Claudia Hetharia Bersyukur Membawa Kita Pada Jalan Kemudahan 

Iniloh.com– Claudia Savirly Hetharia, perempuan kelahiran Bogor tahun 1996, memulai kisah hidupnya di kota sejuk yang ia kenang sebagai tempat tumbuh bersama teman-teman masa kecil.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 Sastra Inggris, ia memilih jalan tak terduga: menikah dengan seorang Perwira TNI AD dan menjalani peran baru sebagai istri prajurit.

Awalnya, Claudia mengaku kaget dengan dinamika kehidupan tersebut.

Sebagai pribadi introver, adaptasi dengan lingkungan sosial yang serba cepat dan tuntutan menjadi bagian dari komunitas istri prajurit menjadi tantangan tersendiri.

Namun, ia belajar bahwa menjadi istri prajurit tak sekadar mendampingi suami, melainkan juga siap “nyemplung” sebagai Ibu Persit yang tangguh, serba bisa, dan cepat beradaptasi di mana pun penugasan membawa mereka.

Awal mula bergabung dengan Persit (Persatuan Istri Tentara), Claudia langsung dipercaya menjadi pengurus batalyon.

Keaktifannya membawanya pada kesempatan mengikuti Gebyar Karya Pertiwi 2019, acara tahunan Dharma Pertiwi yang diikuti istri prajurit dari seluruh Indonesia dan berbagai matra (darat, laut, udara).

Di sana, ia meraih Juara 3 dalam Lomba Sarung Palikat, kompetisi yang menguji kreativitas dan ketangkasan.

Prestasi ini menjadi pembuka jalan bagi partisipasinya di Hari Kebaya Nasional 2024 yang digelar Kowani Indonesia.

Dengan kebaya Noni berwarna putih, Claudia berhasil menyabet Juara 1, membanggakan komunitas Persit.

Tak berhenti di situ, ia terlibat dalam PERSIT BISA 2024 sebagai model untuk mempromosikan produk UMKM ibu-ibu Persit, seperti tas, wastra, dan aksesoris.

Awalnya saya pikir setelah menikah hanya akan sibuk urus rumah tangga.

Ternyata, di Persit kita bisa terus berkembang sambil mendukung karier suami,” ujarnya.

Sebagai ibu dua anak (laki-laki dan perempuan), Claudia tak menerapkan teori khusus dalam pengasuhan.

Prinsipnya sederhana: “Anak happy, orang tua pun happy.”

Ia memilih mengikuti alur kebutuhan anak sambil memastikan komunikasi tetap terbangun meski di tengah kesibukan suami sebagai prajurit.

Quality time adalah kuncinya. Meski waktu terbatas, kami berusaha menciptakan momen bermakna,” tambahnya.

Menjaga keharmonisan rumah tangga dengan pasangan yang memiliki jadwal padat bukan hal mudah.

Claudia mengandalkan komunikasi jujur dan upaya saling memahami.

Kadang suami harus tugas mendadak atau di luar kota. Di situ, trust dan dukungan emosional menjadi pondasi,” jelasnya.

Ia juga berusaha tetap fleksibel, siap berpindah lokasi tugas tanpa mengeluh, karena baginya, ini adalah bagian dari pengabdian.

Claudia berharap keluarganya tetap bahagia, rendah hati, dan selalu kompak menghadapi dinamika hidup.

Doanya adalah agar dapat terus membersamai anak-anak dengan penuh cinta dan mendukung karir suami tanpa batas.

Di balik semua peran yang dijalani, ia berpegang pada filosofi:

Mengeluh hanya akan membuat hidup semakin tertekan. Sedangkan bersyukur membawa kita pada jalan kemudahan.”

Melalui perjalanannya, Claudia Hetharia membuktikan bahwa menjadi istri prajurit bukan sekadar status, melainkan panggilan untuk terus berkarya, beradaptasi, dan menginspirasi.

Dari Bogor yang sejuk hingga lintasan tugas suami, ia menjalani setiap peran dengan hati, membawa cahaya kebahagiaan untuk keluarga dan lingkungannya.

 

Source image: Claudia

You May Also Like

Olla, Lakukan Apapun yang Buat Kita Bahagia Selama Positif 
Olla, Lakukan Apapun yang Buat Kita Bahagia Selama Positif 
Allea Namara, Jangan Ragu Coba Hal Baru Siapa Tahu Temukan Bakat Terpendam 
Allea Namara, Jangan Ragu Coba Hal Baru Siapa Tahu Temukan Bakat Terpendam 
Nova Nabila, Tiada Kata Terlambat Untuk Gapai Mimpi
Nova Nabila, Tiada Kata Terlambat Untuk Gapai Mimpi
Stevilia Putri, Dunia Ini Luas Jangan Stuck di Satu Tempat
Stevilia Putri, Dunia Ini Luas Jangan Stuck di Satu Tempat
Irene Dave, Nikmati Setiap Prosesnya, Pemeran Utama di Hidup Ini Adalah Kita Sendiri 
Irene Dave, Nikmati Setiap Prosesnya, Pemeran Utama di Hidup Ini Adalah Kita Sendiri 
Princesza Leticia, Ciptakan Lingkaran Pertemanan Positif, No Bully No Toxic
Princesza Leticia, Ciptakan Lingkaran Pertemanan Positif, No Bully No Toxic