Claudia, Every Stage Is A Teacher!
Iniloh.com Jakarta- Di sebuah kota yang dikelilingi oleh hawa sejuk dan keramahan khas Jawa Timur, hidup seorang perempuan dengan suara menawan dan senyum yang merekah.
Claudia, begitulah namanya, adalah putri asli Malang yang dengan bangga menggambarkan kotanya sebagai tempat yang ramah, hawanya sejuk dan banyak kuliner enak yang harganya affordable.
Warisan keramahan kota inilah yang mungkin menjadi benih pertama yang menumbuhkan bakat besarnya dalam berinteraksi dengan banyak orang.
“Jadi dijamin betah,” ujarnya dengan tawa khasnya, menggambarkan betapa ia mencintai tanah kelahirannya.
Perjalanan Claudia ke dunia Master of Ceremony (MC) bermula dari sebuah permintaan tolong yang sederhana, namun berbuah tak terduga.
Saat masih duduk di bangku SMA, teman osis-nya memintanya untuk menjadi MC sebuah acara sekolah. Saat itulah percikan itu muncul.
“Eh ternyata happy dan ingin terus berkarir secara profesional,” kenangnya.
Ia tidak membiarkan kesenangan itu hanya berhenti sebagai kenangan.
Dengan tekad yang kuat, Claudia mengambil langkah strategis dengan memilih kuliah di jurusan Public Relation, sebuah fondasi yang tepat untuk dunia komunikasi yang digelutinya.
Tidak berhenti di situ, ia aktif mengasah kemampuannya dengan mengikuti berbagai training MC baik di Malang maupun Surabaya, tak hanya untuk menambah ilmu tetapi juga untuk memperluas relasi.
Bagi Claudia, menjadi MC bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa. Sukanya jelas: “Karena saya happy banget dengan profesi ini.”
Di balik kebahagiaan itu, terdapat banyak nilai tambah.
Ia bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, yang otomatis memperkaya jaringan dan relasinya.
Setiap acara adalah kesempatan baru untuk belajar hal-hal yang berbeda, membuat pekerjaannya terasa dinamis dan jauh dari kata monoton.
“Dan dari segi income pasti menarik,” tambahnya dengan jujur, mengakui sisi profesional dari passion-nya.
Namun, di balik cahaya panggung yang menyilaukan, ada tantangan yang harus dihadapi. Claudia dengan elegan menyebutnya bukan sebagai ‘duka’, melainkan ‘tantangan’.
Tantangan terbesarnya adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, terutama ketika menghadapi perubahan mendadak yang kerap terjadi sesaat sebelum acara dimulai.
“Jadi harus tetap tenang,” ujarnya tentang tekanan di belakang panggung.
Selain itu, sebagai seorang profesional, ia harus siap bersikap prima di atas panggung meskipun kondisi fisik maupun emosional tidak sedang dalam keadaan terbaik.
“Meskipun sedang sakit, lelah ataupun masalah pribadi,” tegasnya.
Ini adalah komitmen nyata dari seorang entertainer sejati.
Harapan Claudia untuk masa depan terasa matang dan seimbang. Ia tidak hanya mengejar kesuksesan materiil, tetapi juga harmoni dalam hidup.
“Terus konsisten dan berjalan seimbang di segala aspek kehidupan,” itulah impiannya.
Dorongan untuk terus belajar dan ‘up level’ diri mengalir dalam nadinya, sebagai beban untuk mencapai target-target kehidupan yang telah ditetapkannya.
Filosofi hidup yang dipegangnya mencerminkan kedewasaan dan ketangguhan seorang pembelajar sejati.
“Every stage is a teacher, every event is a practice, and every mistake is a lesson toward mastery.
Jika ada kesalahan, coba perbaiki bukan malah berhenti.”
Source image: Claudia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










