Clara Sambudiono, Seek God First, Surrender To Him!

Iniloh.com Jakarta- Latar belakang seseorang seringkali menjadi mozaik indah yang membentuk identitasnya.

Hal ini sangat terasa dalam diri Clara Sambudiono, seorang perempuan kelahiran Bekasi yang darahnya adalah perpaduan menarik antara Jawa dan Manado.

Namun, warisan terbesarnya bukan hanya dari etnis, melainkan dari keluarganya yang majemuk.

Keluarga besar dari pihak Papanya yang mayoritas Muslim dan pihak Mamanya yang Kristen memberikannya sebuah privilege yang indah: ia tumbuh dengan merayakan Idul Fitri dan Natal.

Dua budaya, dua keyakinan yang berbeda, namun menyatu dalam harmoni.

Unity in diversity, indeed itu yang memorable banget buat aku,” ujarnya.

Pengalaman inilah yang membuatnya jatuh hati pada Indonesia dan merasa sangat diberkati menjadi bagian dari bangsa yang majemuk.

Warisan lain yang tak kalah berharganya adalah kecintaan seluruh keluarganya pada musik dan seni, yang telah membentuk dunianya sejak kecil.

Kini, Clara mengerahkan energinya di bisnis keluarga.

Namun, di tahun ini, ia sedang bersemangat untuk meluncurkan brand kopi pribadinya, @crossacoffee.

Passionnya terhadap kopi bukanlah hal yang main-main; ia telah mempelajarinya secara serius dan bahkan telah menyandang sertifikasi barista.

Passion ini berjalan beriringan dengan kecintaannya pada traveling, khususnya untuk mengeksplorasi budaya dan kopi dari berbagai penjuru Indonesia.

Pekerjaannya pun kerap membawanya untuk melakukan perjalanan. Di luar dunia bisnis dan kopi, hidup Clara juga diwarnai oleh pelayanan aktif di gerejanya.

Bakat menyanyinya telah diasah sejak kecil, dan puncaknya adalah ketika ia menjadi bagian dari tim yang mewakili Indonesia di Choir Olympics di Bremen, Jerman, pada tahun 2004 dan berhasil membawa pulang medali perak.

Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus. Clara adalah seorang kanker NPC (Nasopharyngeal Carcinoma) survivor stadium 3B.

Pengalaman melawan penyakitnya dan dinyatakan sembuh lebih dari 10 tahun yang lalu adalah bukti kesembuhan dan kasih Tuhan yang ia rasakan, yang membuatnya ingin terus membalasnya dengan memberikan yang terbaik.

Bekerja dalam bisnis keluarga tentu memiliki tantangan tersendiri.

Clara menyebutkan bahwa disiplin, mengalahkan ego, dan menetapkan healthy boundaries adalah kunci agar semuanya berjalan harmonis.

Kesukaannya? Ia justru mendapatkan lebih banyak waktu untuk bersama keluarga.

Tipsnya adalah sebuah filosofi Jawa: “nrimo ing pandum” – bersyukur tetapi bukan berarti pasrah dan menyerah.

Ia menekankan pentingnya melihat segala sesuatu dengan pandangan yang luas (eagle-eye) agar tidak mudah tersinggung atau berpikir negatif.

Intinya adalah berdamai dengan segala hal dan menjadi autentik – menjadi diri sendiri yang sebenarnya.

Harapan dan doanya terdalam adalah agar segala yang dikerjakannya dapat memberikan dampak yang signifikan bagi sekelilingnya.

Menjadi berkat yang dapat mengubah kehidupan, dan pada akhirnya memuliakan nama Tuhan. Prinsip hidup yang ia pegang teguh adalah:

“SEEK GOD FIRST, SURRENDER to Him – then YOU DO YOU.”

 

 

Source image: clara

 

You May Also Like

drg. Zavani Nur Hikmah, Sp. Perio: Let’s Take A Good Care Of Everything That God Has Given Us
drg. Zavani Nur Hikmah, Sp. Perio: Let’s Take A Good Care Of Everything That God Has Given Us
King Kin Maharani, Do The Best, And Let God Do The Rest
King Kin Maharani, Do The Best, And Let God Do The Rest
dr. Apidha Kartinasari, I Thank God for Protecting Me From I Thought I Wanted
dr. Apidha Kartinasari, I Thank God for Protecting Me From I Thought I Wanted
Asri Widyasih, Just Do The Best, God Will Do The Rest
Asri Widyasih, Just Do The Best, God Will Do The Rest
Clara Tia, Jangan Biarkan Pandangan dan Keraguan Orang Lain Menentukan Batas Kemampuanmu, Jadikan Sebagai Bahan Bakar Semangat Kita
Clara Tia, Jangan Biarkan Pandangan dan Keraguan Orang Lain Menentukan Batas Kemampuanmu, Jadikan Sebagai Bahan Bakar Semangat Kita
Clara Kharisma Tan, Selalu Berfikir Positif Sama Tuhan!
Clara Kharisma Tan, Selalu Berfikir Positif Sama Tuhan!