Clarissa Karin, You Don’t Have To Comfort To Anyone!
Iniloh.com Jakarta- Di tengah denyut nadi Ibu Kota yang tak pernah berhenti, tumbuh sosok seperti Clarrisa Karin, perempuan yang tak hanya bertahan, tapi aktif merajut mimpi di tengah kesibukan urban.
Lahir dan besar di Jakarta, ia akrab dengan ritme kehidupan perkotaan yang serba cepat. Namun, fondasi terkuatnya bukanlah gedung pencakar langit, melainkan kehangatan keluarga.
“Dibesarkan oleh kedua orangtua yang hebat dengan penuh cinta dan kakak adik yang selalu mensupport,” ungkapnya.
Dukungan tanpa syarat inilah yang menjadi batu pijakan saat ia menjelajahi berbagai tantangan hidup.
Kesibukan Clarrisa bisa membuat banyak orang terengah: ia adalah seorang pegawai korporat sekaligus mahasiswa.
Yang menarik, ini bukan pertama kalinya ia menjalani peran ganda di dunia akademik, ini adalah kali ketiga ia menyandang status mahasiswa sambil bekerja, menunjukkan tekadnya yang tak kenal lelah untuk terus menaikkan level diri.
Di tengah padatnya jadwal, ada satu kegiatan yang memberinya ruang bernapas: “Sesekali suka untuk depan kamera, kadang foto untuk portofolio.”
Momen di depan lensa ini bukan sekadar hobi, tapi bentuk ekspresi diri dan investasi dalam personal branding di sela rutinitas yang ketat.
Dinamika hidup serba cepat ini tentu punya dua sisi. Clarrisa dengan jujur membeberkan suka dan dukanya. Sukanya jelas: “Banyak ilmunya, leveling up setiap hari.”
Setiap tantangan di kantor dan kampus adalah kesempatan belajar, mengasah kompetensi, dan bertumbuh secara profesional maupun personal. Namun, dukanya juga nyata:
“Namanya pekerjaan pasti ga selalu mulus, kadang ada yang gak jalan sesuai yang kita mau.”
Penat, tekanan, dan rencana yang meleset adalah bagian dari paket. Tapi Clarrisa punya sikap tegas: “Gapapa, semua bisa dilalui.”
Resiliensi inilah yang menjadi senjatanya menghadapi turbulensi.
Harapan Clarrisa untuk masa depan mencerminkan kerinduannya akan harmoni yang utuh.
Ia tak hanya mengejar kesuksesan karir, tapi keseimbangan holistik:
“Semoga semuanya berjalan seimbang. Karir yang berkembang tanpa kehilangan waktu berharga bersama keluarga.”
Kesehatannya pun ia harapkan tak hanya fisik, tapi juga mental dan hati.
Rezeki yang ia doakan bukan sekadar jumlah, tapi cukup dan membawa manfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk sekitar.
Yang paling menyentuh, harapannya untuk tumbuh jadi versi terbaik disertai kesadaran untuk tetap bersyukur dan punya ruang peduli sesama.
Ini adalah visi kedewasaan yang langka, sukses tanpa kehilangan humanitas.
Pesan Clarrisa untuk pembaca di seluruh Indonesia adalah dentuman motivasi yang tegas dan membebaskan, layaknya manifesto pribadi:
“You don’t owe comfort to anyone who gets uncomfortable with your growth.
Know your worth, demand alignment, and never apologize for becoming too much for the wrong things.”
Source image: karin

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










