D Anindya Putri, Gagal Dalam Berusaha Itu Wajar!

Iniloh.com Jakarta- Lahir di Semarang, namun menghabiskan masa kecil penuh warna di Kalimantan Timur tepatnya di Samarinda dan Talisayan,  D Anindya Putri menyimpan cerita hidup yang kaya akan perjalanan dan transformasi.

Masa kecilnya di Kalimantan bagai lukisan idilis: tumbuh dalam keluarga berpengaruh dan hangat.

Ayahnya, seorang PNS (KUPT) yang bertugas membangun daerah, membawa keluarga mereka pada kehidupan yang nyaman dan bahagia.

Aku bisa di bilang tumbuh di lingkungan yang nyaman bahagia dan seru banget,” kenang Anindya.

Weekend diisi petualangan ke ladang ayahnya, memetik hasil kebun, atau berenang di sungai yang masih jernih, memori yang membentuk jiwa petualangnya.

Namun, tahun 2000 menjadi titik balik dramatis.

Konflik Sampit yang memicu isu “putra daerah” memaksa keluarga Anindya meninggalkan Kalimantan dan kembali ke Jawa. Transisi ini bukan perkara mudah.

Sistem pendidikan dan kehidupan di Kalimantan dan Jawa itu lumayan berbeda,” ujarnya, mengakui kesulitan beradaptasi yang bahkan sempat membuatnya tidak naik kelas di SD.

Beruntung, dukungan keluarga besar membantunya menyesuaikan diri dengan cepat.

Jiwa petualang dan kecintaannya pada hal baru tak pernah padam.

Sebelum terjun ke dunia bisnis serius, Anindya menjelajahi berbagai profesi kreatif.

Ia pernah menjadi seorang DJ, menghidupkan pesta dengan irama, dan juga menjajal dunia modeling sebagai model catwalk.

Gairah wirausaha pun sudah mengalir sejak dulu, dimanifestasikan dalam berbagai usaha kecil-kecilan seperti jualan baju, gelang batu, dan yang paling natural: jualan hasil masakan.

Aku emang hobi masak jadi suka iseng-iseng jualan hasil buatan aku, untungnya banyak yang suka,” ceritanya.

Hobi jalan-jalan dan traveling,  mencari tahu kata baru, negara baru, budaya baru – juga menjadi sumber energinya.

Bahkan hobi golfnya pun lahir secara tak terduga, awalnya tuntutan pekerjaan, tapi kemudian berubah menjadi kesukaan.

Saat ini, fokus Anindya sedang tertumpah pada bisnis properti. Ia tengah sibuk membangun “bisnis kecil” berupa kos-kosan di Semarang.

Ini adalah babak baru dalam petualangan kariernya yang serba bisa. Seperti setiap usaha, ada suka duka.

Aku suka memulai hal baru,” akunya, menjelaskan bahwa ia menjadikan setiap rintangan sebagai bahan belajar,  inilah “suka”-nya.

“Duka”-nya klasik namun nyata di dunia usaha: “Kalo perputaran uangnya tiba-tiba naik tapi gak ada pemasukan, nah itu duka banget silib (lebay).”

Sebuah titik penting dalam perjalanan bisnisnya adalah bergabung dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).

Join HIPMI buat aku sangat benefit yaa,” ungkapnya dengan antusias.

Sebagai mantan DJ yang awalnya “gak begitu tau dunia real bisnis itu seperti apa”, HIPMI menjadi sekolah barunya.

Di sana ia mendapatkan ilmu praktis dan yang tak kalah berharga: “Punya relasi makin luas seluruh Indonesia.”

Harapannya kini lebih terfokus: “Semoga bisa lebih fokus sama tujuan ku hidup, fokus sama  prioritas atau encana hidup), dan belajar untuk gak selalu iya in ajakan orang.

Ia menyadari bahwa sifat “ga enakan” bisa membuat seseorang “jadi bahan injak-injakan orang yang ga tau diri“. Ini adalah pelajaran berharga tentang pentingnya menetapkan batas.

Pesan Anindya untuk semua orang terinspirasi dari petualangan hidupnya yang berwarna:

“Gagal dalam berusaha itu wajar, gagal dalam percintaan pun wajar.

Tapi gagal kama (karena) tidak mau memulai itu di luar nalar. Gak usah takut untuk coba hal baru, ga usah takut mulai dari nol.

Karena hidup cuma sekali, why not being crazy and wild.”

 

 

Source image: anindya

You May Also Like

Putri Octiana, Berusaha Memberikan Terbaik Untuk Anak Kita Karena Mereka Luar Biasa!
Putri Octiana, Berusaha Memberikan Terbaik Untuk Anak Kita Karena Mereka Luar Biasa!
Elizabeth Veni, Berusaha Otentik dan Jujur Pada Diri Sendiri
Elizabeth Veni, Berusaha Otentik dan Jujur Pada Diri Sendiri
Debora Cingsiu, Beranilah Bermimpi Besar dan Terus Berusaha!
Debora Cingsiu, Beranilah Bermimpi Besar dan Terus Berusaha!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Rena Rolanda, Jangan Menyerah Flutuasi Ekonomi Biasa, Terpenting Berdoa dan Berusaha
Rena Rolanda, Jangan Menyerah Flutuasi Ekonomi Biasa, Terpenting Berdoa dan Berusaha
Ratu Irma Sabriany, Semua Hal Baik Kan Datang Kepada Mereka yang Selalu Berusaha dan Bersyukur
Ratu Irma Sabriany, Semua Hal Baik Kan Datang Kepada Mereka yang Selalu Berusaha dan Bersyukur