Dara Liotta, Hidup Ini Seperti Latihan Tempur. Nikmati Prosesnya, Perbaiki Kesalahan  dan Fokus Pada Tujuan

Iniloh.com Jakarta- Dari tanah Sumatera Selatan hingga pelosok Papua, perjalanan hidup Dara Liotta diwarnai dengan petualangan, disiplin, dan kejutan tak terduga.

Perempuan kelahiran Muara Enim ini, yang kini menetap di Palembang, membuktikan bahwa kesuksesan dan kebahagiaan bisa diraih dengan tekad, prinsip hidup yang jelas, dan sedikit humor dalam menghadapi lika-liku kehidupan.

Dara menghabiskan masa kecil hingga SMA di Muara Enim, kabupaten yang ia sebut “tempat belajar arti kesederhanaan”.

Setelah sempat kuliah satu tahun di Bengkulu, ia memutuskan mengikuti tes KOWAD (Korp Wanita Angkatan Darat) yang membawanya merantau ke Jayapura.

Awalnya berat, tapi di situlah saya belajar mandiri. Papua mengajarkan saya tentang ketangguhan,” kenangnya.

Kini, setelah menikah dan menyelesaikan tugas di sana, ia memilih Palembang sebagai rumah barunya.

Kisah cinta Dara dan suami tak lepas dari dunia militer.

Mereka pertama kali bertemu di Jayapura, tempat penugasan pertama Dara. Saat itu, sang suami adalah atasan langsungnya.

“Di militer ada istilah skep penempatan pertama semacam takdir jodoh. Ternyata benar!” ujarnya sambil tertawa.

Meski hubungan atasan-bawahan awalnya membuat mereka menjaga jarak, kesamaan visi dan pemahaman akan tuntutan pekerjaan akhirnya mempertemukan hati.

Suka duka sebagai pasangan sesama anggota TNI?

Sukanya, kami saling paham tekanan pekerjaan. Dukanya, pasti sering LDR karena tugas. Tapi selama ada komunikasi dan kepercayaan, semua bisa diatasi,” jelas Dara.

Prinsip “jangan mudah curiga” menjadi kunci hubungan mereka.

Dara dikenal sebagai pribadi yang santai namun tegas. Tips hidup bahagianya sederhana:

Jangan ikut campur urusan orang, jangan gampang termakan gosip, dan jalani hidup sesuai kemampuan.”

Ia menerapkan prinsip “ngono yo ngono, tapi ojo ngono” (jalani saja, tapi jangan berlebihan) dalam keseharian.

Kalau ada yang bergosip, saya dengar pakai telinga kiri, keluar lewat telinga kanan. Tetap netral, tapi tidak jadi pengkhianat,” ujarnya.

Hobi lari yang ia tekuni sejak dua tahun terakhir juga menjadi bagian dari filosofi hidupnya.

Awalnya karena wajib di militer, tapi lama-lama ketagihan. Apalagi kalau ikut event, seru!” katanya.

Baginya, lari bukan sekadar olahraga, tapi cara melepas penat dan menjaga kesehatan mental.

Sebagai ibu dan tentara, Dara berharap keluarga selalu diberi kesehatan dan keharmonisan.

Untuk karir, ia berdoa agar suami dan dirinya naik pangkat tepat waktu, terhindar dari pelanggaran, dan bisa terus berkontribusi positif.

Yang penting, rezeki lancar dan semua urusan dimudahkan,” tambahnya.

Dara berpesan: “Hidup ini seperti latihan tempur. Nikmati prosesnya, perbaiki kesalahan masa lalu, dan fokus pada tujuan.”

Ia juga mengingatkan untuk tidak terjebak drama orang lain.

Jadilah seperti air: mengalir, netral, tapi bisa menyesuaikan bentuk di mana pun,” ujarnya.

 

Source image: dara

You May Also Like

Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Sukmahwati Mandar, Jadilah Seperti Berlian Sangat Berharga dan Langka!
Sukmahwati Mandar, Jadilah Seperti Berlian Sangat Berharga dan Langka!
Momsey, Nikmati Setiap Langkah dalam Hidup Kita dan Hargai Setiap Momennya
Momsey, Nikmati Setiap Langkah dalam Hidup Kita dan Hargai Setiap Momennya
Minarti Ruth, Bekerjalah Seperti Untuk Tuhan dan Diri Kita Bukan Untuk Orang Lain
Minarti Ruth, Bekerjalah Seperti Untuk Tuhan dan Diri Kita Bukan Untuk Orang Lain
Lisa Luai, Ikuti Alur dan Prosesnya Yakini Semua Adalah Berkah dari Yang Di Atas
Lisa Luai, Ikuti Alur dan Prosesnya Yakini Semua Adalah Berkah dari Yang Di Atas