. Bakat dan ketekunan menjadi jalan keluarnya.

Ia yang sangat menyukai seni dan bahasa, memanfaatkannya secara praktis.

Sejak SD, ia aktif mengikuti lomba menyanyi dan modeling, yang selain memberinya pengalaman dan penghargaan, juga memberinya uang untuk memenuhi kebutuhan.

Di SMP, ketertarikannya berkembang menjadi MC dan ia mulai mempelajari bahasa Jepang.

Semangat belajarnya tak pudar saat kuliah, di mana ia menekuni bahasa Mandarin sambil tetap menekuni profesi sebagai penyanyi, MC, dan model. Dari sinilah pintu dunia voice over dan dubber terbuka.

Masuknya ke dunia film berawal dari pengalaman teater di SMA, yang membawanya pada casting-casting hingga akhirnya ia mendapat rezeki untuk bermain dalam film seperti Preman Pensiun.

Suka duka menjalani semua aktivitas ini tentu banyak. Clara mengakui kadang ia ingin mengeluh, namun ia memilih untuk tidak larut dalam rasa tidak bersyukur.

Baginya, mengeluh hanya menghabiskan waktu, pikiran, dan tenaga

. Strateginya sederhana namun powerful: ia memperbanyak kegiatan yang ia sukai di antara kesibukannya dan menerima segala kesulitan dengan sukacita dan rasa syukur.

Biar gak banyak dipikirin,” ujarnya dengan ringan, mencerminkan kedewasaan dalam menyikapi tekanan.

Tipsnya untuk tetap kreatif dan bersemangat berakar pada filosofi yang mendalam: “KARYAMU SEJARAHMU.”

Clara selalu ingin dikenang karena karya-karyanya, ingin menjadi sosok yang bernilai karena kontribusinya.

Di sisi lain, motivasi duniawinya juga jelas: ia memiliki target untuk hidup mapan dan nyaman, serta mewujudkan mimpi kecilnya untuk keliling dunia.

Impian-impian inilah yang menjadi bahan bakar baginya untuk terus berusaha dan berkarya.

Pesan yang ingin Clara sampaikan kepada semua pembaca di Indonesia sarat dengan spiritualitas dan keteguhan hati.

“Selalu berpikir positif sama Tuhan,”

 

 

Source image: Clara

You May Also Like

Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin