Clarisa Renata Putrini Lantu, Jangan Malu dengan Kegagalan Kita, Kita Bisa Belajar dan Mulai Lagi

Iniloh.com Manado- Clarisa Renata Putrini Lantu, berasal dari Tondano, Sulawesi Utara. Ia memiliki kenangan yang sangat berharga dari tempat tinggalnya di Tondano karena ia dapat bersama dengan keluarga yang mengajarinya banyak hal dan selalu mendukungnya dalam keadaan apapun.

Tondano merupakan tempat yang indah, dengan suasana sejuk dan pemandangan hijau persawahan, ditambah adanya Danau Tondano yang begitu terkenal membuat Clarisa kadang merindukan tempat ia dilahirkan ini.

Apalagi di sana pun budayanya masih melekat dan rasa kebersamaan antar tetangga serta toleransi yang sangat tinggi dari orang sekitarnya.

Ia dulu pernah menjadi seorang mahasiswa sebelum memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya. Ia menjalani berbagai macam usaha atau bisnis kecil-kecilan dari yang menjadi distributor softlens, menjual akses wanita dan segala perintilannya seperti skincare, body care dan lain-lain.

Clarisa kemudian memutuskan untuk menikah dan masih menekuni bisnisnya terutama di bidang kuliner dengan membuat dessert atau camilan. Sayangnya, ia tidak bisa melanjutkan bisnis karena ada beberapa masalah pribadi yang membuatnya harus vakum sementara.

“Saya coba bangkit lagi dan pada 2023 saya tekuni lagi untuk bidang kuliner buat dessert, makanan dan juga saya buka nail art, jualan softlens juga serta kebutuhan perempuan sambil bisnis sampingan join sama teman. Di tahun 2024 saya sudah punya perusahaan sendiri CV bergerak di bidang tata boga catering untuk karyawan, event-event atau acara khusus. Sementara proses juga untuk supply barang di Maluku bagi perusahaan yang membutuhkan plastik-plastik atau bahan-bahan makanan dan kue. Saya juga menekuni bisnis sampingan jualan sarang burung walet join dengan teman kemudian buka kursus juga buat teman-teman yang mau belajar nail art,” cerita Clarisa.

Clarisa juga punya hobi traveling atau jalan-jalan kalau ia sedang ada waktu free. Saat pekerjaannya selesai ia juga suka menyisipkan waktu untuk membuat konten yang berfokus pada konten traveling juga konten yang sering terjadi di kehidupan kebanyakan orang dan juga termasuk apa yang ia alami.

“Suka dukanya saya berusaha sendiri tanpa backing-an orang tua. Saya bisa melewati karena ada tanggung jawab besar untuk anak. Selain itu, ada masalah pribadi yang menyakitkan dan membuat saya trauma, cuma dari masalah itu saya menjadi berani untuk bangkit dan berusaha mencoba sesuatu yang baru dan siap dengan resiko apapun untuk maju berusaha,” curhat Clarisa.

Ia juga menambahkan, “Saya cuma ingin berhasil sukses untuk anak saya, diri saya dan keluarga saya. Saya sempat mengalami panic attack dan frustasi saat masalah rumah tangga menerpa sampai harus konsul ke psikiater karena saat itu saya merasa kayak sudah mau mati.”

Dibalik keceriaan yang mungkin saat ini ditunjukkan oleh Clarisa, ada cerita kepedihan mendalam yang mengubahnya menjadi pribadi yang lebih tangguh seperti sekarang.

Dengan apa yang terjadi di situlah Clarisa berusaha dalam berbisnis untuk hidup lebih baik, bisa menyenangkan anak dan orangtua. Baginya, hidup hanya sekali dan ini adalah kesempatan bagi Clarisa.

Ia kini jadi lebih menghargai waktu dan selalu pergunakan waktu tersebut dengan baik.Ia sangat pandai dalam berbisnis entah karena turun-temurun atau memang keberuntungan baginya.

Sebab dari keluarganya sendiri juga memiliki usaha toko yang membuat Clarisa pun memiliki jiwa bisnis sejak dini. Dulu ia sempat kuliah hukum yang mana tidak selesai dan pastinya sedikit banyak hal itu membuahkan penyesalan karena Clarisa merasa dirinya membuang kesempatan yang ada.

“Harapan dan doa saya semoga selalu diberikan kesehatan, umur yang panjang, semoga saya terus jadi mama yang terbaik untuk anak saya, jadi pribadi yang lebih baik, kuat, lebih bijaksana untuk menyikapi hal apapun, lebih bersyukur, lebih menikmati hidup dengan baik selagi masih dikasih kesempatan sama Tuhan. Saya juga berharap rezeki saya lancar, usaha saya lancar. Harapan saya untuk anak di masa depan bisa tercapai kasih pendidikan yang baik bagus untuk mereka. Karena ilmu pendidikan itu lebih penting dari warisan, warisan bisa habis tapi ilmu itu paling penting untuk mereka,” kata Clarisa.

Clarisa juga berdoa agar ia bisa membahagiakan keluarga mama, opa, oma di surga dan pamannya yang sudah menjaga ia dari kecil sampai saat ini.

Selain itu, doa yang tak pernah putus dari Clarisa semoga ia terus dikelilingi orang baik dan bisa jadi berkat bagi orang sekitarnya.

“Jangan malu dengan kegagalanmu, dari kegagalan itu kamu bisa belajar dan mulai lagi. Jangan katakan atau doktrin pikiran sendiri dengan kata tidak mungkin bisa bangkit, tapi bagaimana cara belajar supaya kita tidak gagal lagi. Jangan lupa tekuni dan cintai usaha yang kamu jalani. Kalau mau jadi pebisnis juga dan pengusaha bertemanlah dengan orang yang sukses dalam berbisnis dan orang yang berkualitas agar bisa mendapatkan ilmu darinya,” pesan Clarisa.

Demikianlah profil singkat Clarisa yang semoga bisa jadi inspirasi untuk kita semua saat menjalani kehidupan ini.

 

Source image: clarissa

You May Also Like

Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
dr. Septi Listiyo: Jangan Pernah Menyerah, Setiap Tantangan Adalah Peluang untuk Belajar dan Berkembang
dr. Septi Listiyo: Jangan Pernah Menyerah, Setiap Tantangan Adalah Peluang untuk Belajar dan Berkembang
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap